Love me please 3

897 77 67
                                    

Singto terbangun dari tidurnya dengan merasakan kepala yang sangat pusing, ia melihat lengan melingkar di tubuhnya kemudian langsung menyingkirkan tangan tersebut, singto terkejut melihat dirinya tak menggunakan pakaian, begitu juga dengan krist yang berada di sampingnya yang tak menggunakan pakaiannya, singto merasa jika lubangnya perih membuatnya merintih sakit, singto memegang lubangnya sedikit membengkak, ia juga mencium aroma sperma, apa mereka melakukannya semalam?!

"KRIST!!!" Teriak singto hingga membuat krist langsung terbangun dari tidurnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN TUBUH KU SEMALAM!?"

"S-sing... Aku..."

"Kamu memanfaatkan keadaan? Jangan mentang-mentang aku mabuk, aku tak sadarkan diri kamu bebas bersikap semaunya!!" Teriak singto dengan di sertai air mata yabg mengalir, ia mengeratkan selimut menutup tubuh polosnya, bibirnya juga terasa membengkak sekarang.

"Aku menginginkan mu, maaf jika cara ku salah" lirih krist.

"Hikkss... Kamu jahat" gumam singto.

Krist mendekatkan tubuhnya kemudian memeluk tubuh singto membuat singto berontak, namun krist memeluknya dengan sekuat tenaga.

"Bukankah kita sudah menikah? Aku berhak atas tubuh mu, semuanya milik ku, apa aku salah mencicipi milik ku sendiri?"

"Lepaskan aku!!" Teriak singto.

"Sayang, jangan berontak" ucap krist.

"Kamu gila!!"

"Aku gila karna mu, sing. Aku sangat mencintai mu!!"

Krist mencium bibir singto secara paksa hingga membuat singto berontak semakin kuat, ia menggerakan kepalanya agar ciuman krist terlepas, namun Krist menahan tengkuk lehernya dengan sekuat tenaga.

"Apa yang kau lakukan!!" Teriak singto, saat ia berhasil melepas ciuman mereka.

"Aku... Tubuh mu seakan candu, aku menginginkan mu lagi" ucap krist dengan tatapan penuh gairah.

"Bodoh! Menjauh dari ku!!" Teriak singto namun krist tak memperdulikan itu, Krist menindih tubuh singto sedangkan kakinya mulai masuk ke celah paha singto kemudian memasukan miliknya dengan sekali hentakan hingga membuat singto berteriak kesakitan dan tubuhnya langsung terdiam. Ia seakan mendapat suntikan bius sehingga membuatnya tak dapat bergerak, tubuhnya benar-benar terasa terkejut dengan kehadiran benda asing di dalam lubangnya.

"Krist... A-apa yang kau lakukan" gumam singto.

"Ini akan nikmat nanti" bisik krist sembari bergerak maju mundur sedangkan tangan singto mencengkram erat punggung krist, kakinya melingkar di pinggang krist.

Penis krist menonjok telak prostat bengkaknya hingga membuat suara yang sangat di benci singto keluar dari bibirnya sendiri, singto tak menyukainya tapi rintihan itu terus mengalun.

"Mmhhh"

"Aarghhh"

"Ssshhhh"

"Mmhhhh"

Tubuh singto bergerak tak karuan di bawah krist, rasanya nikmat bercampur geli, krist mencium bibir singto dan melumatnya penuh kelembutan, hingga beberapa menit kemudian keduanya mengeluarkan cairan mereka.

Wajah singto memerah di serati nafas yang memburu, bibirnya bengkak, rambut acak-acakan membuat wajahnya terlihat cantik, krist menatap itu penuh cinta, begitu juga dengan singto yang kini menatap mata krist, penis krist masih betah berada di lubangnya tanpa berniat untuk keluar sedangkan tangan krist memeluk tubuh singto.

"Bukankah nikmat?" Ucap krist.

Krist menusukkan miliknya semakin dalam hingga membuat singto merintih.

"Kamu candu untuk ku, bahkan sebelum aku berada di dalam mu seperti ini, kamu sudah menjadi orang terfavorit ku, aku mencintaimu, sangat mencintai mu"

"Tolong cintai aku seperti aku mencintai mu"

"Balas perasaan ku, aku bersumpah akan membahagiakan mu dan tak akan membuat mu bersedih"

"Apa kamu merasakan milik ku di dalam sana, rasanya milik ku enggan keluar karna sudah berada di tempat favoritnya, tempat yang sudah lama ingin di kunjunginya" ucap krist sembari menggerakan pinggangnya lagi, keduanya saling menatap menikmati rasa lemas setelah klimaks tadi.

Krist mengecup kening singto dengan lembut dan lama hingga membuat singto memejamkan matanya, beberapa menit kemudian krist menyudahi kecupannya kemudian melepas penyatuan mereka.

Lubang singto terasa kosong saat milik krist keluar, banyak cairan putih kental juga ikut keluar dari dalam lubangnya, krist bertanggung jawab untuk membersihkan lubang tersebut hingga bersih.

Rasanya singto tak bisa marah sekarang, singto terdiam seribu bahasa tak tahu harus mengatakan apa lagi, harusnya dia mengamuk dan memukul wajah krist namun sekarang dia enggan melakukan itu, apa itu petanda agar dia harus menerima pernikahan mereka? Lagi pula tadi dia juga menikmati posisinya bahkan mendesah dengan keras.

krist mengangkat tubuh singto membuat singto tersadar dari lamunannya, krist memasukan singto ke dalam bathub dan membersihkan tubuhnya di sana, mereka mandi bersama walau tanpa ada pembicaraan di dalamnya.

Krist membawa singto ke shower kemudian membilas tubuh mereka, tubuh singto terlihat sangat sexy saat telanjang seperti sekarang membuat krist ingin memakannya lagi, ia berjongkok di bawah singto dan meremas pantat singto.

"K-krist!?" Ucap singto marah.

"Aku hanya ingin menjilat lubangnya" ucap krist sembari membenamkan wajahnya di celah pantat singto kemudian memainkan lidahnya di lubang singto sedangkan singto berpegangan pada dinding kamar mandi, penis singto kembali menegang mendapat rangsangan dari Krist, beberapa menit kemudian krist berdiri lagi kemudian memasukan penisnya ke dalam lubang singto dan kembali menyetubuhi singto sambil berdiri dari belakang, krist bermain dengan cepat hingga beberapa menit kemudian mereka mengeluarkan cairan mereka.

Krist tersenyum puas setelah klimaksnya, ia membersihkan lubang singto kemudian menggendong singto membawanya kembali ke kamar dan memakaikan pakaian untuk singto.

Terlihat wajah sayu singto yang benar-benar pasrah di perlakukan oleh Krist, di pakaikan baju dan celana sedangkan krist tersenyum senang saat melihat singto yang tak lagi berkata kasar dan hanya menurut sekarang, seperti seseorang yang telah di hipnotis.

"Aku akan memasak banyak makanan lezat untuk mu" ucap krist sembari menggandeng tangan singto membawanya berjalan ke dapur.

Singto duduk di meja makan sedangkan krist berkutat dengan banyak bahan masakan membuat banyak makanan untuk makan siang mereka.

Meja yang besar hampir penuh oleh masakan krist, singto menatap tak percaya, siapa yang akan menghabiskan semuanya.

"Kamu harus makan dengan banyak agar tenaga mu terisi kembali" ucap krist sembari mengambilkan banyak makanan ke dalam piring singto.

Rasanya singto tak tahu ingin berbicara apa, dia mulai memakan makanannya begitu juga dengan krist di sampingnya yang ikut memakan makanannya.

"Apa nikmat?" Tanya krist.

"Hmm" jawab singto singkat.

"Bagaimana dengan tadi" bisik krist.

Wajah singto memerah mendengarnya dan lebih memilih untuk diam, sedangkan krist hanya tersenyum senang. Setelah makan siang krist membawa singto ke kamar lagi dan kembali mengukung tubuh singto di bawahnya.

Singto meletakan tangannya di dada krist agar tak terlalu menimpa tubuhnya, keduanya saling menatap dalam diam.

"Kamu milik ku" ucap krist.

Perlahan krist mendekatkan wajahnya dan menyambar bibir singto, melumatnya dengan penuh kelembutan walau tanpa balasan dari singto, tapi krist tetap melakukan itu dan sepertinya hari mereka akan di habiskan dengan bermain di atas ranjang seharian.
















End.

Yeah, harusnya ada drama singto mukulin krist hingga babak belur sama krist mengejar cinta singto + singto mulai jatuh cinta dengan krist karna kegigihan krist, tapi sekarang kok malas nulis cerita yang ribet, intinya dalam fase males nulis udah 😃

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang