Sebuah portal muncul di langit dan mengeluarkan beberapa makhluk dengan mayoritas Ultraman. Mereka mendarat dengan sempurna namun belum mereka berdiri sudah dikejutkan dengan pemandangan kota kristal yang hancur parah.
Neo: "Fix Land of Light gak aman."
Kai: "Memang ada tempat yang aman?"
Zain: "Saat paman menyerang planet ini apa sehancur ini?"
Aether: "Hanya yang mengikuti perang itu yang tahu Zain."
Valgus: "Aku mau periksa keadaan mereka dulu. Kalian terserah mau ngapain."
Setelah mengatakan itu Valgus terbang secepat mungkin ke suatu arah.
Kronos: "Bilangnya 'mereka' tapi pasti yang pertama 'kakaknya'."
Santara: "Biarin saja lah."
Dan begitulah mereka semua menyusul Valgus dengan kecepatan masing-masing. Kebetulan Asrama yang dipakai para Ultra Heisei-Reiwa baik-baik saja dan dijadikan tempat pengungsian sementara. Sedangkan penghuni Asramanya sedang dirawat di SCH.
Taiga: "A- Adududuh pelan-pelan Nek."
Marie: "Iya, kau tahan sedikit ini sebentar lagi selesai."
Fuma: "Kenapa saat begini para Heisei tidak ada?"
Mebius, Max: "Saya masih disini."
Fuma: "Yang diluar Land of Light maksud saya."
Trigger: "Meski begitu kita masih harus berusaha sendiri agar bisa lebih berkembang."
Decker: "Meski begitu apa kita akan meninggalkan Ginga dan Victory yang masih pingsan?"
Orb: "Mau bagaimana lagi kan?"
Geed: "Huh ... Semoga kita bisa bertahan kalau ada serangan berikutnya."
Grigio: "Kalian semua jangan patah semangat terlalu cepat."
Marie: "Grigio benar. Ingatlah bukan cuma kalian saja yang harus menghadapi situasi ini dan tidak semuanya bisa bertarung seperti kalian tadi. Tidak mungkinkan penyelamat bumi akan mundur karena hal ini?"
Taiga: "Tentu saja tidak nek, ya kan semuanya?"
All: "Tentu saja."
Zett: "Iya kan Zero shisho?"
Zero: "Hmm." (Angguk)
Titas: "Tumben kau diam begitu Zero."
Zero: "Hanya memikirkan alasan dan tujuan mereka menyerang kemari. Tidak mungkin juga kan mereka gabut."
Marie: "Tumben sekali kau berpikir seperti itu. Seperti bukan kau saja. Apa kepalamu baru saja terbentur? Mau aku periksa?"
Zero: "I-itu tidak perlu ultra mother."
Marie: "Aku hanya bercanda Zero." :v
Zero: -_-
Marie: "Tapi tetap saja, tidak biasanya kau mau berpikir hal rumit seperti itu."
Zero: "Itu-"
BRAK!
Suara pintu terbuka dengan kasar mengejutkan seluruh penghuni ruangan. Saat mereka menoleh siapa pelaku pembuka pintu, mereka tidak mengatakan apapun dan hanya diam. Alasannya adalah pelakunya itu Valgus dan sudah ditebak apa yang terjadi.
Valgus: "Kau baik-baik saja."
Zero: "Tenang saja ini cuma terluka luka ringan-"
Valgus: (sengaja menekan luka Zero)
Zero: "ADUH! Hei! Itu sakit!"
Valgus: "Luka ringan konon." -_-
Zero: "Kau tekan begitu ya sakitlah!"
Dan terjadilah peraduan kata antara dua ultra kembar ini sehingga membuat Newgen bahkan Marie sweatdrop melihatnya.
Marie: "Valgus, bukannya kau akan pulang nanti?"
Valgus: "Aku merasa firasat tidak enak jadinya aku terburu-buru pulang."
Zero: "Hubungan dengan Plasma Spark?"
Valgus: "Sepertinya begitu. Lalu, siapa yang menyerang kemari? Apa Absolutian?"
Marie: "Sayangnya bukan. Kami tidak tahu siapa pelakunya tapi Zoffy mengira ini adalah dalang yang sama dengan kasus Ratu Iclyn."
Taiga: "Bukannya sudah ditangkap?!"
Mebius: "Rupanya yang ditangkap bukan dalang yang sebenarnya. Pemimpin disana dimanfaatkan sebagai perantara."
Kishi: (tiba-tiba muncul) "Ouh ... Jadi itu alasannya kenapa dia kayak orang kesurupan."
All -Valgus, Marie, Ginga, Victory: "AAAAAA!!"
Fuma: "Demi Noa. Plish lah Kishi!"
Kishi: "Maaf."
Melihat balasan Kishi yang datar membuat Fuma ingin sekali memukul wajahnya itu. Sedangkan Kronos yang ikut jalur masuk bayangan sedang bersandar dipojokkan dengan nafas terburu-buru seperti habis lari.
Max: "Sebentar, kau tahu tentang ini Kishi?"
Kishi: "Ya. Tujuan awal mereka menjelekkan para Ultra karena permintaan seseorang yang belum ku ketahui. Tapi sekarang mereka menginginkan sesuatu dari Land of Light."
Marie: "Dan itu?"
Kishi: "Plasma Spark."
All: "APA?!"
Valgus: "Kenapa kau tidak memberitahuku?"
Kishi: "Maaf, aku tidak bisa memberitahumu sebelumnya. Karena selain Plasma, kau juga di incar mereka, tuan."
Valgus: "Apa?!"
Rosso: "Bagaimana bisa mereka juga mengincar Valgus?!"
Blu: "Kurasa jika info tentang Valgus bocor itu bisa saja bang. Info yang merupakan fakta bahwa Valgus lebih berharga dari Plasma Spark."
Titas: "Kurasa ini masih berhubungan dengan permasalahan Hikari no Kishi no Yuusha."
Valgus: "Hah ... sepertinya aku pengundang bahaya."
Mendengar itu Zero secara langsung mencubit lengan Valgus. Membuat perhatian Ultra itu tertuju padanya.
Namun bukannya mengatakan sesuatu tapi Zero hanya memandanginya. Tanpa diberitahu Valgus sudah tahu apa yang dimaksud Zero. Tapi Valgus memilih untuk memalingkan muka tapi malah menemukan satu ruangan telah menatapnya dengan pandangan yang sama.
Valgus: "Jangan menatapku seperti itu. Toh kenyataannya memang begitu."
Geed: "Lalu apa yang sedang kau pikirkan?"
Valgus: "Kenapa bertanya begitu?"
Geed: "Tidak biasanya kan kau setenang ini. Jika bukan ada hal lain di pikiranmu lalu apa?"
Valgus: "Bukan hal bagus jug-"
Kronos: " 'Membantai siapapun yang berani menyerang Land of Light karena telah melukai kakakku tersayang di seluruh semesta!' kan?"
Valgus: "Kok tahu?!"
Kronos: "Lah benar?!"
Zero: "Sejak kapan kau jadi penggila pertarungan hah? Lama-lama ku seret kau untuk masuk sekolah." -_-
Valgus: "Jangan kak!"
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi kau muslim.
Tapi pasti pagi-pagi ada yang hunting THR. :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertualangan para Ultra (2)
Fanfictionyang pertama sebenarnya sudah publish tapi diganti baru karena suatu hal. selamat menikmati ... Note: Ultraman milik Tsuburaya dan saya hanya meminjam. Kecuali ada beberapa oc milik saya dan pinjaman juga