Chapter 11

5.5K 625 78
                                    

VOTE
&
KOMEN SESUAI ISI CERITA YA GUYSSS~

*****

Sudah hampir satu hari penuh Jennie menghabiskan waktu weekend nya di unit apartemen milik gadis jangkung berkaki panjang yang baru saja resmi menjadi kekasihnya malam tadi.

Keduanya sibuk menghabiskan waktu weekend mereka dengan memasak, membuat cake, menonton film serta berbincang-berbincang hangat.

"Honey, kau yakin tidak ingin pergi keluar, hm?" Lisa bertanya lembut mendongakan kepalanya menatap Jennie karena sekarang, Lisa tengah berbaring di atas pangkuan kedua paha Jennie di atas sofa ruang tamu dengan televisi yang masih menyala.

Jennie melirik matanya kebawah dan mengelus poni Lisa dengan lembut. "Hmm, kita makan malam saja di luar, bagaimana? hitung-hitung merayakan hari resmi kita menjadi sepasang kekasih?" Ucap Jennie dan berdeham di akhir, gadis bermata kucing itu terlihat canggung sekarang.

Lisa terkikik dan segera merubah posisinya menjadi duduk, gadis jangkung itu merengkuh kekasihnya ke dalam pelukan yang penuh dengan kehangatan dan rasa cinta, Lalisa memang benar-benar jatuh cinta pada Jennie. "Aku senang sekali mendengar kata-kata itu dari mulut mu honey, merayakan hari resmi kita menjadi sepasang kekasih. Oh God! Rasanya tidak ada kata yang indah selain mendengar perkataan itu." Ucap Lisa terharu dan mengecup pipi Jennie berkali-kali.

Gadis bermata kucing itu hanya mengulum bibirnya sendiri dengan wajah yang tersipu malu. "Haissh, kau berlebihan sekali, mau tidak?" Ucap Jennie malu-malu.

Lisa menatap lekat wajah Jennie dari sorot mata saja sudah menjelaskan seberapa besar rasa cintanya gadis jangkung itu pada kekasihnya, meski hubungan mereka baru berhitung beberapa jam lamanya, namun perasaan Lisa kepada Jennie sungguh dalam, ia sangat jatuh cinta pada Jennie, hanya Jennie yang ada di matanya.

"Aku tidak berlebihan honey, aku sungguh sangat senang mendengar bahwa kau kekasih ku dan aku kekasih mu, aku mau melakukan apapun asal bersama mu." Ucap Lisa dengan kedua mata yang berbinar.

Jennie terkekeh wajah nya semakin memerah, meski dia mengatakan bahwa dia belum mencintai Lisa sepenuhnya karena masih ada Jisoo di hatinya, namun raut wajah Jennie juga tidak bisa berbohong bahwa gadis itu juga ikut bahagia karena memiliki Lisa di sisi nya, Jennie berdeham dan mengecup bibir Lisa dengan cepat dan hanya beberapa detik saja lalu beranjak dari atas sofa. "Ayo siap-siap, dasar bibir tebal banyak bicara." Ucap Jennie yang menahan malunya mendengar Lisa yang terus bersikap dan berkata manis padanya.

Lisa tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Dasar gadis gengsi." Ucap Lisa yang langsung mengangkat tubuh Jennie menggunakan bridal style dan membawanya masuk ke kamarnya.

Jennie hanya menjerit dan tertawa ketika Lisa mengangkat tubuhnya begitu saja.

Secara perlahan, Lisa membaringkan tubuh Jennie di atas ranjang, keduanya kembali saling menatap dengan posisi Lisa yang berada di atas Jennie.

Tidak ada yang berani membuka suara terlebih dahulu, hanya suara deru napas yang mulai berat terdengar saling bertukar. "Kau cantik sekali, baby." Ucap Lisa sedikit berbisik di depan wajah Jennie.

Jennie menelan ludahnya dengan susah payah, wajahnya kembali merah padam akibat mendengar ucapan Lisa serta menatap sorot mata Lisa yang sedang mengunci tatapannya. "Shut up, okay? Bukankah kita harus bersiap untuk makan di luar?" Ucap Jennie dengan kalimat yang cukup terbata, gadis itu kembali gugup, kedua tangan Jennie masih mengalung memeluk leher Lisa.

HOME (JENLISA) GXG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang