Slave Pt1

1.3K 84 71
                                    


"Tuan, ada yang ingin bertemu anda" ucap seorang pria bertubuh tegap dan berbaju hitam.

Krist menganggukan kepalanya kemudian menatap perkerjaannya lagi, tak lama masuk seorang pria paruh baya ke dalam ruangannya.

"Selamat siang, tuan" ucap pria tersebut.

Krist mengabaikan orang itu dan terus mengerjakan perkerjaannya, memeriksa beberapa perkerjaan yang baru masuk di laptopnya, hingga 30 menit kemudian, krist meregangkan tubuhnya dan menghidupkan rokok kemudian menghisapnya.

Krist melihat pria tadi masih berada di tempatnya.

"Ada apa?" Tanya krist.

"Maksud kedatangan saya ke sini, saya ingin menawarkan kerja sama dengan perusahaan anda ini, tuan dan... Dan... S-saya ingin meminjam uang" lirih pria paruh baya itu kecil, tapi masih dapat di dengar oleh krist.

Krist tertawa sinis mendengarnya, berani sekali pria itu menghampirinya hanya untuk itu.

"S-saya ingin meminjam 20 miliyar, untuk mempertahankan perusahaan saya yang tengah di ambang kebangkrutan" ucap pria tua itu lagi.

"Saya mohon, bantu saya tuan" ucap pria itu putus asa sembari berlutut di depan meja krist.

"Apa keuntungan untuk ku jika aku membantu mu? Kamu tak hanya menawarkan kerja sama pada ku, kamu juga ingin meminjam uang!? Apa kamu pikir aku mau berkerja sama dengan perusahaan yang hampir bangkrut?"

"S-saya punya seorang anak, usianya baru memasuki 18 tahun bulan lalu, s-saya tahu anda pasti menyukai itu" ucap pria tua itu.

"Kamu menjual anak mu lagi sekarang? Secantik apa anak mu?"

"A-anak ku pria, tuan"

Pria tua itu bangkit dari posisinya tadi dan memberikan sebuah foto kepada krist.

Krist melihat foto tersebut kemudian membuangnya.

Krist memanggil seseorang dari intercom tak lama seseorang itu masuk ke dalam, membuat pria tua itu ketakutan, krist memang seorang pria yang terkenal sadis dan tak mempunyai hati tak peduli itu dengan pria paruh baya sekali pun, krist mafia berdarah dingin, membunuh mungkin sudah menjadi kegiatannya setiap hari, banyak yang mengatakan jika krist psikopat gila.

Tak ada yang berani mencari masalah dengannya atau berakhir dengan perusahaan mereka yang akan di buat hancur dalam waktu satu malam dan tubuh mereka akan di cincang habis.

Sebenarnya dia juga takut untuk menemui krist dan meminta bantuan dengan krist tadi, hanya saja semua terasa mendesak, dengan bermodalkan selembar foto anaknya ia memberanikan diri untuk bertemu dengan krist.

"Urus dia, berikan uang berapa pun yang dia minta, bantu perusahaannya" ucap krist pada anak buahnya yang baru saja masuk, membuat pria paruh baya tadi tersenyum senang mendengarnya.

"Bawa anak mu malam ini ke mansion ku" ucap krist.

"B-baik tuan" ucap pria itu kemudian mereka semua keluar dari ruangan krist.
.
.
.
.
Terdengar suara ketukan pintu membuat krist beranjak dari duduknya.

"Tamu anda sudah tiba, tuan" ucap seseorang yang menggunakan seragam maid.

Krist mengangguk kemudian turun ke bawah, di sana sudah ada pria paruh baya tadi siang dan seorang pria remaja manis di sampingnya, terlihat dari wajah pria itu jika dia ketakutan, wajahnya memerah di selingi dengan air mata yang menetes tak tertahan.

Krist tersenyum melihatnya lalu menarik tangan pria itu agar masuk ke dalam pelukannya.

"P-pa, hikkss... J-jangan tinggalkan aku" ucap singto, saat melihat papanya berjalan pergi dari sana, singto berusaha untuk melepas pelukan krist namun tubuhnya di cengkram erat.

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang