One night stand

5.7K 161 44
                                    

Terdengar suara ketukan pintu membuat krist beranjak dari tempatnya dan membuka pintu kamarnya, seorang pria menggunakan baju pelayan masuk ke dalam dengan membawa makanan untuknya.

"Tunggu sebentar" ucap krist, saat melihat pria itu hendak keluar.

"Ada yang bisa ku bantu lagi, tuan?"

"Iya, aku membutuhkan ini" ucap krist sembari meremas pantat pelayan tersebut.

Krist membaca name tag yang ada di baju pria itu.

"Singto, temani aku di sini" ucap krist.

"M-maaf tuan, aku harus berkerja" ucap singto sembari berusaha melepas tangan krist yang tengah meremas pantatnya.

"Aku mengenal atasan mu, dia teman ku, aku akan mengatakan padanya nanti jika kamu di sini" ucap krist, tangannya sedari tadi masih meremas pantat bulat singto.

"M-maaf, tak bisa"

Krist menarik tangan singto kemudian dia duduk di ranjang.

"Aku akan memberi mu uang nanti" ucap krist, sembari membuka handuknya hingga tubuhnya polos sempurna sekarang.

Krist menarik tangan singto dengan lembut agar duduk di sampingnya kemudian membuka satu persatu kancing seragam yang di kenakan singto.

"T-tuan, teman-teman ku pasti sudah menunggu, sekarang waktunya aku berkerja"

"Abaikan teman-teman mu, nikmati waktu mu bersama ku di sini" ucap krist sembari meremas dada singto setelah ia berhasil menanggalkan seragam yang singto kenakan.

Krist menarik tangan singto kemudian menyuruhnya untuk duduk di pangkuannya sekarang.

Krist mencium bibir singto dan melumatnya penuh nafsu namun singto masih terus berusaha menolak(?) tidak... Dia tidak sepenuhnya menolak. Tubuhnya bahkan merespon, hanya saja mungkin singto tengah malu sekarang(?)

"Lakukan tugas mu" bisik krist di dekat telinga singto.

Singto berjongkok di bawah dan melihat penis yang sudah sangat menegang itu.

"Kamu tahu kan apa yang harus kamu lakukan?" Ucap krist.

Singto mengocoknya perlahan kemudian memasukan penis tersebut ke dalam mulutnya, krist meremas rambut singto agar memasukan miliknya semakin dalam, beberapa menit kemudian singto menyudahi kegiatannya.

"S-sudah"

"Belum" ucap krist lembut sembari membuka celana singto.

"T-tuan... J-jangan"

"Ssstt... Tak akan ada yang tahu"

"T-teman-teman ku"

"Mereka tak akan tahu jika kamu tak memberi tahu"

Setelah berhasil membuka celana singto, krist merebahkan singto di ranjang, ia memainkan penis singto, mengocok dan menghisapnya hingga membuat singto mendesah.

"Kamu bahkan menikmati ini" ucap krist.

Satu jari krist mulai masuk ke dalam lubang singto, sedangkan tangan singto berusaha untuk melepas itu.

"J-jangan, tuan"

"Kenapa, hmmm?"

"Aargghh... J-jangan"

"Satu jari kurang?" Ucap krist sembari memasukan satu jarinya lagi.

"Hikss... Aarghh"

"Sssshhh"

"Bukankah ini nikmat, hmm?"

"J-jangan...."

Mulutnya terus mengatakan tidak, Namun tubuhnya merespon dan bergerak tak karuan.

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang