Little boy Pt1

2.6K 110 53
                                    

Terlihat seorang pria tengah bergerak dengan cepat dan membuat seseorang pria di bawahnya mendesah keras.

"Aarghh"

"Sshhh"

"Mmssshh"

"Nnngghh"

Gerakannya semakin cepat dan kencang hingga beberapa menit kemudian keduanya melenguh secara bersamaan dan saling memeluk dengan erat.
.
.
Pagi hari menyapa, seorang pria tampan dewasa terbangun dari tidurnya, ia mengucek matanya dan melihat pria semalam masih terlelap di sampingnya dengan tubuh polosnya itu.

Singto beranjak perlahan dengan tubuh yang terasa remuk, ia pergi ke kamar mandi dan memakai pakaiannya kembali.

"Shit! Aku sudah terlambat" gumam singto, kemudian ia langsung pergi dari kamar hotel tersebut.

***
Beberapa minggu berlalu, jalanan tampak sangat macet siang ini, membuat mobilnya harus beberapa kali berhenti, singto melihat ke luar ada beberapa motor juga berhenti di samping mobilnya dan tunggu... Dia seperti melihat seseorang yang sangat dirinya kenali.

Singto memperhatikan orang tersebut benar saja itu pria yang melakukan one night stand bersamanya beberapa minggu yang lalu dan semenjak hari itu hidupnya menjadi tak tenang karna harus di hantui oleh pria itu, entah bagaimana ceritanya pria itu bisa tahu semua tentang dirinya bahkan dengan alamat perusahaannya dia tahu.

Singto mengabaikan itu dan kembali menjalankan mobilnya, hingga hampir satu jam baru ia tiba di tempat tujuan. Singto mendengus kesal kemudian langsung berlari masuk ke dalam.

"Maaf saya terlambat" ucap singto, kepada beberapa orang yang sudah menunggunya.

"Jalanan benar-benar macet" ucapnya lagi.

Kliennya hanya menganggukan kepalanya, mungkin mereka sedikit kesal karna keterlambatannya.

Singto duduk di kursinya dan mereka mulai membahas perkerjaan mereka, hanya beberapa menit setelah itu banyak kumpulan anak muda datang dan duduk tak jauh dari mereka yang tengah meeting sehingga membuat mereka tak dapat berkonsentrasi.

"Apa mereka pikir ini restoran milik orang tua mereka" gumam singto kesal.

"Bukankah sudah ku bilang sebaiknya kita meeting di club saja tadi, kita bisa menyewa tempat private" ucap salah satu kliennya.

Meeting di restoran memang ide dari singto karna dia menolak di ajak meeting di club, singto hanya takut dirinya akan mabuk dan berakhir di ranjang lagi bersama orang yang tak di kenalnya.

"Sebentar, tuan" ucap singto, sembari beranjak dengan perasaan penuh emosi.

*Brukk... Singto memukul meja sebelah mereka sehingga membuat beberapa orang yang tadinya saling bercanda tawa terdiam.

"Tolong jangan berisik, saya sedang meeting di sana" ucap singto.

"Phi sing!?" Ucap seseorang, membuat singto menatap ke orang tersebut.

Itu pria yang di lihatnya di jalan tadi saat macet, singto bahkan masih belum tahu dengan nama pria itu, namun pria itu sudah tahu lebih dulu dengan namanya.

"Shit!" Gumam singto.

Krist beranjak dari tempatnya kemudian menghampiri singto.

"Apa ini pertanda jika kita memang di takdirkan untuk bersama, aku bahkan tak menyangka jika kita akan bertemu di sini, kali ini aku tidak mengikuti phi, aku hanya sedang mengerjakan tugas kelompok bersama teman ku?" Ucap krist.

Singto mengabaikan itu dan memilih untuk kembali bersama kliennya sedangkan krist juga duduk lagi di tempatnya sembari menatap ke arah singto yang tengah berbicara.

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang