13. Which?

364 39 0
                                    

Haii, maaf yaa seminggu gak update krn sibuk bgt satu minggu inii, tpi udah nggak kokk! For december, bakal banyak update pokoknya ;) Jangan lupa komen yang banyak yaa.. Happy Reading!

###

Drtt ... Drtt ....

Matanya kembali beralih ke ponselnya yang tergeletak di atas meja. Tangannya segera meraih benda itu dan mengangkat panggilan yang masuk.

Setelah membiarkan orang yang di seberang sana berbicara, bola mata Lilith langsung terbuka lebar. Mulutnya terbuka sedikit dengan senyuman yang terhias. Sejenak, ia tidak mengeluarkan suara apapun.

Kening Aaron berkerut melihat reaksi Lilith setelah menjawab panggilan tersebut. Gadis itu terlihat kaget dan senang di saat yang bersamaan.

Ada apa?

Sementara Lilith, ia kini membalas dengan senyum yang merekah. "Dimana?"

Hening. Orang yang sedang melakukan panggilan dengan Lilith sepertinya sedang menjawab pertanyaan Lilith.

"Oke, gue ke sana."

Panggilan pun dimatikan.

"Siapa?"

Lilith melihat Aaron. "Liam."

Baru saja Aaron membuka mulutnya untuk berbicara lagi, Lilith memotong niatnya.

"Look. I gotta go now—"

"Gue anter." Kini giliran Aaron yang memotong niat Lilith.

Lilith terdiam sementara. Tak begitu lama waktu sehingga akhirnya kepala Lilith naik-turun, mengiyakan Aaron.

"Tapi pesanannya gimana? Gue belum bayar."

"Gapapa."

Oke, itu adalah salah satu hal yang tak perlu dikhawatirkan karena Aaron sendiri adalah pemilik cafe ini.

"Ayo." Aaron beranjak dari kursi, diikuti oleh Lilith.

Mereka pun berjalan ke luar setelah Aaron melakukan suatu kode kepada petugas kasir yang langsung dimengerti oleh anak muda tersebut.

Pintu cafe terbuka dan tertutup lagi setelah dua manusia— yang laki-lakinya berjalan di depan, sedangkan yang perempuan berjalan di belakang keluar dari cafe dengan angka 404 yang menyala di depannya.

Langkah Aaron tiba-tiba berhenti saat sudah berada di samping motor besarnya, siap untuk dinaiki. Ia lupa menanyakan satu hal kepada Lilith.

"Kita pergi kemana?"

Lilith juga ikut terhenti saat Aaron tiba-tiba berhenti dan mengajukan pertanyaannya.

"Markas Logaskar."

###

Mesin motor Aaron sudah tidak terdengar lagi ketika dimatikan. Aaron mencabut kunci yang masih tertancap dan memegangnya, sementara Lilith sudah turun dan tengah membuka helm dengan gesit.

Sesudah helmnya sudah terbuka sepenuhnya, matanya langsung menangkap motor sport warna merah yang tidak asing di matanya. Motor sport yang selalu hadir di parkiran markas Logaskar setiap libur panjang.

Segera Lilith masuk ke dalam markas Logaskar dan langsung menampakkan diri di tengah anggota-anggota Logaskar yang sepertinya juga sedang menyambut kedatangan Deon.

Burning HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang