Chapter 12

5.5K 609 62
                                    

VOTE
&
KOMENNYA SAYANG ~

*****

"Jelas-jelas gadis itu menyebut nama mu, Lisa!"

Sejak pertemuan singkat tadi bersama Rosè seketika mood Jennie berubah drastis, terlebih saat Jennie mendengar Rosè menyebut nama kekasih baru nya itu, gadis bermata kucing itu terlihat jelas bahwa dia tidak menyukai hal tersebut dan langsung menarik tangan Lisa begitu saja bahkan mereka tidak jadi untuk melakukan makan malam di restoran karena Jennie memilih untuk mengajak Lisa untuk pulang, mereka juga belum sempat bertemu dengan Jisoo karena Jisoo masih sibuk membayar bill nya.

"Baby, please.... aku benar-benar tidak mengenal gadis itu, aku bersumpah, untuk apa aku berbohong pada mu?" Lisa terus saja mengelak bahwa dia mengenal Rosè.

"Tidak mungkin! Kau sempat dekat dengan Jisoo sebelum mengenalku, kan? Gadis itu adalah gadis yang sedang dekat dengan Jisoo akhir-akhir ini, aku yakin kau juga mengenalnya, yang aku heran, kenapa dia terkejut saat melihat mu? kau pasti memiliki hubungan bersamanya." Jennie terus menerus menyerocos mengeluarkan kata demi kata yang seolah sedang menyudutkan Lisa dengan pikiran-pikiran negatif nya.

Lisa akhirnya menepikan mobilnya di pinggir jalan dan menginjak rem mobilnya hingga mobilnya berhenti.

Beberapa detik lamanya, gadis jangkung itu memejamkan kedua matanya dan menarik napasnya panjang, ia memiringkan tubuhnya ke samping dan menatap Jennie yang berada di sebelahnya. "Baby, apakah aku pembohong di mata mu?" Nada Lisa terdengar sangat lembut, dia memegang kepala Jennie lalu mengusap rambut Jennie menggunakan telapak tangannya.

"Jangan hancurkan hari bahagia kita, aku bersumpah aku tidak mengenalnya, jika kau ingin aku membuktikannya, kau telepon Jisoo dan katakan padanya bahwa kita akan bertemu, jangan lupa untuk mengajak gadis blondenya itu yang ntah siapa namanya lalu kau akan tahu apakah aku memang berbohong atau tidak." Sambung Lisa lagi.

Jennie menghelakan napasnya, dia menundukan kepalanya. "Apakah aku sangat terlihat posesif?" Lirihnya sendu.

Kepala Lisa menggeleng.
"No baby, jelas saja tidak, kau tidak posesif di mataku, aku malah senang kau bersikap seperti ini, tetapi ketahuilah bahwa aku berkata yang sebenarnya, jika dia mengenal ku, mungkin karena kami satu universitas seperti yang kau ceritakan tadi, bahwa dia adalah gadis yang sedang dekat dengan Jisoo dan satu universitas dengan kita dan itu wajar jika dia mungkin mengenal ku juga, tapi aku sungguh tidak mengenalnya." Ucap Lisa menjelaskan dengan suara yang sangat lembut, dia tidak menyalahkan sikap Jennie yang memang posesif, menurut nya itu sangat wajar bila ia cemburu dengan kekasihnya sendiri.

Lisa memang sangat berbeda dengan Jisoo yang selalu mempermasalahkan sikap Jennie yang posesif, sedangkan Lisa, dia benar-benar tidak mempersalahkannya sama sekali.

"Peluk...." gumam Jennie yang melengkungkan bibirnya kebawah.

Lisa menaikan satu alisnya. "Apa baby? Kau minta apa?"

Jennie berdecih dan memalingkan wajahnya ke arah jendela dengan kedua tangan yang melipat di dadanya. "Tidak jadi, ayo kita pulang."

Lisa lagi-lagi menggigit bibir bawahnya gemas dan menarik tubuh Jennie ke dalam pelukannya. "Menggemaskan sekali kekasih ku." Gumam Lisa sambil memeluk erat tubuh Jennie dan Jennie melengkungkan sedikit bibirny ke atas tanpa sepengetahuan Lisa.

HOME (JENLISA) GXG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang