10. Take Her Home

451 40 0
                                    

Jangan lupa komen!
Happy Reading!!

###

Hampir semua anggota dari Scorpion dan Logaskar sekarang berada di luar. Mereka memutuskan untuk bubar karena perut masing-masing telah terisi penuh.

Setelah mengobrol dengan beberapa anggota Logaskar, Liam terlihat menghampiri Lilith yang juga tengah berbincang dengan beberapa perempuan yang merupakan pasangan-pasangan dari anggota kedua geng besar tersebut.

Liam menepuk pundak Lilith pelan. Pembicaraan Lilith pun terhenti. Ia mendekatkan telinganya ke mulut Liam, sementara Liam juga mendekatkan mulutnya ke telinga Lilith untuk membisikkan sesuatu. Mendengar apa yang dikatakan Liam, Lilith mengangguk.

Selesai dari Lilith, Liam menghampiri Sebastian yang sedang berbicara dengan Aaron, Gevan, dan Bryan- juga Awan.

Dari jarak yang sudah dekat dengan empat orang tersebut, Liam bisa mendengar Awan yang bertanya kepada Aaron.

"Tumben bawa fireblade lo?"

"Lah, iya. Tanda-tanda H2 lo turun ke gue gak sih?" timpal Sebastian.

Aaron menjawab, "Kalo H2 gue dibarter sama McLaren lo, sih, boleh-boleh aja."

"Dih, gak tau diri! Situ aja udah boleh buka showroom," sindir Sebastian. "Tapi, ya ... kalo McLaren gue dibarter sama V4 lo, gas aja, lah!" tambahnya, lebih tidak tahu diri.

"McLaren lo gak ada apa-apanya dibanding Superleggeranya Aaron, bodoh," Awan berkata. "Gila aja V4 dituker ama McLaren. Dituker ama harga diri lo juga masih mahalan tuh Ducati, anjing ...."

"Yee ... ditambah harga diri lo juga ga kesampean, kali!" balas Sebastian, sewot. Tatapannya kembali beralih kepada Aaron. "Yaudah, gue BMW S1000 lo aja."

Awan, Gevan, dan Bryan yang mendengar hanya tertawa.

Jokes orang kaya.

Atensi mereka teralihkan saat Liam bergabung dan menepuk pundak Sebastian pelan.

"Gue minta tolong anterin Lilith pulang. Ada urusan di markas," ucap Liam di samping Sebastian.

"Aman itu mahh ...." Sebastian tersenyum lebar lalu balik menepuk pundak Liam sebagai tanda bahwa dirinya bisa diandalkan.

Liam pun mengangguk-angguk sembari menepuk punggung Sebastian, pengganti kata-kata 'terima kasih'.

Saat Liam baru saja ingin menghampiri Awan, orang yang berada di sebelah kanan Awan sekaligus di hadapannya bersuara.

"Gue aja."

Liam dan empat orang lainnya yang berkumpul di situ langsung menoleh kepada Aaron.

"Modus ... moduss ...," ujar Sebastian menggoda.

"Gak puas berduaan mulu tadi?" Awan menambah. Sementara Liam hanya menatap laki-laki itu.

"Ya udah, deh, lo aja. Gue juga mau cepet-cepet pulang kasih makan Heyah," kata Sebastian membawa-bawa kucingnya.

Mengetahui Sebastian yang sedang mengalah kepada Aaron, Bryan yang berada di samping Sebastian menepuk-nepuk punggung Sebastian sembari terkekeh.

"Cepetan, anjir. Bukannya tadi lo bilang Heyah gak makan dari pagi?" bohong Gevan dengan nada yang dilebih-lebihkan, mengkode Sebastian agar orang itu segera pergi. Jika Sebastian pergi, Liam tidak mungkin menyuruh Bryan atau Gevan untuk mengantarkan Lilith. Mereka saja tidak terlalu dekat dengan Lilith. Sedangkan Awan, pasti ia harus ikut Liam ke markas karena ia adalah anggota inti Logaskar.

Burning HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang