28. Great.

181 22 0
                                    

happy reads!
enjoyy

###

Buru-buru Lilith menghampiri Bugatti Chiron milik Landon saat tiba di depan lobby apartemen Aaron. Setelah Liam mematikan panggilan mereka tadi, pesan dari Landon bergantian masuk ke ponsel Lilith yang berpesan akan menjemputnya.

Lilith segera membuka pintu mobil dan duduk di dalamnya dengan nafas yang tidak karuan.

"Lo gila nginep di tempatnya Aaron?!" serbu Landon memekik.

Lilirh memutar bola matanya. "Just shut up and drive. Lo sendiri juga suka check in sama cewe kalo lo lupa."

Landon menggeleng-geleng tak percaya, namun ia menuruti, juga diam-diam membenarkan apa kata Lilith.

Untuk beberapa saat, tidak ada yang bersuara. Kini pikiran Lilith tertuju kepada orang tuanya. Lilith memang sudah tahu kedua orang tuanya akan datang dalam waktu dekat, namun tidak ia sangka mereka akan tiba saat malam sebelumnya ia mengikuti perkelahian besar antara Scorpion dan Ajorka. Jika kejadian semalam saja sudah tersebar di media, sudah pasti orang tuanya juga mengetahui hal itu.

Memikirkan hal tersebut, Lilith mencoba menenangkan dirinya yang mulai dilanda kekhawatiran yang menimbulkan kegelisahan dengan berpikir positif. Memang mengapa jika mereka mengetahui apa yang terjadi antara Scorpion dan Ajorka semalam? Belum tentu mereka tahu hubungannya dengan Aaron, bukan?

"Mereka tahu hubungan lo sama Aaron."

Sial.

Seakan tahu apa yang tengah dipikirkan Lilith, Landon berkata demikian. Seharusnya Lilith juga ingat bahwa ini orang tuannya. Koneksi dan kuasa mereka besar, sudah pasti apa yang dilakukan anak-anak mereka tidak akan dilewatkan.

Lilith mengangguk pasrah. "Pasti."

Landon melirik gadis di sebelahnya. "Jadi lo sadar, kan? Mereka juga tahu lo semalem ikut Aaron."

Dengan gusar, Lilith mengangguk lagi.

Tentu saja.

Landon terdiam sementara saat Lilith membenarkan perkataannya. "Tau, gak? Not only him, but now you're all over twitter too. Semalem ada yang lihat lo."

Lilith menoleh ke samping dengan muka syok dalam sekejap. "What?"

"Tawurannya aja di jalan raya, dumbass. Tengah malem juga pasti ada yang masih di luar."

Penjelasan Landon membuat Lilith diam. Melihat itu, Landon menghembuskan nafas.

"Look. Mereka emang gak larang semua yang lo lakuin. Mereka gak larang gue ikut band sampe kadang urusan sekolah kelupaan. Mereka juga gak larang, kan, Liam masuk Logaskar, bahkan jadi ketuanya. Tapi lo tahu betul, mereka larang keras anak gadisnya kenapa-napa."

"Tapi gue gak kenapa-napa, Landon!" elak Lilith.

"Ya emang you're all fine, tapi semalem itu lo nekat ikut tawuran, tolol. Apa gak ada resiko buat lo jadi gak kenapa-napa? Apalagi lawan Aaron itu ada sangkut-pautnya sama kejadian lo dulu, Lilith. Gue gak yakin bokap-nyokap bakal biarin ini gitu aja."

Mata Lilith mulai berkaca-kaca dengan nafas yang memburu. Mengingat kejadian saat Sescar menculiknya, ia menjadi khawatir. Tidak, ia tidak mengkhawatirkan dirinya, namun ia khawatir dengan Aaron, teringat bagaimana tindakan Liam dan ayahnya saat itu.

Burning HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang