Notes: Putar lagu yang sesuai sama yang ditulis yaa buat nantii biar feelnya lebih dapett. Playlist 'Burning Hearts' yang ada di bio btww :D
Happy Reading!
###
Berhasil.
Lilith telah berhasil memasang pasang kiri boots-nya. Ia pun pindah ke pasang kanan.
Seluruh wajah Lilith kembali meringis. Kedua tangannya sibuk memasukkan boots hitam yang enggan masuk ke dalam kakinya. Sampai-sampai ia harus menahan nafas sepanjang aktivitas memasang boots-nya itu.
"Fuckkk, kenapa susah banget, sih?!" protesnya kepada benda mati berwarna hitam mengkilap itu.
Sekali lagi, Lilith mencoba. Setengah kakinya sudah masuk ke dalam boots-nya. Tinggal setengahnya lagi dan ia selesai.
Drtt ... Drtt ... Drtt ....
Lilith memutar bola matanya dan diakhiri dengan mata yang melotot saat mendengar deringan ponselnya. Sungguh, ia sedang kesusahan dan orang yang menelponnya sangat tidak tau diri.
Kaki kirinya melompat-lompat, meraih ponselnya yang ia taruh di atas kasur. Kedua tangannya masih sibuk dengan kaki kanannya yang terangkat.
Tangan kiri Lilith menepuk-nepuk kasurnya. Biar sekalian panggilan itu langsung terjawab saat ia mendapatkan ponselnya.
Tap
Dapat.
"Halo? Gue dikit lagi sampe, nih." Suara Jennifer masuk ke telinganya.
Lilith yang memang sejak tadi kesusahan memakai boots-nya, menjawab terbata-bata.
"Ck, iya-i-ya!"
Nafasnya tersengal-sengal setelah berhasil memasang boots-nya yang sangat menyusahkan.
Jennifer di seberang sana tertawa mendengar Lilith yang sepertinya sedang melakukan sesuatu yang membutuhkan tenaga besar.
"Lo ngapain, goblokk??" Tawa Jennifer kembali terdengar.
"Diem lo, setan. Udah, ah! Matiin tuh telfon," suruh Lilith dengan emosi. Kesabarannya sudah habis saat memasang boots menyusahkan itu.
"Hahaha iyaa .... Gue sampe lo udah siap ya, njing."
"HMMMMM."
Panggilan pun dimatikan oleh Jennifer.
Lilith menghempaskan dirinya di kasur, diikuti oleh nafas berat yang ia keluarkan.
Dirinya meneliti langit-langit kamarnya sembari menetralkan nafas dan jantungnya.
Tidak mau terlalu lama berbaring karena takut akan lanjut tertidur, Lilith memutuskan untuk lanjut bersiap-siap sambil menunggu Jennifer datang menjemputnya.
Tinggal menyemprotkan parfum kesayangannya dan ia kelar. Namun, parfum tersebut tidak ditemukan olehnya dimana pun.
Lilith menghela nafas lelah. Habis urusannya dengan boots, sekarang parfumnya menggantikan peran boots yang membuat Lilith kesusahan.
Terpaksa, ia memakai parfum lainnya yang bermerek Victoria Secret. Oke, tidak apa. Tidak ada buruknya juga.
###
Cklek
Mata ketiga temannya terarah kepadanya.
"Babe is fine as hellll," puji Carla yang duduk di bangku belakang. Jennifer dan Hayley yang berada di depan juga ikut-ikutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Burning Hearts
Teen Fiction[COMPLETED] Melewati dua keputusan besar di dalam hidup Aaron, yaitu mundur sebagai ketua Scorpion lalu menjadi bagian dari Vegas, berarti juga melewati banyak malam di berbagai macam club, arena balapan, bahkan kantor polisi, dan tentunya panggung...