Chapter 18

3.7K 466 44
                                    

VOTE
&
KOMENNYA

*****

"Jennie? Untuk apa kau datang lagi?" Ucap ayah Lisa ketika melihat sosok Jennie yang dengan setianya berdiri didepan gerbang rumah Lisa, gadis itu sama sekali tak gentar, meski kemarin sudah di usir, hari ini ia tetap datang dengan segala tekadnya dan tentu saja dengan Jisoo yang masih setia disisinya.

Ingat, Jennie bukan gadis yang bodoh, ia hanya berusaha mempertahankan cintanya.

"Mr. Manoban, saya mohon, saya ingin sekali bertemu dengan Lisa, jika memang Lisa ingin menyudahi hubungan kami, aku akan pergi dan menyerah." Ucap Jennie yang membuat raut wajah ayah Lisa memerah dan urat di dahinya mulai menyembul, itu pertanda bahwa dia kesal sekarang.

"Mr. Manoban! Kembalikan Lisa! Serahkan Lisa ketangan kami, atau mau kami hancurkan rumahmu ini, hah?!" Sambung Jisoo yang sudah mengikat atas kepalanya dengan ikatan berwarna merah, gadis itu tampak seperti pasukan demo alih-alih ingin mencari Lisa.

Jennie berdecak pelan, dia tidak bisa menahan Jisoo lagi karena pada kenyataannya, jika dilarang, Jisoo akan semakin menjadi-jadi.

Ayah Lisa semakin mendengus dan mengendurkan dasi di lehernya yang terasa seperti sudah mencekik napasnya yang semakin terengah akibat emosinya yang sedang memuncak. "Kalian ini! Jangan membuat keributan dirumahku! Apa kalian ingin aku panggilkan security?!" Sentaknya menatap Jennie dan Jisoo secara bergantian.

"Silahkan panggilkan security mu, kami tidak takut, bagaimana jika kami mengadu pada Mr. Kim?" Jawab Jisoo dengan enteng yang kini kedua tangannya sudah berada di pinggangnya, gadis itu berkacak pinggang dengan gagahnya.

Jennie hanya menelan ludahnya samar, sebenarnya dia tidak ada berniat untuk mengadu pada ayahnya, dia hanya tidak ingin ayahnya salah paham pada Lisa dan membuat hubungan mereka semakin kacau.

Ayah Lisa meremas kuat tangannya lalu menunjuk Jennie dan Jisoo satu persatu. "Kalian......"

"Ijinkan aku tahu keberadaan Lisa, Mr. Manoban, apakah anda sama sekali tidak memikirkan perasaanku? Aku disini kekasih Lisa, bahkan Lisa telah melamarku dengan cincin ini, sekarang dia pergi tanpa kabar apapun dan menurutku aku hanya butuh penjelasan." Jennie berbicara dengan suara yang sangat sopan, tatapannya penuh harap, ia sangat berharap bahwa ayah Lisa bisa mengerti keadaan Jennie saat ini.

Ayahnya menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan kedua matanya lalu membuang napasnya perlahan. "Masuklah kedalam rumahku, aku akan menjelaskannya." Ucapnya lalu memasuki rumahnya kembali yang diikuti dengan Jennie dan Jisoo.

"Lepas ikatan kepalamu itu, kau memalukan, Jisoo-ya." Bisik Jennie ketika melangkahkan kakinya.

"Agar dia tahu bahwa aku seorang yang pemberani, aku tidak main-main dengan setiap perkataanku." Ucapnya penuh tatapan yang berkobar, seakan ialah pahlawan yang sedang berjuang.

Jennie hanya menggelengkan kepalanya dan memasuki rumah Lisa kembali, Jisoo melepas ikatan di dahinya lalu menyimpan kembali kedalam tasnya.

Keduanya di persilahkan duduk di atas sofa di depan ayah Lisa yang sudah memakai setelan jas dan kemejanya, padahal ia sudah bersiap untuk pergi ke perusahaan.

"Jadi, dimana Lisaku? Aku ingin sekali bertemu dengannya, aku mohon, Mr. Manoban." Ucap Jennie lagi.

Ayah Lisa memijat pelipisnya untuk beberapa detik lamanya. "Lisa akan menikah dengan seorang gadis pilihannya." Ucapnya yang membuat Jennie dan Jisoo membelalak kaget.

HOME (JENLISA) GXG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang