Chapter 32

4K 517 58
                                    

VOTE
&
KOMENNYA ~

*****

Ketukan heels di kedua kaki cantik Kim Jennie tiba-tiba berhenti ketika ia memasuki rumah kedua orangtuanya dan melihat pemandangan yang tak biasa, yakni melihat sosok gadis cantik dan tampan secara bersamaan sekaligus gadis yang masih ia cintai sampai detik ini, Lalisa Manoban.

Bahkan Lisa berusaha untuk senyum untuk menyapa Jennie, namun Jennie masih menatapnya dengan tatapan herannya yang tak bisa ia sembunyikan.

Karena ada hal yang membuat Jennie semakin heran, Lisa datang tak seorang diri, melainkan dengan sang ayah yang duduk mendampinginya.

Saat Jennie sibuk memandangi Lisa, tiba-tiba suara dehaman dari mulut seseorang memecahkan lamunannya, lantas kedua mata Jennie kini beralih ke wanita yang berdeham tersebut yang juga duduk di meja makannya, dia adalah Kim Jisoo, istri sekaligus ibu dari putranya yang baru saja lahir, Jisoo dan keluarganya juga berada disana.

Kerutan di dahi mulus Jennie sangat terlihat jelas yang menandakan bahwa gadis bermata kucing itu sangat bingung, ada apa semuanya datang malam ini?

"What's going on? Kenapa kalian semua berada disini?" Tanya Jennie yang melanjuti langkah kedua kakinya, kita sangat tahu, bahwa jantung Jennie pasti sekarang sangat berdegup kencang karena tidak dapat di bohongi dari raut wajahnya yang seketika memucat gelisah.

"Duduk, J. Sapalah semuanya dengan benar." Mr. Kim berintruksi.

Jennie menghelakan napasnya, meletakan tas hitam chanel nya di atas sofa lalu beralih ke ruang meja makan dan membungkuk sebagai tanda sapaan yang santun sebelum akhirnya gadis itu duduk di tengah-tengah kedua otangtuanya berada, dia terlihat sangat canggung karena kedua orang yang penting di dalam hidupnya duduk saling berhadapan dengannya, tenggorokannya naik turun gelisah.

Sementara Lisa dan Jisoo juga sibuk memandangi wajah Jennie yang berada di hadapannya.

Sang ibu Jennie dengan lembut menyentuh lengan putri tunggal kesayangannya itu bermaksud untuk menangkan perasaannya, Jennie hanya membalasnya dengan senyum yang yang di paksakan.

"Alangkah lebih baik, kita menyelesaikan makan malam kita dahulu sebelum kita membahas sesuatu yang penting, terimakasih sudah datang dan selamat menikmati hidangan yang sudah kami siapkan." Ucap ayah Jennie dengan suara beratnya.

Banyaknya hidangan lezat sudah tertata rapi diatas meja makan dan juga buah-buahan yang terlihat segar sebagai dessert mereka juga sudah tertata diatas meja makan, kedua orangtua Jennie sangat menjamu tamunya dengan baik.

Ayah Jisoo dan ayah Lisa hanya mengangguk menghormati apa yang tuan rumah intruksi, merekapun menyantap hidangan mereka.

Tidak ada ada yang berani membuka suara selama mereka menikmati makanan mereka masing-masing, sesekali, Jennie sibuk melirik Lisa yang dimana Lisa juga melakukan hal yang sama, setelah itu Jennie mengalihkan pandangannya ke Jisoo, namun Jisoo tidak meliriknya sama sekali, gadis bibir love itu hanya sibuk menikmati makanannya seolah Jennie tak ada di depannya, hal itu membuat Jennie menghelakan napasnya yang terasa berat.

Sampai akhirnya mereka mulai menghabiskan makananan mereka.

"Mulai sekarang saja, Dad, Mom. Apa yang kalian lakukan? Dan kenapa si Manoban ini harus berada disini? Apakah dia sudah bercerita tentang perselingkuhan yang kami jalani seharian kemarin dan bermaksud untuk menghancurkan hubungan rumah tanggaku dengan Jisoo?" Jennie memberanikan diri untuk berucap dengan nada yang dingin dan sinis.

HOME (JENLISA) GXG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang