yang pertama sebenarnya sudah publish tapi diganti baru karena suatu hal.
selamat menikmati ...
Note: Ultraman milik Tsuburaya dan saya hanya meminjam.
Kecuali ada beberapa oc milik saya dan pinjaman juga
Yo minna! Sebenarnya aku gak mau ngasih cerita sih cuman..... Mau reveal ini gambar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
U
ltraman Valgus Dari AdityaSaputra15. Maaf aku gak bisa kasih warna karna ibis paintnya dah lama ke hapus.
Tapi kalau cuman gambarnya doang kan singkat nih chapter jadi akan ku kasih surprise.
Ya sama ucapan terimakasih sudah bikinin gambar nih OC.
Walau singkat ceritanya tapi lumayan .... Yah, tahulah. Ini sepenggal cerita Canon Valgus yang aku bingung taruh di S1 akhir atau S2 awal.
Jadi silahkan menikmati
Sebuah suara berisik terdengar di Ultra Colloseum. Para Ultra yang ada disana terdiam melihat sebuah kejadian yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Banyak sekali Ultra Warior atau sekiranya yang bisa bertarung, keluar dari platform terbang itu dengan banyak luka. Ultra yang terluka itu hanya bisa menahan marah, malu, dan dendam atas apa yang terjadi pada diri masing-masing.
Taro selaku salah satu instruktur juga tidak bisa melakukan apapun. Bukan, bukan tidak bisa tapi tidak tahu bagaimana cara menghentikannya mengingat jabatannya sebagai 'Ultra Brother no.6' kemungkinan membuat semuanya menjadi runyam. Dan hal itu berlaku untuk Ultra Roku Kyodai yang lain. Seven dan Leo hanya menyaksikan hal tersebut tidak berniat menghentikan apapun, sedangkan Astra dan Mebius bingung harus melerai atau bukan.
Masalahnya yang memulai adalah yang terluka dan itu tidak satu dua tiga melainkan banyak.
Mereka lah yang menantangnya dengan sombong. Tapi mereka yang dihajar habis-habissan.
Lalu siapa yang disalahkan? Tentunya dia yang ditantang.
Dia lah jelas-jelas korban tapi karena yang dia pukul adalah teman, rekan, keluarga dari yang lain pastinya bagi siapapun yang belum sadar akan memaki dirinya.
Dan apa yang sebenarnya terjadi?
"Kau tidak pantas disini! Pergi saja san-"
Belum selesai dia berbicara sudah ditendang mundur untuk menghalangi Ultra yang lain. Belum sampai di situ ada lagi yang mengeluarkan kousen tapi bukan target yang kena tapi yang lain (untung gak meledak dan modar). Belum lagi ada yang ngedrama untuk mengalihkan perhatian.
"Kenapa kau menyerang temanku hah?"
"...."
"Kau ini tidak bisa berbicara atau bagaimana?!"
"...."
Bukannya menjawab malah dia membanting salah seorang Ultra yang hendak menyerangnya didepan Ultra itu. Lalu dengan hanya tatapan, Ultra itu mundur ketakutan takut terkena amukannya.
Namun dari semua ini apakah tidak ada yang sadar bahwa dia berusaha untuk tidak mematahkan tulang apapun?
Ayolah dia hanya memberi mereka luka yang bisa sembuh tanpa pengobatan serius.
Mencoba menghindar tapi tidak bisa dan hanya bisa melayangkan pukulan untuk pertahanan diri, lalu kenapa dia diserang segerombolan Ultra marah.
Bahkan Ultra Brother bukannya tidak ingin menolongnya, tapi mereka tahu kalau apapun yang mereka katakan kedua belah pihak akan menganggap mereka pilih kasih.
Namun hal itu membuat Zoffy sedikit tersenyum bangga untuk Ultra itu. Setidaknya hal ini bisa menjadi pelajaran untuk Ultra Warior lain, itupun kalau akhlak mereka ada.
Tapi apakah dia bisa bertahan dengan semua Ultra Warior di Colloseum ini. Tentu jawabannya, tidak. Terlihat dia sudah kewalahan dengan semua ini hanya saja dia mengambil jeda untuk memulihkan dirinya.
Bagi siapa pun yang ingat bertarung dengannya dalam pengaruh kegelapan karena 'Beltza'. Tahu kalau hal itu tidak baik untuk tubuhnya apalagi dia baru pulih.
Lalu apa yang-
"Argh aku tidak tahan lagi!" ucap Mebius dengan gusar.
"Apa yang akan kau lakukan-", belum selesai Astra berbicara ucapannya terpotong. Bukan karena Mebius tapi pertarungan yang sudah selesai dengan menyisakan satu Ultra yang bertahan.
Ultra itu dengan santai turun dari sana membiarkan ujung syal kelabu yang terlilit dilehernya mengikuti gerak jatuh. Sementara dia dalam diam berjalan menuju pintu keluar.
Dan saat sudah keluar dari Colloseum dia sudah tidak bisa menahan tubuhnya untuk tetap tegak ataupun berdiri. Jadi dia ingin menyandarkan tubuhnya kedinding sebelum sebuah tangan menahannya untuk itu.
