L3 | satu

241 32 43
                                    

WELCOME MY STORY EVERYONE!

JANGAN LUPA TINGGALKAN PENGHARGAAN KALIAN ⏩

KLIK BINTANG POJOK BAWAH JUGA 🌟

INGAT:

-Typo merupakan seni dari jari yang menari-

HAPPY READING!

🥀🥀🥀

"Jeff, seperti biasa. Sisakan mata dan kuku dikamar saya, lalu organ dalam didonorkan ke rumah sakit Osada, saya tunggu kabar baiknya," ucap Alzena pada orang dalam telepon tersebut.

"Sure, nona!"

TUT!

Alzena mematikan ponselnya setelah mendengar jawaban dalam teleponnya, lalu memasukannya pada saku celana.

"Seru sekali permainan hari ini," ucap Alzena pelan sembari tersenyum miring mengingat kegiatan yang dilakukannya, masih tersenyum miring dia berlalu dari tempat tersebut.

Pakaian hitam yang merupakan favorit Alzena masih terpasang apik pada tubuhnya, dia menutupi wajahnya dengan helm full face sembari menaiki motornya. Menancap gas dengan kecepatan sedang untuk menuju apartemennya.

01.45 am

Menit berlalu, Alzena sudah berada di rumahnya.Alzena tinggal bersama seorang ART di rumahnya, ketika siang hari, ada asisten pribadinya -Jef- yang sudah bersamanya dari semenjak dia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya.

Seperti biasa, dia baru pulang dari kesibukannya yaitu berkencan dengan kekasihnya alias darah. Iya, darah. Karena memang pada dasarnya jika dia tidak bertemu darah sehari saja, hidupnya tidak akan berkesan.

Prinsip hidup Alzena memang beda.

Setelah 11 menit berlalu, dia sudah segar sehabis membersihkan diri dengan balutan kaos oversize putih dipadukan celana selutut, sangat simpel.

Ting!!

Suara notifikasi mengalihkan atensi Alzena.

Jef
maaf nona, mengganggu waktunya
[02.01]

ada apa?
[02.02]

semua berjalan dengan lancar, nona
[02.02]

good! jgn lupa hilangkan jejak!
[02.02]

sure nona!
kalau begitu terimakasih waktunya, nona.
dan maaf mengganggu, selamat malam.
[02.02]

read

Alzena langsung keluar dari aplikasi itu dirasa tidak ada yang diperlukan, ia mematikan ponselnya. Membaringkan diri diatas kasur queen size miliknya dan bersiap menuju alam mimpi.

***

/disisi lain.

Hari Senin kembali lagi, waktu begitu cepat berputar. Seperti kebanyakan murid sangat anti dengan namanya hari Senin.

Lika-liku LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang