Love Or Money Pt3

607 70 37
                                    

"Kalian bermain terlalu kasar tadi, beruntung kandungannya baik-baik saja. Bukankah anda tahu sendiri jika suami anda tengah hamil muda? Harusnya anda membatasi diri untuk bermain" ucap dokter, setelah ia memeriksa keadaan singto.

"K-kandungan?" Gumam krist dengan mata yang memerah siap untuk mengeluarkan air matanya.

"Iya, apa anda belum mengetahui itu? Suami anda tengah hamil 3 bulan sekarang"

Krist hanya mengangguk sedangkan dokter yang memeriksa singto tadi keluar dari ruangan itu, air mata krist menetes membasahi pipinya saat mendengar kabar jika singto tengah hamil.

Rasanya sedikit perih padahal mereka sudah putus lima tahun yang lalu, kenapa krist harus sakit hati? Bukankah wajar jika singto hamil dengan suaminya sendiri.

Beberapa menit kemudian singto terbangun dari pingsannya dan melihat krist masih betah berada di ruangannya, singto melihat krist hanya diam termenung sepertinya krist tak menyadari jika dia sudah bangun.

"Krist..." Ucap singto membuat krist tersadar dari lamunannya.

"Maafkan aku karna sudah bermain kasar tadi" ucap krist sembari berjalan menghampiri singto.

Singto hanya diam tak menjawab, krist melihat tepi bibir singto membiru kemudian ia mengusap tepi bibir tersebut.

Tadi tak terlihat olehnya mungkin karna keadaan toilet yang temaram, ia juga baru menyadari jika pipi singto membengkak.

"Apa yang terjadi?" Tanya krist sembari mengusap pipinya.

"....."

Tak lama pintu ruangan terbuka, ada tay yang baru saja masuk ke dalam, tay menatap datar keduanya membuat krist menurunkan tangannya dari pipi singto.

"Terima kasih sudah membawa suami ku ke rumah sakit" ucap tay.

Krist hanya mengangguk kemudian pergi keluar dari sana.

"Phi tahu dari mana aku di sini?" Tanya singto.

"Setiap pergerakan mu aku tahu sayang, bahkan jalang kecil ku berani selingkuh di belakang ku ini aku juga tahu" ucap tay sembari mengusap wajah singto.

"Apa nikmat mendesah di bawah mantan kekasih mu itu, hmm?"

"....."

"Apa kamu ingin menyingkirkan bayi kita?" Ucap tay sembari mengusap lembut perut singto.

Singto hanya diam tak berani menjawab, tak lama pintu ruangan terbuka, ada seorang dokter masuk dengan membawa secarik kertas.

"Dimana suaminya tadi?" Tanya dokter itu.

"Aku suaminya" ucap tay.

"Ahh... Maaf, tuan. Pasien sudah boleh pulang, kandungannya sangat lemah sekarang karna pasien meminum banyak alkohol dan--" sang dokter menghentikan ucapannya.

Dia tak mungkin mengatakan jika karna perutnya terguncang hebat kan? Apa lagi mengingat jika pria tadi bukan suaminya.

"Hanya itu saja, ini resep obat untuk pasien, tolong jangan berhubungan badan untuk sementara waktu, satu minggu lagi kembali ke sini, saya ingin melihat perkembangan janinnya" ucap dokter.

Tay mengambil resep obat itu dari tangan dokter kemudian membawa singto pulang.

Saat tiba di rumah tay mendorong singto dengan kasar hingga tersungkur di lantai, singto meringis sakit memegang perutnya sedangkan tay hanya menatap datar seakan tak peduli.

"Sekali jalang tetap jalang! Apa kurang uang yang ku berikan!?" Ucap tay.

"Aku tak membutuhkan uang phi! Bukankah phi sendiri yang memulai? Phi setiap hari selingkuh bahkan berganti pria dan wanita!!"

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang