Terpaksa Gay Pt3

1K 80 55
                                    

Tengah malam krist terbangun dari tidurnya, ia mendapat telpon dari rumah sakit jika keadaan ibunya semakin parah, krist langsung bergegas pergi ke rumah sakit.

Saat ia tiba, banyak dokter dan suster yang tengah kalut memompa jantung ibunya, krist menangis melihatnya terlihat dari layar monitor pendeteksi jantung jika jantung ibunya melemah.

Krist menghampiri ibunya dan memegang tangan ibunya.

"Kita harus melakukan operasi secepatnya" ucap dokter.

Seorang suster memberikan secarik kertas pada krist, krist melihat biaya operasi yang tak sedikit di sana tapi tanpa pikir panjang krist langsung menandatangani itu, setelah itu ranjang ibunya di bawa keluar.

Krist langsung menghubungi singto, hanya membutuhkan waktu beberapa detik singto langsung mengangkat panggilannya.

"Kenapa krist?" Ucap singto di sebrang sana.

"Aku membutuhkan uang 500 juta untuk biaya operasi ibu sekarang" ucap krist.

"Baiklah, aku ke sana sekarang" ucap singto.

30 menit kemudian singto tiba, singto menyelesaikan semua pembayaran operasi itu kemudian menghampiri krist di depan ruang operasi, singto melihat krist menangis, singto memeluk krist berusaha untuk menenangkan krist, dua jam berlalu ruang operasi terbuka, beberapa suster mendorong ranjang ibunya membawanya kembali ke ruang perawatan.

"Operasinya berjalan lancar, hanya saja jantungnya melemah sekarang" ucap dokter pada krist, setelah itu beberapa suster dan dokter keluar dari ruangan itu meninggalkan krist dan singto berdua di sana.

"Sebaiknya kamu pulang sekarang" ucap krist pada singto.

"Aku ingin menemani mu"

"Bukankah besok kita ada kelas pagi? Aku titip absen, karna aku tak akan masuk kelas besok" ucap krist.

"Baiklah" ucap singto, kemudian singto beranjak keluar dari ruangan itu.
.
.
.
.
Singto duduk di kelasnya dengan termenung, tak lama datang dua orang temannya menghampiri dirinya.

"Dimana pangeran tampan mu itu?" Tanya gun.

"Ibunya kambuh semalam jadi hari ini dia tak masuk" ucap singto.

"Kasian sekali" ucap newwie.

"Ya, ibunya harus di operasi malam itu juga" ucap singto.

"Biaya operasi tak sedikit, sing. Siapa yang membayar itu?" Tanya gun.

"Tentu saja aku, itu sedikit bagi ku. Papa juga tak akan sadar jika uangnya ku habiskan 500 juta dalam semalam" ucap singto.

"Oh, shit! Bagaimana jika ibunya sembuh dan krist sudah tak membutuhkan mu lagi?" Ucap gun.

"Gun, kenapa kamu mengatakan itu" ucap singto.

"Dia menjalin hubungan dengan mu hanya karna uang mu jika kamu lupa" ucap newwie.

Singto terdiam mendengarnya, benar saja kenapa dia tak pernah memikirkan itu, bagaimana jika ibu krist sembuh nanti, apa krist akan memutuskan hubungan mereka?

"Jangan menakuti ku! Krist tetap akan menjadi milik ku selamanya!" Ucap singto dengan wajah yang memerah menahan sedih.

Saat kelas berakhir, singto langsung keluar dari kelas mereka dan pergi ke rumah sakit. Saat ia tiba di sana krist tengah menangis dan ada beberapa dokter dan suster di dekatnya.

"Apa yang terjadi" gumam singto.

Singto melihat beberapa alat bantu di tubuh ibu krist sudah di lepas kemudian suster menutup tubuh ibu krist sedangkan krist semakin menangis histeris melihatnya.

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang