L3 | tiga puluh

9 3 8
                                    

typo adalah seni

HAPPY READING ALL!

.......

Jordan mendelik ke arah Nathan. Sedari tadi, sahabatnya itu senyum-senyum sendiri bak orang gila. Ia sedikit bersyukur karena Nathan jauh lebih gila dibandingkan dirinya sendiri.

"Ngapain dah? Senyum-senyum kek orang gila?" Akhirnya Jordan memutuskan untuk bertanya di tengah rasa penasaran.

Nathan menoleh singkat, bibirnya kembali tersenyum sangat lebar. Jordan tambah mendelik. takut mulut Nathan tiba-tiba robek. "Muka lo kek joker, merinding gua. Asli."

Lain Jordan yang sangat penasaran, Elga hanya memperhatikan tingkah kedua sahabatnya. Elga memang paling dewasa di antara mereka bertiga. Elga yang selalu melerai ketika Nathan dan Jordan sedang adu mulut. Elga yang menegur ketika Nathan dan Jordan melakukan hal di luar nalar, juga Elga yang harus tertekan melihat kedua sahabatnya.

Untungnya, Elga mempunyai stok kesabaran seluas samudra. -cocok jadi suami guaa

"Gua kemarin dikasih gombalan sama Alzena." Gombalan menurut Nathan di sini adalah kata-kata romantis yang dikeluarkan oleh Alzena. Padahal yang sebenarnya, kata-kata itu bukanlah bermakna romantis, lebih cenderung kejujuran yang Alzena pendam.

Namun, Nathan menganggapnya sebagai kata-kata romantis dari Alzena. Dasar Bulol!

Mata Jordan berbinar cerah mendengar nama Alzena. Dari dulu Jordan selalu mendukung hubungan Nathan dan Alzena paling terdepan.

"Oh iya? Kasih kata-kata gimana tuh? Padahal dia kan kutub, lo apain dia sampai bisa ngasih kata-kata romantis?"

Tetap sama, Elga diam duduk di tempat.

Nathan senyum-senyum lagi. "Dia bilang gini 'hati gua udah sepenuhnya nerima lo, lo cowok terbaik di hidup gua.' Rasanya tau nggak? GUA HAMPIR NYEBUR DANAU KALAU NGGAK WARAS. GUA UDAH TERIAK KALAU NGGAK ADA DIA!"

Jordan ikut ngakak mendengar hal tersebut. Memang, kata-kata Alzena terkesan sederhana, namun Jordan juga bisa menangkap dengan jelas bahwa kata-kata itu bukan sekedar bermakna romantis saja. Lebih, sangat lebih dari romantis. Jika ditanya, Jordan pasti juga berbunga-bunga mendapatkan kata-kata itu dari pasangannya.

Sekarang hanya satu yang jadi masalah, siapa yang mau menjadi pasangan Jordan?

"Alzena kayak ngehargain lo banget. Gua ikut seneng dia bisa ngomong gitu ke lo. Nggak sia-sia perjuangan Pendekar ini," puji Jordan.

Nathan menepuk dadanya bangga, sudut matanya melirik Elga yang nampak biasa saja, tidak memberikan reaksi apapun. Nathan sedikit nethink sebenarnya, apakah Elga merasa tidak senang ketika Nathan bercerita tentang Alzena? Atau justru diam-diam Elga cemburu?

"Masih banyak yang belum lo tau dari dia, hati-hati." Tiba-tiba Elga berceletuk, sontak Nathan dan Jordan mengalihkan pandangan.

"Maksudnya?" tanya Nathan tajam.

Elga tersenyum, bukan karena hal lucu, itu senyum smirk yang mengandung banyak arti, "nggak, lupain."

***

Alzena melangkah dengan santai. Banyak murid yang terang-terangan menatap dirinya. Alzena sudah terbiasa, lagipula ia tidak suka mencari sensasi sama seperti artis papan atas.

Tidak banyak dari mereka yang hanya diam, memperhatikan dari kejauhan. Alzena cukup dikenal sebab sikap misterius yang ia miliki. Bahkan, mengalahkan most wanted SMA di sini.

Lika-liku LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang