Chapter 6

4.9K 651 42
                                    

VOTE & KOMEN SESUAI ISI CERITA.

*****

Keduanya telah tiba di depan unit apartemen Lisa, Lisa mengeluarkan kartu akses nya dari dalam dompetnya lalu menempelkan kartunya ke kotak sensor yang berada di bawah handle knop pintunya, satu tangannya terulur memegang knop pintu dan memutar nya hingga pintu unit nya akhirnya sedikit terbuka.

Sebelum memasuki unit nya, Lisa mencodongkan setengah tubuhnya ke dalam unitnya, kedua matanya mengedar melihat sekeliling ruang tamu, seketika dia mendecakan lidahnya dan berdiri kembali menatap Jennie.

Gadis jangkung itu berdeham "Jen, bisakah kau tunggu disini dulu? Ada yang ingin ku lakukan terlebih dahulu." Ucap nya menatap Jennie yang hanya memasang wajah datar.

Perasaan Jennie benar-benar tidak dalam mood yang baik, bahkan sepanjang jalan tadi, gadis bermata kucing itu hanya diam dan menatap ke luar jendela dengan memasang wajah yang sangat murung, Lisa tahu bahwa semua ini karena Jisoo yang telah membuat perasaan nya buruk sehingga Lisa membiarkan Jennie menenangkan perasaannya sejak tadi dan memilih untuk tidak mengganggu nya sama sekali.

"Apa yang akan kau lakukan? Aku lelah dan butuh istirahat, Lisa." Ucapnya sedikit dingin.

Mendengar hal itu Lisa menyeringitkan dahinya lalu terkekeh setalahnya. "Hei, Jen? Kau lupa? Kau sedang bertamu ke unit ku sekarang, tunggu sebentar disini, aku tidak akan lama." Ucap Lisa.

Kalau di pikir-pikir, memang ini aneh, Jennie yang sedang berkunjung ke unit milik Lisa, namun ketika Lisa sebagai pemiliknya menyuruh Jennie untuk menunggu sebentar, tetapi gadis bermata kucing itu justru menolak dan mengatakan bahwa dirinya sedang dalam keadaan lelah, sikapnya yang seperti itu menunjukan seolah menunjukan bahwa dia juga memiliki hak atas unit Lisa.

Jennie berdecak sebal dan melepaskan sepatunya lalu merapikannya di rak sepatu milik Lisa yang terletak di depan unitnya. "Aku tidak peduli, minggir." Ucap nya lalu menyingkirkan tubuh Lisa menggunakan satu tangannya dan memasuki unit Lisa begitu saja.

Kedua matanya terbelalak saat melihat keadaan unit Lisa seperti kapal pecah, sangat berantakan sekali, bahkan beberapa pakaian Lisa terlihat berada di atas sofa ruang tamu nya.

"Haishh! gadis gila keras kepala." Lisa mendengus sebal lalu melepaskan sepatunya dengan cepat dan meletakannya di rak sepatunya dengan asal, dia memilih untuk mengejar Jennie yang sudah masuk ke dalam.

Jennie berdecak heran sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan melipat kedua tangannya di dadanya begitu Lisa menyusul memasuki unitnya.

"Kau yakin ini unit? Bagaimana bisa terlihat berantakan sekali, kau tidak bisa mengurus dirimu sendiri tapi kau tinggal sendiri?" Jennie mengoceh seperti ibu tiri yang baru saja menemukan anak tirinya sedang melakukan kesalahan, kedua mata Jennie mengedar dan dia terus menerus mendecakan lidahnya. "Aigoo, dapur mu juga sangat berantakan." Sambungnya lagi begitu melihat keadaan dapur Lisa yang memang berantakan akibat cucian piring kotor yang terlihat menunpuk.

Ucapan Jennie tidak sepenuh nya salah kali ini, tapi tetap saja, Jennie hanya tamu, bahkan dia yang meminta Lisa untuk menerimanya menginap malam ini, seharusnya dia tidak memberi keritikan pada Lisa sang pemilik unit, karena bagaimanapun keadaan unitnya, itu tetap unit nya dan Jennie tidak memiliki hak apapun untuk memberi komentar.

Lisa menghelakan napasnya dan membawa pakaian yang berserakan di atas sofa, itu adalah beberapa pakaian kotor miliknya karena Lisa seringkali membuka kemeja atau jaket di ruang tamunya dan lupa untuk memasukannya ke keranjang cucian atau merapikannya kembali.

HOME (JENLISA) GXG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang