happy readinggg‼️
make sure to give your stars
and comments for the
FINAL ROUND🥊💢💥###
Have you ever been through something super shitty dan saat hal itu akan terjadi lagi, you can even notice it? You can feel it coming. 'Oh, shit, it's gonna happen again' akan menjadi hal pertama yang terucap. Gelisah dan rasa takut akan mendominasi hati dan pikiran. And it feels like shit. Trust me. Rasa tenang hanya akan ada saat semua yang ada di pikiran ternyata tidak terjadi lagi, dan rasanya sungguh lega mengetahuinya. Tetapi saat hal yang membuat pikiran ribut, cemas hal buruk yang serupa akan terjadi lagi ternyata menjadi kenyataan, 'I knew this gonna happen' akan menjadi hal pertama yang terucap. Sesak rasanya, tetapi di saat yang bersamaan, ada rasa hampa seolah memang sudah pasrah dan tidak kaget lagi ketika itu memang benar-benar terjadi.
Lilith sendiri pernah mengalami hal tersebut, namun dengan ending yang ternyata hal itu terjadi lagi dan lagi, sehingga ia menjadi terbiasa. Seperti saat ia masih kecil dahulu, rasa ditinggal karena pekerjaan oleh kedua orangtuanya selalu membuatnya gelisah dan takut. Lilith kecil tentu sangat tidak menyukainya. It used to be a nightmare for her. Tapi lihat sekarang. Ia bahkan akan menganggap hal itu janggal jika kedua orangtuanya tidak berpergian ke luar kota ataupun luar negeri dalam sebulan.
Masih ada beberapa kejadian dalam hidupnya juga yang membuat Lilith takut dan gelisah hal buruk yang serupa akan terjadi lagi, yang juga beberapa pada akhirnya terealisasikan. Seperti masalah dirinya yang bertemu dengan begitu banyak fake people they say. Di awal terlihat begitu sungguh-sungguh, tapi pada akhirnya terkuak juga watak aslinya. Atau saat ia terciduk pergi ke club dengan teman-temannya untuk yang ke sekian kali saat mereka masih di bawah umur (tentu saja pakai orang dalam), dan masih banyak lagi. Mau itu hal besar atau hal kecil sekalipun.
Akan tetapi, kali ini dirinya seakan lupa apa itu rasa khawatir, takut, gelisah, dan curiga menyangkut Aaron. Lebih spesifiknya, tentang Aaron yang bisa saja kembali menghilang. Sungguh, Lilith tidak pernah sekalipun berpikiran Aaron akan kembali meninggalkannya. Ia terlalu bahagia dengan lelaki itu sehingga menurutnya Aaron meninggalkannya tidak mungkin terjadi lagi.
Tidak mungkin Aaron meninggalkannya lagi.
But, oh, well. Look at him now. Duduk di salah satu sofa, berhadapan dengan ayah dan ibunya setelah meninggalkannya lagi selama empat bulan. Membuat Lilith semakin bingung. Should she be happy that he's back, or should she be worried about what's gonna happen next?
"Jadi Aaron, apa empat bulan tidak melakukan segala hal dengan Lilith mampu menghapus perasaan kamu terhadap anak saya?"
Lilith yang mendengarnya mengerjap cepat. Ia yang tengah mengamati Aaron segera berpindah menatap tidak percaya ke ayahnya. "Pa?" Ia hanya tidak menyangka ayahnya akan mengatakan hal seperti itu.
"Tidak. Tidak secuil pun."
Jawaban Aaron yang terdengar begitu percaya diri berhasil membuat jantung Lilith memompa darah lebih cepat dari biasanya.
Damian sendiri sempat terdiam untuk sekian detik dan selanjutnya hanya mengedikkan bahu dengan ekspresi wajah yang menganggap perkataan Aaron hal tidak begitu penting.
"Kabar baik kalau begitu," kata Damian enteng.
Kali ini, Aaron hanya diam memandang Damian yang tidak bisa ia tebak. Bukannya empat bulan yang lalu, tepat di sofa yang sama, Damian berkata kepadanya untuk menjauh dari Lilith?
KAMU SEDANG MEMBACA
Burning Hearts
Teen Fiction[COMPLETED] Melewati dua keputusan besar di dalam hidup Aaron, yaitu mundur sebagai ketua Scorpion lalu menjadi bagian dari Vegas, berarti juga melewati banyak malam di berbagai macam club, arena balapan, bahkan kantor polisi, dan tentunya panggung...