Our Love Pt1

1K 83 57
                                    

Ini tuh terinspirasi dari cerita gw yang "our love" tiba-tiba kepikiran gimana kalo kebalikannya di sana kan krist duda kaya, nah disini krist jadi duda miskin, singto yang kaya.

Sifat jessie juga berbanding balik ya dengan di sana 🤣🤣🤣 buat yang belum baca, baca yukk ❤️

.
.
.
.
Singto baru saja selesai meeting bersama rekan kerjanya dan hendak pergi ke mini market terdekat untuk membeli sebotol minuman, tanpa sengaja tatapan singto terarah kepada seorang gadis kecil dengan seragam sekolah, ia duduk termenung di sebrang jalan. Hal itu menyita perhatian singto membuatnya menghampiri anak kecil tersebut.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya singto.

"Aku menunggu daddy menjemput ku, mungkin daddy tengah sibuk sekarang hingga sedikit terlambat menjemput ku" ucap anak kecil itu.

"Apa mau om temani? Bahaya anak kecil duduk sendirian di taman seperti ini"

"Silakan, om" ucap anak itu sembari menggeser duduknya.

"Siapa nama mu?" Tanya singto.

"Jessie, om"

"Om ingin ke mini market di depan sebentar, apa mau ikut?" Tanya singto.

"Tidak, aku di sini saja"

"Baiklah, jangan kemana-mana" ucap singto sembari beranjak kemudian pergi ke mini market sebrang jalan, ia membeli sebotol minuman, satu cup es krim dan beberapa cemilan, kemudian menghampiri jessie lagi.

"Ini" ucap singto sembari memberikan es krimnya.

"Terima kasih, om" ucap jessie.

Singto membuka botol minumannya dan meminumnya sedangkan jessie mulai memakan es krimnya.

"Kenapa daddy mu lama sekali?" Ucap singto, sudah hampir 30 menit mereka menunggu namun daddy jessie belum terlihat juga.

"Aku bahkan sering menunggu hingga 2 jam" ucap jessie, tanpa ada keluhan di dalam ucapannya.

Ponsel singto sedari tadi terus berdering, ia mendapat panggilan dari sekertarisnya namun ia juga tak tega jika harus meninggalkan jessie sendiri.

"Apa kamu tahu rumah mu? Om bisa mengantar mu pulang"

"Aku tak ingat" ucap jessie.

Singto melihat mungkin jessie baru berusia 6 tahun, jadi wajar jika ia tak ingat jalan pulang ke rumahnya sendiri.

"Kamu sekolah dimana?" Tanya singto.

"Di sana" tunjuk jessie pada satu sekolah yang tak jauh dari mereka.

"Jessie, om benar-benar minta maaf, om tak bisa menemani mu. Om banyak perkerjaan, apa tak masalah kamu menunggu daddy sendiri?"

"Aku sudah terbiasa menunggu daddy sendiri setiap hari, om boleh pergi. Terima kasih sudah menemani ku" ucap jessie.

"Baiklah, om pergi"

Singto beranjak dari tempatnya dan pergi dari sana, beberapa menit setelah singto pergi datang seorang pria tampan menghampiri anaknya.

"Maaf, daddy terlambat. Tadi di cafe benar-benar ramai" ucap krist.

"Aku mengerti dad" ucap jessie.

Krist merangkul jessie membawanya ke taxi yang mengantar dirinya tadi kemudian mereka kembali ke cafe tempat krist berkerja.

Krist memang setiap hari membawa jessie ke cafe tempatnya berkerja, karna jika di rumah jessie tak mempunyai teman, lagi pula bosnya mengijinkan jessie ikut dengannya asal tak mengganggu dirinya berkerja.

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang