VOTE
&
KOMENNYA SESUAI ISI CERITA*****
Dengan napas yang terengah, keduanya memutuskan untuk menghentikan ciuman mereka yang baru saja terjadi. "Kita ke unit mu sekarang." Gumam Jennie dengan napas yang terengah.
Lisa menelan ludahnya dengan susah payah, dia tidak tahu kenapa Jennie mengajaknya pulang, apakah gadis bermata kucing itu marah padanya?
Hanya anggukan kecil yang bisa Lisa lakukan, setelah membayar semua tagihan pesanannya, keduanya memutuskan untuk kembali ke unit Lisa tanpa menghabiskan ceker pedas yang sudah Lisa pesan sebelumnya.
Selama di perjalanan menuju unit, tidak ada perbincangan dari kedua nya, tubuh Jennie sempat terhuyung karena dia lebih banyak menghabiskan alkoholnya di banding Lisa, namun dengan sigap, gadis jangkung itu berhasil menangkap tubuh Jennie dan memegang erat tangan Jennie menuju unit apartemennya.
"Jennie, aku ingin minta maaf, sepertinya aku sudah lancang tadi, aku sungguh minta maaf." Ucap Lisa yang terlihat menyesali perbuatannya.
"Fokus pada jalan saja." Balas Jennie dengan suara dinginnya, Lisa menoleh ke arah Jennie, dia tidak bisa menggambarkan raut wajah Jennie saat ini, Jennie tidak terlihat marah namun juga dia tidak terlihat bahagia atas ciuman yang baru saja tadi, Jennie benar-benar tidak bisa di tebak.
Mereka berdua kembali melangkahkan kakinya menuju unit apartemen milik Lisa.
Setelah tiba di lobi, keduanya melangkah menuju lift dan Lisa menekan tombol lift, hanya menunggu beberapa detik, pintu lift akhirnya terbuka, keduanya memasuki lift secara bersamaan.
Lisa menekan tombol nomor lantai nya, sedangkan Jennie kedua matanya terus melihat ke arah cctv dengan wajah yang gelisah. "Fuck! Dengan cctv, aku akan menyuruh daddy ku untuk mengusursnya nanti!" Gumam Jennie pada diri sendiri yang lengsung menyerang Lisa di dalam lift, gadis bermata kucing itu mendorong tubuh Lisa ke dinding lift yang membuat punggung Lisa mengenai dinding lift, tidak memakai aba-aba, gadis bermata kucing itu menyambar bibir Lisa dengan liar.
Keduanya kembali berciuman di dalam lift, bibir mereka saling melumat dengan liar bahkan terlibat tidak ada kelembutan di dalamnya, lidah Lisa menjulur keluar mengetuk masuk ke dalam bibir Jennie untuk meminta akses lebih dalam, Jennie segera membuka mulutnya tanpa ragu, lidah mereka saling berpautan liar, decakan ciuman mulai memenuhi seisi lift yang sedang mereka naiki.
Lisa membalikan tubuh Jennie hingga tubuh Jennie yang sekarang akhirnya terhimpit ke dinding lift. "Fuck! Kau milikku malam ini, Jennie!" Ucap Lisa menggunakan deep voice nya sambil menarik napasnya sebelum ia kembali menyambar bibir Jennie dengan ganasnya.
.
.
.
Keduanya telah tiba di dalam unit apartemen milik Lisa dengan kedua bibir yang masih menyatu sejak tadi, tidak ada yang ingin melepaskan terlebih dahulu, keduanya terus menerus saling memberikan lumatan hingga hisapan liar, bahkan untuk sekedar melepas menarik napas saja keduanya terasa enggan, seolah oksigen yang menipis tidak lagi mereka pedulikan.
Lisa menghimpit tubuh Jennie ke dinding tembok ruang tamu sambil terus berciuman dan lidah mereka tetap saling berpautan.
"Nngghh~" lenguhan kecil akhirnya berhasil keluar dari mulut keduanya, kedua tangan Jennie memeluk erat kepala belakang Lisa sambil meremas lembut rambut Lisa dan menekan ciuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (JENLISA) GXG
Romance"Pergilah sejauh mungkin, aku tidak akan mengejarmu karena aku percaya bahwa aku adalah rumah mu. " J