Mencari Penawar (1)

149 14 33
                                    

Neo: "Hari ini juga tenang ya."

Aether: "Jujur deh, aku agak bosan."

Gantara: "Dan tolong jangan berisik."

Aether sedikit melirik ke Gantara yang sedang melakukan meditasi. Padahal masih ada ruangan lain yang bisa digunakan.

Aether: "Menurut kalian Valgus sedang apa ya?"

Kronos: "Menjalankan misi mungkin."


BRAK!


Pintu ruangan itupun terbuka dengan keras mengagetkan semua orang. "Bisa tidak jangan banting pint-" belum sempat semua orang disana ingin mengamuk kemarahan mereka tereda seketika melihat si pemilik rumah datang.

Kronos:  "ah hai Val."

Valgus: "Tolong minggir."

Aether dan Neo yang menguasai sofa langsung duduk di bawah dan membiarkan Valgus terbaring diatas sofa panjang itu.

Valgus: "Hei ... Kita berempat dipanggil Ultra Father."

Neo: "Terus kau kenapa?"

Valgus: "Capek, apa lagi?"

Gantara: "Kau kan bisa terbang atau teleportasi."

Valgus: "Bukan itu, aku habis latihan sekaligus latih tanding."

Kishi: "Pantas saja tubuhmu kotor. Tuan sebaiknya mandi terlebih dadulu."

Valgus: "Nanti sajalah Kishi."

Mendengar itu Kishi langsung bangkit dengan menaruh pedangnya yang selama ini selalu dibawanya. Valgus sedikit melirik ke arah Kishi tapi dia langsung terkejut sampai duduk.

Kishi: "Maaf tuan, tapi itu tidak bisa."

Kishi tanpa ampun langsung menarik lengan Valgus dan menyeretnya keluar. Ketiga Ultra itu terkejut dengan apa yang terjadi sementara si Absolutian hanya bisa menghela nafas.

Kronos: "Setelah melihat ini aku meragukan masa lalu Kishi yang dulunya pemalas."





Skip di Space Garison.

Valgus: "Aku tidak menyangka Kishi akan melakukan itu."

Aether: "Pfft ... Kau dimandikan ya Val?"

Valgus: "Hampir kok."

Mereka bertiga memasuki kantor Ultra Father aka Ultraman Ken yang dimana mereka sudah ditunggu.

Ken: "Kalian sudah datang ya."

Neo: "Mohon maaf Ultra Father, sebelum itu aku mau bertanya. Kenapa kami dipanggil? Kalau soal misi seingatku kami bertiga belum mendaftarkan diri."

Ken: "Ada alasannya dan itu membutuhkan bantuan kalian. Apa itu bisa menjawab pertanyaanmu?"

Neo: "Sedikit tapi akan ku terima."

Ken: "Terimakasih. Baiklah alasan kami memanggil kalian karena aku ingin kalian kesini untuk mencari suatu bunga."

Ken memberikan sebuah datapad yang diambil Valgus. Yang lain pun melihat isi dari datapad itu yang menunjukkan beberapa lokasi dan informasi bunga yang harus dicari.

Aether: "Tunggu sebentar, salah satu lokasi koordinat adalah planet tempat aku tinggal."

Neo: "Dan bukannya itu bunga atant? Bunga yang digadang-gadang memiliki zat penetral untuk suatu racun berbahaya. Yang sekarang sudah langka dan sulit ditemukan?"

Ken: "Sudah ku duga kalian tahu."

Gantara: "Bagaimana kau tahu?"

Ken: "Firasat."

Gantara seketika menatap Ken curiga dan waspada walau itu hanya sesaat tapi rasa waspadanya tidak secepat itu hilang.

Valgus: "Untuk apa bunga ini sebenarnya?"

Ken: "Begini beberapa Ultra Warior terkena racun dan setelah penelitian bunga atant diduga adalah bahan untuk penawarnya."

Neo: "Jangan katakan, itu racun dezespere."

Aether: "Racun yang benar-benar mematikan yang tidak mempunyai penawar itu?!"

Ken: "Itu benar."

Seketika tubuh keempat Ultra itu terdiam bahkan datapad yang berada ditangan Valgus jatuh begitu saja. Ken yang melihat itu bingung dengan reaksi keempatnya.

Ken: "Ada apa dengan kalian?"

Keempat ultra itu saling menatap dan tidak ada yang mau berbicara. Ken semakin bingung dengan mereka.

Valgus: "Aku ... Belum pernah cerita ya?"

Ken: "Soal apa?"

Valgus: "Sebenarnya ...."

Aether: "Kami berempat."

Neo: "Pernah terkena."

Gantara: "Racun dezespere."

Setelah Gantara mengatakan itu pintu tiba-tiba terbuka membuat keempatnya kaget dengan Aether melompat ke Gantara dan Neo memeluk Valgus. Terlihat dipintu tersebut sesosok Ultra biru yang menatap keempat Ultra dengan tidak percaya.

Hikari: "Kalian berhasil selamat?!"

Gantara: "Tepatnya aku dan Valgus yang hampir sekarat."

Neo: "Itu karena kalian kepala berlian-"

Hikari: "VA-!"

Ken: "Ultraman Valgus."

Si pemilik nama langsung bersembunyi di belakang Neo saat namanya dipanggil. Alasan dia melakukan itu karena ruangan ini penuh dengan aura menakutkan.

Valgus: "I-iya ...?"

Ken: "Kenapa tidak kau ceritakan di laporanmu waktu itu?"

Valgus: "Maaf Ultra Father."

Ken: "Haaa... Karena pengalaman kalian jadi aku mau bertanya. Apa kalian melakukan misi ini?"

Aether: "Terserah."

Neo: "Aku lagi gabut."

Gantara: "Tergantung si kecil diruangan ini?"

Valgus: "Gantara!"

Gantara: "Sepurane Val." :)

Neo: "Bisa gak pakai bahasa yang dimengerti kami?"

Gantara: "Ora iso."

Neo: "Mbohlah."

Aether: "Ini lagi malah ikutan."

Valgus: "Sudah ayo berangkat saja."

Valgus segera menarik Gantara keluar di ikuti Neo dan Aether. Tapi sebelum pergi mereka ditahan Hikari terlebih dahulu.

Hikari: "Sebelum berangkat beri aku sampel kalian?"

Aether: "Untuk apa? Jangan-jangan kau mau bikin Makhluk eksperimen?!"

Hikari: "Bukan, Buat ngatasin racunnya pakai antibodi kalian jika bisa dipakai."

Aether: "Ouh ... Kirain buat lain."

Hikari: "Kelamaan tidur ditabung ya?"

Aether: "Hehehe ...."

Ken: "Apa sudah selesai? Jika tidak ada lagi bisa kalian keluar?"

All: "Maaf, kami permisi."






Akhirnya bisa bikin konflik di book ini! Sekalian mengenalkan likungannya Aether yang hampir fantasi anime. Taulah ya.

Aether: "Ada Villain?!"

Mau?

Aether: "Mau!"

Minta persetujuan anak terkecil di kelompokmu.

Valgus: "Heh! Mau dikousen?!"

Pertualangan para Ultra (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang