Pertualangan para Ultra (2)

ToD/Request (5)

Kali ini kita mendapatkan dare dari Sena_Story

Bused dah ... Pasar Alien gak tuh?

Okay deh, semoga tidak membuat kericuhan.

Hari yang cerah dengan matahari bersinar terang. Sekelompok makhluk sedang berada dipasar Alien dengan jubah dengan tudung yang menutupi tubuh dan wajah mereka. Tapi ada urusan apa mereka disini?

Santara: "Serius dah, kalau ini bukan karena devil splinter gak bakal aku ikut juga."

Aether: "Terus ngapain ikut? Kan ini misinya Valgus saja."

Santara: "Aku punya dendam ama tuh benda."

Aether: "Iyain deh."

Valgus: "Kalian tidak perlu melakukannya."

All: "Tidak-tidak! Pokoknya kau harus diawasi!"

Valgus: "Aku bukan anak kecil tahu."

Sesampainya disana mereka memutuskan untuk berpencar dan mencari ke seluruh penjuru pasar. Namun meski menghabiskan pagi tidak ada tanda-tanda dari Devil Splinter.

Zain: "Susah sekali mendapat informasi tanpa bertanya."

Kishi: "Devil Splinter termasuk barang ilegal di pasar legal ini. Jadi tentunya kalau mau bertanya harus hati-hati."

Gantara: "Bagaimana denganmu Valgus, kau merasakan sesuatu?"

Valgus: "Sayangnya tidak."

Gantara: "Ya aku pun."

Setelah perbincangan singkat itu tiba-tiba Valgus merasa terhenti karena kepalanya terasa pusing. Kishu melihat hal itu dan segera mendekati Valgus dengan khawatir begitu pun yang lain.

Kishi: "Ada apa tuan?"

Valgus: "Ugh ... aku merasakannya ... tadi ... Ada barang yang lewat dibelakangku."

Gantara: "Kalau begitu lebih baik kau istirahat. Kita tidak ingin kau kesurupan atau apapun."

Zain: "Kalau begitu ku rasa Kishi dan Kronos sudah cukup. Yang lain ayo kita selesaikan."

All: "Ya."

Dengan kesepakatan itu akhirnya Zain yang terpaksa harus berurusan dengan pedagang gelap disana.

?: "Selamat datang, apa anda perlu sesuatu?"

Zain: "Tentu. Aku yakin kau punya- (membuka tudung dan memperlihatkan wajahnya) -sesuatu yang bagus."

?: "K-ka-kau-"

Zain: "Kalau kau ingin mati sekarang coba saja sebut namaku."

?: "Ma-maaf! Saya terkejut melihat anda."

Zain: (Menjadi Empera Seijin rupanya tidak buruk. Terimakasih ayah, ibu -batin) "Jadi, kau punya sesuatu yang bagus? Sesuatu yang bisa membuat Kaiju lepas kendali?"

?: "Ada, anda perlu berapa?"

Zain: "Aku perlu-"

"Semuanya!"

?: "Ha?!"

Zain: "Hei! Aku datang duluan!"

"Lebih baik kau diam."

Zain: "Tap-"

Zain terdiam saat melihat mata orang itu. Sebagai kapten pada sebuah organisasi dia tahu arti tatapan itu yang menyatakan 'jangan ikut campur/enyahlah'. Dengan kesal dia memakai tudungnya kembali dan pergi dari sana. Yang lainnya yang menunggunya diluar menanyakan keadaan dan dia menjelaskannya sembari berjalan menuju air mancur yang menjadi pusat pasar dan tempat dimana Valgus, Kishi, dan Kronos berteduh dibawah pohon.

Kronos: "Kau ini ya, dah dibilang kalau keadaanmu kurang baik masiiiiih saja ngeyel."

Valgus: "Ya aku tidak tahu kalau aku akan sakit kepala."

Kronos: "Sakit kepala your head?! Kishi!"

Kishi: "Tuan kan tidak enak badan." -_-

Valgus: "Ayolah kan masalah ini-"

Kronos, Kishi: "KALAU KAU PINGSAN AKAN JADI MASALAH BARU LAGI, BODOH/TUAN!"

Valgus: "ugh."

Kishi: "Haih ... Aku merasa jadi ortu lama-lama."

Kronos: "Kan anda lebih tua dari kami pak Kishi." :v

Kishi: "Berkata lah begitu dan titipkan salamku kepada teman-temanku."

Kronos: "Ampun bang, ampun."

Aether: "Guys! Kita balik!"

Kronos: "Jadi bagaiman-"

Valgus: (lihat tab) "Masalah ini sudah diurus Abliya."

All: "Hah?! Gimana?!"

Valgus: "Aku baru dapat laporan kalau Abliya sudah mengurus hal ini dan akan menyerahkannya ke Space Garison untuk ditindak lanjuti."

Zain: "Tunggu, tadi aku bertemu seseorang untuk melakukan transaksi. Apa dia anggota dari Abliya?"

Santara: "Dilihat dari selisih waktu maka iya."

Kronos: "Jadi kita bagaimana?"

Gantara: "Yang pasti satu. Mari kita kunci anggota termuda kita didalam kamarnya."

Dengan itu semua yang ada disana langsung melirik ke arah Valgus yang membuat Valgus terdiam.

Kishi: "Jujur saja. Menguncinya itu masih kurang."

Sedangkan tanpa diketahui mereka. Orang yang tadi menghalangi Zain sedang berjalan melewati mereka dengan senyuman diwajahnya.