24. Babe's on My Back

262 22 0
                                    

Happy Reading!

###

Semua anggota Scorpion terlihat keluar dari markas, dengan pakaian full hitam dan tentunya memakai jaket kebanggaan Scorpion. Setelah satu minggu berunding atas rencana Aaron yang kini balik menjadi ketua Scorpion, malam ini, mereka berkumpul untuk melancarkan semua aksi yang menjadi bagian dari rencana yang telah dibicarakan berkali-kali dalam seminggu ini.

Sampai di depan motor masing-masing, Aaron menepuk pelan punggung Sebastian kemudian maju di tengah-tengah mereka.

"HARI INI, GAK ADA KATA AMPUN BUAT AJORKA!"

Sahut-sahutan dari setiap anggota Scorpion membuat lahan parkir markas Scorpion menjadi semakin riuh.

"INGET, RIDE AND DIE. SEBELUM LO MATI, MAKE SURE TO PUSH YOURSELF BEYOND YOUR LIMITS. JANGAN SETENGAH-SETENGAH LO KASIH BUAT SCORPION."

Kata-kata tersebut sudah sering diucapkan oleh Aaron setiap kali mereka akan melakukan penyerangan. Tidak ada yang bisa membantah kalimat terakhir yang keluar dari mulut Aaron, karena Scorpion juga merupakan rumah bagi setiap orang yang menjadi bagian dari Scorpion. Jika mereka membutuhkan sesuatu, Scorpion selalu memenuhi. Jika mereka memerlukan bantuan, Scorpion siap sedia. Jika mereka membutuhkan teman bercerita berbagai hal, Scorpion selalu terbuka bagi mereka. Jika Scorpion bisa memberikan semua untuk mereka, mengapa mereka tidak bisa memberikan semua untuk Scorpion juga?

"KITA SELESAIN SEMUANYA HARI INI."

Seruan dan juga siulan kembali memenuhi parkiran yang sudah terpenuhi dengan anggota Scorpion. Kemudian, mereka menaiki motor sport mereka masing-masing.

Aaron berjalan menghampiri Daelan yang baru saja akan menaiki motornya. Ia menepuk pelan pundak Daelan agar orang itu sadar atas kehadirannya.

"Gue pastiin, habis ini jabatan lo balik tanpa harus ada pergantian lagi," ucap Aaron sungguh-sungguh.

Daelan mengangguk mengerti. "Semua yang lo lakuin sekarang, itu yang gue butuh sejak dulu."

Setelah mendapatkan tepukan di pundaknya, Aaron mengangguk, lalu berbalik badan dan langsung mendapati Lilith yang dari tadi berdiri di seberang motornya dengan tatapan kagum. Lilith hanya tersenyum manis kepadanya, namun mampu memancing kekehan Aaron keluar dan tangan yang mengacak rambut gadis itu.

"Ck! Hands please!" seru Lilith jengkel sembari mengatur kembali rambutnya. Aaron hanya membalasnya dengan tawa, disambung dengan kecupan di pipinya. Segera, Aaron memakaikan jaket Scorpion miliknya kepada Lilith dan memasangkan helm selepasnya.

"Naik."

Lilith akhirnya berpegangan kepada pundak Aaron yang telah duduk di atas motor sesudah memasangkan helmnya dan menaiki CBR 1000RR hitam matte milik Aaron itu.

Aaron pun menghidupkan motornya dan langsung keluar dari lahan parkiran. Suara knalpot motornya terdengar lantang saat ia meng-gas motornya. Satu persatu motor yang terparkir akhirnya keluar, mengikuti Aaron.

Semua anggota Scorpion bersama motor sport mereka masing-masing, keluar dari markas Scorpion dan Aaron sebagai pemimpin mereka.

###

Di kota ini, jam sembilan malam bukanlah jam dimana orang-orang sudah berdiam di rumahnya untuk beristirahat. Jalanan masih ramai, banyak kendaraan yang masih berlalu lalang. Walau begitu, jalanan terdengar tentram dan tidak dipenuhi oleh suara klakson, mengingat hari sudah semakin malam. Namun, gerombolan motor besar dengan warna velg yang senada, memecahkan ketentraman tersebut. Suara knalpot dari 38 motor memenuhi indera pendengaran para pengendara maupun orang-orang yang ada di jalanan.

Burning HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang