L3 | empat belas

39 23 20
                                    

HEYYO SENGKU!♡

APA KABAR KALIAN?

BIAR SEMANGAT UP, KASIH SEMANGAT DONG➡️

(⁠✯typo adalah seni dari jari yang menari✯⁠)

HAPPY READING ALL!

.

Sesampainya mereka di sekolah, tak ada yang menarik. Alzena yang masih bungkam serta Nathan yang masih mengekori Alzena bak itik mengekori induknya. Lama menunduk, Nathan menabrak Alzena yang tiba-tiba berhenti di depannya.

Duk!

"Eh Ze, lo nggak papa?" tanya Nathan dengan sigap memegang kedua lengan Alzena disertai wajah penuh khawatir nya. Alzena pun mendongak tetap dengan wajah datarnya.

"Kenapa ngelamun?" tanya Alzena, tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Nathan.

Nathan sedikit speechless dengan pertanyaan Alzena, perasaan tadi Alzena diem terus, kok sekarang tiba-tiba perhatian, 'kan Nathan juga yang bingung.

"Gue nggak ngelamun kok, Ze.Gu cuma-" belum sempat Nathan menyelesaikan jawabannya, tangannya sudah ditarik oleh Alzena untuk segera bergegas menuju kelas.

"Gue lemah Ze, lo giniin doang jantung gu rasanya mau meledak," batu Nathan berucap. Ia harus tetap stay cool.

Suasana dalam kelas kali ini berbeda. Kemana semua orang? Tumben sekali kelas ini kosong.

"Ze, kok sepi ya?" tanya Nathan yang melihat Alzena menaruh ranselnya. Alzena hanya mengendikkan bahu sebagai jawaban.

Ting!

Elga Paling Waras

Nath, nnt kl ad gr msk, gw iznin

[07.01]

thx

[07.01]

Lo mau ngapain?

[07.01]

Kpo lo!

[07.01] read.

Ting!

Jordan Edan

Nath, hari ini jamkos sampe istirahat pertama

Puas-puasin ya bucinnya

emot ngakak miring + peace

[07.02]

Siap!

[07.02]

Nathan hanya tersenyum sendiri membaca pesannya dengan Jordan. Pantas saja kelas sepi, ternyata jamkos toh.

Atensi Nathan beralih menatap Alzena yang sedang menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan. Dengan langkah pelan, Nathan mendekati Alzena. Tangannya terangkat untuk mengelus rambut lurus milik Alzena, sang empu tak bergerak sedikit pun seperti menikmati usapan yang diberikan Nathan.

Lika-liku LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang