A Different Love Story Pt2

1.1K 92 25
                                    

Satu bulan kemudian, hari ini hari pertama krist kuliah di kampus barunya, ia keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke area kampus.

"Sing" ucap krist, saat melihat singto yang tengah duduk.

"Tuan"

"Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya krist heran.

"Tentu saja kuliah" ucap singto.

Krist memang tak tahu jika singto masih kuliah, krist bahkan tak menyangka jika singto kuliah di universitas hebat seperti ini.

"Tinggal dimana kamu sekarang?" Tanya krist.

Karna seminggu yang lalu singto memang sudah tak ada lagi di rumahnya, bukankah singto memang tak berkerja di sana dan hanya membantu bapaknya? Jadi wajar jika singto menghilang dari rumah itu, singto juga pernah mengatakan jika dia hanya menginap di saat ia merindukan bapaknya.

"Aku menyewa rumah di dekat sini" ucap singto.

"Bagus, karna itu akan lebih mudah" ucap krist sembari menggandeng tangan singto.

"Tuan" ucap singto sembari melepas tangan krist.

"Hmm? Bukankah kamu milik ku?" Ucap krist.

"....."

"Bukankah sudah ku bilang jika aku menyukai mu?"

"T-tapi...."

"Abaikan perbedaan kita"

"Bapak pasti akan marah jika tahu itu"

"Jangan sampai pak rudi tahu"

"......"

"Bagaimana, sing?"

"....."

"Aku benar-benar menyukai mu bukan hanya karna tubuh mu, aku akan membuktikan itu jika kita sudah selesai kuliah nanti, aku akan menikahi mu" ucap krist

Setelah tubuh keduanya menyatu mereka memang semakin dekat, dalam artian tak canggung lagi jika berpapasan di rumah dan tentunya krist mempunyai seratus cara agar bisa memakan tubuh singto lagi hingga membuat singto ketagihan dan mulai tumbuh rasa terlarang di hatinya.

Setelah lama terdiam, singto menganggukan kepalanya sedangkan krist tersenyum senang.
.
.
.
.
Setelah resmi menjalin hubungan, krist sering mengantar atau menjemput singto namun mereka masih merahasiakan hubungan mereka saat di rumah krist, mereka bersikap seperti majikan dan bawahan pada biasanya.

Singto memang sering pergi ke rumah krist dan menginap di sana untuk membantu perkerjaan bapaknya, singto hanya kasian dengan bapaknya yang sudah sangat tua namun masih harus berkerja.

"Apa bapak tak ingin berhenti? Biar aku yang berkerja nanti" ucap singto, pada bapaknya yang tengah menyiram tanaman saat ini.

"Kita masih membutuhkan banyak biaya, selesaikan dulu kuliah mu baru bapak berhenti" ucap pak rudi pada anaknya.

"Bapak perhatikan kamu sering mencuri pandang saat melihat tuan krist jika kamu ke sini"

"Aku hanya menatapnya, apa itu tak boleh?"

"Boleh, apa kalian satu kampus?"

"Iya, kami juga satu kelas aku tak menyangka jika Krist mengambil jurusan yang sama dengan ku" ucap singto.

"Tuan krist" koreksi bapaknya.

"Maaf pak, aku terbiasa memanggil dia hanya dengan namanya saat di kampus" ucap singto.

"Bedakan di kampus dan di sini sing, walau tuan krist baik tapi jangan sampai jatuh cinta dengannya, kamu dan dia sangat jauh berbeda"

Singto terdiam mendengarnya, singto sudah terlanjur jatuh cinta dengannya, krist bahkan hampir setiap hari memakan tubuhnya saat mereka pulang kuliah, apa lagi singto menyewa rumah sendiri jadi dia dengan bebas mengajak Krist masuk ke kamarnya, jika dia di rumah krist seperti sekarang sekarang krist juga sering memasukan singto ke kamarnya. Walau sekedar untuk bermain beberapa jam setelahnya singto keluar lagi dari kamar krist.

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang