Slave Pt2

1.1K 82 62
                                    

Krist baru saja pulang berkerja dan melihat singto sudah menunggunya di ranjang dengan costum maidnya.

"Tuan, fuck me" ucap singto.

"Sayang sekali, bitch. Aku ada beberapa perkerjaan malam ini" ucap krist, ia kembali memang hanya untuk mengganti pakaiannya.

Singto memasang wajah kecewanya. Sudah terhitung dua bulan dia tinggal bersama dengan krist dan setiap malam krist pasti menyetubuhinya, hanya malam ini krist yang menolak.

"A-aku ikut" ucap singto, setelah lama terdiam.

"Tidak"

Entah kenapa singto merasa krist akan bertemu dengan jalang malam ini, bukankah dia sendiri sudah cukup? Singto tak mau Krist menyentuh orang lain selain dirinya.

Krist membuka celananya, melihat itu singto langsung mendekati krist dan menggenggam milik krist yang menggantung di balik boxernya, singto membuka boxer krist hingga penis besarnya terlihat, ia menggenggam itu mengocoknya perlahan dan menghisap penis besar krist.

"Sing.. aku harus pergi" ucap krist, kemudian singto melepas hisapannya dan menatap kecewa, ia hampir mengeluarkan air matanya sekarang.

"Jangan tinggalkan aku" ucap singto sendu.

"Apa kamu menyukai ku!!" Tanya krist marah.

"......"

"Shit! Tak usah jawab, ganti pakaian mu" ucap krist.

Singto langsung mengganti pakaiannya dan ikut dengan krist, di sepanjang jalan di dalam mobil singto terus memeluk tangan krist dan menenggelamkan wajahnya di dada krist.

Mereka tiba di sebuah hotel yang menjulang tinggi, krist dan singto masuk ke dalam sana mencari ruangan tempat krist mengadakan pertemuan, di sana sudah banyak rekan bisnis krist dan beberapa jalang dengan pakaian yang kekurangan bahan.

"Kamu membawa jalang mu sendiri, krist?" Ucap seseorang.

"Hmm" jawab krist singkat.

Singto dapat melihat jika para jalang itu mulai menggoda semua rekan bisnis krist membuat singto mengeratkan pelukannya di tubuh krist dan duduk di pangkuan krist sekarang, ia hanya tak mau tempat itu di duduki oleh jalang lain nanti.

"Tuan..." Goda singto sembari menggerakan pantatnya, sedangkan tangannya mulai mengusap pipi krist.

Krist masih mengabaikan itu dan fokus mendengarkan rekan bisnisnya berbicara. Singto menggoyangkan pantatnya dan mendesah tertahan di ceruk leher krist.

"Lubang ku lapar dan ia membutuhkan penis tuan" bisik singto.

"Jangan sampai mendesah atau aku akan menghukum mu nanti" bisik krist.

Krist merobek celana singto dan mengeluarkan miliknya, kemudian singto memasukan penis Krist ke dalam lubangnya, singto bergerak naik turun mencari kepuasannya sendiri tak peduli jika krist sedang fokus berbicara dan tak peduli jika ada banyak orang di ruangan itu. Singto terus bergoyang dan menahan desahannya.

Krist menatap wajah singto kemudian bibirnya langsung di lumat oleh singto, mereka saling melumat penuh nafsu dengan goyangan singto yang semakin cepat.

Beberapa rekan bisnis dan teman krist sudah terbiasa melihat itu jadi mereka hanya perlu berpura-pura tak tahu dengan apa yang di lakukan oleh krist.

Meeting berakhir, satu persatu orang mulai keluar sedangkan krist dan singto masih sibuk saling melumat hingga keduanya mengeluarkan cairan mereka.

Krist menggendong tubuh singto ala koala dan membawanya keluar dari ruangan itu mencari satu kamar untuk melanjutkan kegiatan mereka.
.
.
.
"Target keluar" ucap seseorang.

Oneshot KristSingtoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang