typo adalah seni
HAPPY READING ALL!
.......
Perlahan Alzena membuka matanya.Ia melihat ke sekeliling kamar sembari mengumpulkan nyawanya.
"Saya kenapa bisa tiduran disini?Tadi bukannya saya di-.....JEF!!" teriak Alzena dengan wajah panik.Sementara Jef yang sedang meminum kopi pun menyemburkannya,bukan karena panas,namun karena teriakan panik dari nonanya.Jef langsung berjalan cepat menuju kamar nonanya.
"Bagaimana nona?Ada yang bisa saya bantu?" tanya Jef sembari sedikit membungkukkan badannya"
"Oh,maaf Jef.Tadi saya sedikit kaget mengingat kejadian beberapa jam lalu" jawab Alzena dengan menetralkan ekspresinya dan berjalan mendekati Jef
"Mengapa anda tadi meminta saya untuk kesini?" tanya Alzena ketika sudah berada di hadapan Jef.
"Bentar nona,saya sedikit lupa" jawab Jef tampak berpikir keras,maklum guys,seprofesional apapun Jef,Jef tetap manusia biasa.
"Saya suda ingat nona.Mari,saya ingin menunjukan sesuatu kepada nona" ujar Jef dengan mempersilahkan nonanya berjalan dahulu.
Sesampainya mereka berdua di ruang keluarga,Alzena mendekati pajangan bingkai fotonya bersama kedua orang tuanya,yang diambil 7 jam sebelum orang tuanya tewas secara mengenaskan.Tepat 1 jengkal di bawah bingkai foto tersebut,Alzena mengetukkan jari telunjuknya sebanyak 3×.Muncullah lubang kecil,Alzena memasukkan ujung jari tengahnya.Tak butuh waktu lama,dinding terbelah.Alzena masuk dan diikuti Jef di belakangnya.Setelah mereka masuk,pintu pun tertutup dengan sendirinya.
Dibalik pintu berupa dinding tadi,terdapat 2 pintu.Satunya di sisi kanan satunya lagi di sisi kiri
"Jef,anda turunlah dahulu.Saya ingin melihat-lihat koleksi saya" ucap Alzena memberikan instruksi kepada Jef
"Baik,nona"jawab Jef,mematuhi perintah dari nonanya.
Alzena pun masuk di pintu sebelah kanan,sementara Jef memasuki pintu sebelah kiri,Lurus? kalau lurus nabrak tembok dong.
Alzena mengamati sepenjuru ruangan dengan senyum bangga.Lalu Alzena mendekati lemari kaca yang berisi berbagai warna bola mata.Alzena menghentikan penglihatannya dibola mata yang berwarna merah padam,dan ia mengambil bola mata tersebut.
"Bola mata ini indah dengan warna merahnya,cocok untuk saya yang amat menyukai darah.Namun sayang,bola mata ini tidak ditakdirkan ada ditubuh saya.Tak apa,setidaknya,saya masih bisa memilikinya" ucap Alzena seraya tersenyum miring.Dia menaruh kembali bola mata tersebut.
Lalu gadis itu berjalan lagi menghampiri lemari kaca satunya,yang terdapat berbagai macam kuku.
"Kuku-kuku disini terlihat begitu aesthetic,karena terdapat darah yang sudah mengering.Saya sangat senang melihat semua ini" ujar Alzena.Sekali lagi.Alzena menatap ke sekeliling dengan tatapan memuja,sebelum dia pergi menyusul Jef.
Alzena melangkah tenang ,keluar dari ruangan tersebut dan membuka pintu satunya,yaitu yang disebelah kiri.Lalu dia menuruni tangga seraya bersenandung kecil
Sesampainya gadis itu di tempat Jef berada,dia berjalan mendekati Jef dan duduk di seberang tempat duduk Jef
"Ada apa Jef?" tanya Alzena dengan wajah super duper datar.
"Tadi pagi ada yang mengirim kotak hadiah untuk nona" jawab Jef dengan kepala sedikit menunduk.
"Berikan kepada saya" titah Alzena.Jef pun segera mengambil kotak hadiah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-liku Luka
Random✤𝐉𝐮𝐝𝐮𝐥 𝐥𝐚𝐦𝐚: 𝐅𝐢𝐠𝐡𝐭𝐞𝐫 𝐆𝐡𝐨𝐬𝐭 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐐𝐮𝐞𝐞𝐧 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝✤ Nathan trauma darah, teman hantu. Alzena psikopat, takut hantu. Mereka bersama didampingi segala perbedaan. Perbedaan yang sangat besar membuat hubungan keduanya harus d...