Amarah

90 9 69
                                    

Yo guys. Tadi kita dapat request cuman ... Lagi gak ngerjain dulu ya.





Pagi yang indah di Land of Light. Ya setidaknya itu adalah pandangan dari Gantara. Seorang Ultra yang amnesia tentang masa lalunya, mirip memang dengan Regulos. Mungkin karena hal itu dan keduanya sama-sama ahli bela diri jadi keduanya mudah akrab.

Kini tiga Ultra yaitu Ribut, Regulos, dan Gantara sedang menikmati jalan pagi.

Ribut: "Hari yang indah."

Gantara: "Kalau dibuat sparing sepertinya enak."

Regulos: "Aku setuju."

Gantara: "Tapi aku tidak mau melawanmu. Kemarin saja kau spam aku serangan Cosmo Beast milikmu. Mana bukan cuma Tiger dan Dragon lagi."

Regulos: "Maaf maaf, tapi kau juga membalasnya dengan garudamu. Oh ya, apa garudamu itu sama seperti cosmos beast?"

Gantara: "Aku .... Tidak tahu, sejauh ku ingat dia selalu bersamaku. Aku selalu berpikir dia perwujudan kekuatanku."

Ribut: "Susah juga ya kalau amnesia."

Regulos: "Mau bagaimana lagi kan."

Gantara: "Sadar diri juga kamu, murid emosian."

Regulos: (jleb!) "Jangan menyebutku begitu dong!"

Gantara: "Makanya, atur emosimu. Ajaran gurumu jangan termakan emosi kan."

Regulos: "Kau tidak perlu mengingatkanku."

Ribut: "Sudah ... Bagaimana kalau kita cari tempat untuk makan? Aku yang traktir."

Regulos: "Boleh."

Gantara: "Jangan lama-lama ya. Aku harus mengurus 4 Ultraman, 3 seijin, dan 1 Absolutian setelah ini."

Ribut, Regulos: "Kau seperti orang tua saja Gantara."

Gantara: "Benarkah?"

Tidak lama saat mereka berjalan-jalan tiba-tiba seorang Ultra menghadang mereka.

Ribut: "Apa maumu?"

(Menunjuk Gantara) "Ikut denganku."

Dengan itu Ultra tersebut pergi ke suatu arah. Ribut dan Regulos merasa aneh dengan hal tersebut namun Gantara menepuk pundak keduanya agar mereka tidak cemas lalu mengikuti Ultra tersebut. Hingga di suatu tempat yang sepi akhirnya Ultra berhenti dan berbalik menghadap Gantara.

Gantara: "Jadi? Ada perlu apa?"

"Bisa kah kau tidak datang lagi keplanet ini."

Gantara: "Eh? Sekarang warga Land of Light sudah melarang aku datang? Ini mengecewakan loh karena kalian sudah buruk sebelum aku datang kemari."

"Apa?"

Gantara: "Iya kalian sudah buruk sebelum aku datang kemari pertama kali."

"Malah kau yang aneh. Kenapa kau bergaul dengan Ultra itu?"

Gantara: "Maksudmu Valgus?"

"Ya."

Gantara: "Apa masalahnya?"

"Melihatnya saja sudah membuatku muak."

Gantara: "Begitu ... Ku tebak kau ini Haters dari Ultraman Zero."

(?!)

Gantara: "Sudah ku duga. Ayolah kalian ini, apakah kalian tidak malu menyeret anak itu yang tidak tahu apa-apa dalam kebencian kalian?"

"Tidak hanya itu!"

Gantara: "Huh?"

"Asal kau tahu dia melukai banyak Ultra sejak pertama kali masuk IGDF-"

Gantara: "Dia di sulut duluan."

"Lalu mencoba mencuri plasma-"

Gantara: "Dia dijebak."

"Tapi dia seperti monster-"

Gantara: "Kalian lah yang membuatnya menjadi monster. Untuk apa membencinya? Apa karena dia berbeda? Atau kalian hanya mencari pelampiasan pada anak kecil tanpa perlindungan dan menghancurkan kepribadiannya hingga dia kacau dan depresi? Begitu?!"

"....."

Gantara: "Aku tahu kau tertawa didalam batinmu. Tapi ingat dan beritahukan kelompokmu, Jangan mengaturku soal apa yang ku lakukan kalau kalian sendiri tidak bisa membedakan salah dan benar!"

Gantara lalu berbalik dan memutuskan untuk pergi sebelum sebuah ucapan keluar dari mulut Ultra itu. Mendengar hal itu membuat amarah Gantara yang semula terpendam berubah menjadi api tak berwujud namun sudah berkobar. Sembari dia berbalik, api itu memunculkan wujudnya dan ingin segera menyerang Ultra itu sebelum ....

Santara: "Hentikan Gantara!"

Suara dari Santara membuatnya tertahan dan api itu pun menghilang sebelum mengenai Ultra itu, tapi ia meninggalkan udara panas dari efek api itu.

Sedangkan Santara bersama Ribut dan Regulos langsung mendatangi Gantara. Memastikan Ultra satu itu tidak membuat api secara tiba-tiba.

Regulos: "Kau sekali emosi ingin menghanguskan apapun ya."

Gantara: "Sepertinya."

Pertualangan para Ultra (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang