Friend with benefit

1.1K 72 26
                                    

"Aku mendengar pembicaraan mu dan namtarn tadi saat di kantin" ucap krist pada singto yang berada di depannya.

"Kamu menguping!" Ucap singto marah.

"Hanya tak sengaja mendengar itu, mau ku ajari?" Ucap krist sembari tersenyum penuh arti.

"Tidak! Apa kamu mau aku melihat mu melakukan seks dengan wanita!" Ucap singto.

"Aku tak membutuhkan wanita untuk mengajari mu itu" ucap krist.

"Itu bukan sesuatu yang bisa di ajarkan, krist!" Ucap singto.

Topik pembicaraan krist dan singto saat ini adalah seks! Iya, seks. Tadi krist tanpa sengaja mendengar pembicaraan singto dan kekasihnya, sepertinya namtarn mengajak singto untuk melakukan seks, tapi singto menolak dengan mengatakan jika dia belum tahu melakukan itu dan akan belajar secepatnya agar bisa memuaskan kekasihnya, terdengar konyol memang, tapi itulah faktanya!

Hei.. singto seorang pria yang polos, wajar jika dia tak mengetahui hal tabu seperti itu, berbeda dengan krist, seks mungkin sudah menjadi kegiatannya setiap hari, jadi bisa di pastikan jika dia hebat dalam hal itu.

Krist dan singto adalah mahasiswa tingkat akhir, mereka menyewa rumah bersama dan membagi dua biaya sewanya, mereka selalu kompak melakukan kegiatan rumah, jika singto memasak, krist mencuci piring, jika singto menyapu, krist mendapat bagian mengepel lantai, mereka saling membantu setiap hari dan tak pernah ada pertengkaran di tengah-tengahnya.

Krist beranjak dari tempatnya dan duduk di samping singto, melingkarkan tangannya di leher singto dan menatap wajah singto yang memerah.

"Apa yang kau lakukan!" Ucap singto marah sembari mendorong tubuh krist agar menjauh.

"Tentu saja mengajari teman ku ini melakukan seks dengan baik dan benar" bisik krist.

"Hal pertama yang harus kau lakukan adalah mencium bibirnya hingga dia terbuai" bisik krist, seperkian detik kemudian krist menyatukan bibir mereka, mata singto membulat saat bibir krist menempel di bibirnya, singto berusaha untuk mendorong tubuh krist agar melepas lumatannya namun cengkraman tangan krist di tengkuk singto semakin kuat.

Krist memaksa untuk memasukan lidahnya dan singto terpaksa membuka mulutnya agar cengkraman krist di tengkuknya terlepas, tengkuk lehernya benar-benar terasa sakit sekarang.

Krist mulai merebahkan tubuh singto perlahan, bibirnya masih terus melumat bibir atas dan bawah singto hingga singto terbuai dan memejamkan matanya namun ia masih tak membalas lumatan krist karna tak tahu bagaimana cara membalasnya.

Tangan krist menyusup masuk ke dalam baju singto, ia meraba perut datar singto hingga naik ke atas sampai dadanya dan meremas dada singto, memainkan puting singto dengan ibu jari dan jari telunjuknya hingga singto menggeliat dan terdengar lenguhan kecil keluar dari bibir singto.

Krist menghentikan ciumannya dan menatap wajah singto yang memerah di sertai dengan bibir yang bengkak.

"Apa nikmat?" Bisik krist.

Singto menganggukan kepalanya.

"Setelah itu buka bajunya" ucap krist sembari membuka baju singto setelah itu ia membuka celana singto hingga tubuh singto polos sempurna sekarang.

"K-krist...." Ucap singto sembari menyilangkan tangannya di dadanya berusaha untuk menutup tubuh polosnya.

"Aku hanya ingin mengajari mu agar kamu terlihat hebat di ranjang nanti" ucap krist lembut.

"Ingat baik-baik apa yang ku lakukan pada mu, simpan dalam memori mu, kamu bisa mempraktekannya bersama namtarn nanti" bisik krist.

Bibirnya mulai menjelajahi tubuh indah singto, turun ke bawah hingga paha, krist membuka lebar dua kaki singto kemudian menjilat lubangnya, jangan lupakan tangannya yang mengocok penis singto hingga membuat singto menggeliat seperti cacing kepanasan dan juga mendesah.

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang