Halooo
Happy Reading!!###
Seperti yang diucapkan Aaron, lusanya Aaron menyewa satu restoran sebagai acara traktirannya. Jangan terkejut akan dua kata 'satu restoran' karena memang harus begitu jika semua anggota Scorpion hadir dan digabungkan dengan semua anggota Logaskar. Tidak hanya para anggota, yang mempunyai kekasih juga memanggil pasangan mereka.
Beberapa dari anggota kedua geng besar tersebut telah berkumpul di dalam restoran, termasuk Aaron sebagai orang yang akan membayar semua pengeluaran untuk hari ini. Bryan dan Gevan yang bukan anggota dari kedua geng juga sudah ada. Lainnya masih berada di jalan.
"Dalam rangka apa, nih, traktiran?" tanya Rafka, salah satu anggota inti Logaskar.
"Dalam rangka nurutin Sebastian," celetuk Gori. Ia memang tau bahwa Sebastian lah yang meminta untuk ditraktir lewat orangnya sendiri. Bahkan sebelum penampilan mereka di Laposca mulai pun, Sebastian sudah mengatakan rencananya itu kepada Gori.
Rafka tertawa mendengar itu. Aaron juga terkekeh kecil mendengar jawaban Gori yang memang benar walaupun tidak sepenuhnya.
"Yang lain udah deket, kan?" tanya Felix kepada Aaron. Ia sudah sangat lapar dari sekolah, dan mendengar Aaron yang mengadakan traktiran dadakan, membuatnya menahan lapar dengan maksud agar ia bisa makan sepuasnya di sini.
"Sabar asu, masih mesen juga," kata Gori. Mereka memang belum lama sampai.
"Kabar Deon gimana, Raf?" tanya Pasha ikut menimbrung.
"Masih di luar. Balik pas libur doang dia," jawab Rafka mengenai Deon yang juga adalah salah satu anggota inti Logaskar.
Aaron yang mendengar nama itu disebut mengerutkan keningnya tidak suka.
Brumm ....
Brumm ....
Terdengar suara banyak motor dengan suara knalpot yang berisik. Itu pasti beberapa anggota dari Scorpion atau Logaskar.
Tak lama setelah itu, mesin motor-motor tersebut tak terdengar lagi. Mungkin sudah dimatikan dan diparkirkan. Beberapa saat setelahnya, masih tak ada tanda-tanda orang akan masuk. Namun, tak lama kemudian terdengar suara teriakan laki-laki dari luar.
"AARON, LIHAT NIH SIAPA YANG GUE BAWA!" Suara teriakan itu dari Sebastian yang masih berada di luar.
Aaron langsung menoleh ke pintu masuk, menanti siapa yang dimaksud Sebastian.
Tiga detik kedepannya, lima orang masuk ke dalam restoran. Semua mata tertuju kepada mereka berlima. Begitu juga Aaron yang terlihat terkejut.
Orang yang berteriak tadi berjalan di belakang dua orang berbeda jenis kelamin yang ada di depannya. Sementara di sebelah kanannya, ada Awan dan Tristan.
"Eh, Lilith. Tumben dibawa Liam ngumpul bareng," ujar Gori begitu melihat seorang gadis berpakaian crop top dengan ripped loose jeans. Kemudian, ia melirik Aaron yang duduk di seberangnya.
Liam tersenyum mendengar Gori. Pandangannya beralih kepada Aaron yang terpaku kepada Lilith. Ia pun menoleh kepada Lilith dan mendapati Lilith yang juga sedang memandang Aaron.
Sebastian melangkah maju dari Liam dan Lilith, lalu menarik salah satu kursi yang kosong di samping Gori.
"Silahkan," ucap Sebastian dengan senyuman lebar untuk Lilith.
Lilith juga tersenyum balik kepada Sebastian. "Thanks."
Sebastian dengan jahil melihat Aaron yang masih saja menatap Lilith. "Sama-sama, Cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Burning Hearts
Teen Fiction[COMPLETED] Melewati dua keputusan besar di dalam hidup Aaron, yaitu mundur sebagai ketua Scorpion lalu menjadi bagian dari Vegas, berarti juga melewati banyak malam di berbagai macam club, arena balapan, bahkan kantor polisi, dan tentunya panggung...