"Jujur...maaf ya,Nath.gw..." ucap Alzena lalu tertawa keras.
"Lo ngerusak suasana aja Ze," keluh Nathan melihat Alzena malah tertawa.
"Wait wait...gw ngakak dulu," ujar Alzena lalu tertawa lagi."Oke," Alzena menghirup nafas panjang,"i'm yours.Gw harap cuman gw yang berhak mengucapkan 2 kata itu," jawab Alzena yang membuat Nathan sangat bahagia.
"Terima kasih atas kesempatan yang anda berikan untuk saya," ucap Nathan menatap Alzena,lalu keduanya tertawa lepas kemudian saling berpelukan,erat.
"Hari ini,05 November 2021,tepat pukul 00.33,lo turut menjadi bagian terpenting dalam hidup gw dan juga sebaliknya,saling terbuka,oke? untuk meminimalisir salah paham," ucapan Nathan dibalas anggukan oleh Alzena.
"Gw nggak mau janji,tapi bukti.Buktiin bareng-bareng ya? biar nggak ngecewain para readers kita.Tunjukin sama readers bahwa kita adalah pasangan yang mereka impikan," ucap Nathan sembari menyurai rambut Alzena ke belakang.
"Kasihan yang nggak punya pasangan ya Nath.Cuman baca doang,nggak pernah ngalamin hal romantis kayak kita," ucap Alzena mendapat kekehan dari Nathan.
"Ze,gw mau-"
"Ngomongnya jangan disini Nath,dingin."
"Kebiasaan banget motong pembicaraan orang,jangan diulangi,oke?"
"Oke,,,kalo nggak lupa,hehe."
"Gw masih tau batasan Ze,gw minta kita saling terbuka ,bukan berarti lo ataupun gw harus menceritakan hal-hal yang sifatnya privasi,kita harus bisa menghargai privasi satu sama lain,ada saat dibutuhkan atau tidak,saling mengingatkan bahkan menegur bila salah jalan," ia berhenti sejenak,sepertinya dari tadi ia tidak lelah terus mengoceh panjang lebar.
"Bilang sama gw kalo lo mulai bosan biar gw berusaha menghilangkan rasa bosan lo dan hubungan kita nggak berhenti gitu aja,kalo gw salah,bilang,jelasin apa kesalahan gw dan apa yang buat lo marah,jangan tiba-tiba marah,lo denger kan?" ucap Nathan lalu melepaskan pelukannya.
"Nath"
"Hm?"
"Lo nggak ngajak gw nikah kan?" ungkap Alzena bingung atas penuturan panjang dari Nathan.
"Hhh...udah yok,kita pulang!" ajak Nathan lalu menggandeng ceweknya meninggalkan tempat tersebut.
"Andaikan lo tau Nath,kalo cewek lo itu pshycopath,apa lo masih bisa nerima cewek lo itu?" ucapnya dengan lirih setelah menyaksikan 2 remaja yang kini telah menjadi sepasang kekasih.Ia bingung harus bahagia atau tidak atas semua yang ia lihat tadi.Sejujurnya ia senang,namun ada sedikit rasa takut yang menjadikannya ragu atas rasa senangnya itu.
***
"Nath,gw harap lo nggak bakal berubah,apapun yang terjadi,janji?"
"Gw nggak mau janji,karena yang dibutuhkan cewek itu pembuktian bukan sekedar harapan," jawab Nathan sok bijak.
"Hubungan kita belum ada satu jama,tapi pembahasannya kek udah bertahun-tahun aja,hhh," kekeh Nathan.
"Gw harap lo nggak akan benci atau bahkan ninggalin gw setelah tau gw yang sebenarnya," batin Alzena,masih dengan senyum manisnya.
Lalu mobilpun melaju,meninggalkan sosok yang selalu mengamati mereka berdua dari jauh.
***
Sesampainya mereka di depan apart milik Alzena,Alzena membuka pintunya,menggagalkan rencana Nathan yang ingin membukakan pintu untuk Alzena,"makasih,gw duluan" pamit Alzena.Lalu ia turun begitu saja dan langsung memasuki apartnya,tanpa menoleh sedikitpun.
"Gw kira bakal ada kata-kata romantis atau ucapan selamat malam sebelum ia turun,setidaknya pamitan nggak sesingkat ini,huft..." Nathan menghela nafas panjang,"Alzena tetaplah Alzena,sifat aslinya nggak akan sirna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-liku Luka
Acak✤𝐉𝐮𝐝𝐮𝐥 𝐥𝐚𝐦𝐚: 𝐅𝐢𝐠𝐡𝐭𝐞𝐫 𝐆𝐡𝐨𝐬𝐭 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐐𝐮𝐞𝐞𝐧 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝✤ Nathan trauma darah, teman hantu. Alzena psikopat, takut hantu. Mereka bersama didampingi segala perbedaan. Perbedaan yang sangat besar membuat hubungan keduanya harus d...