Chapter 15

5.2K 557 85
                                    

MALES VOTE MALES JUGA AKU UPDATE

*****

Satu persatu, Lisa melihat foto-foto yang berada di dalam kotak itu, kedua alisnya menyeringit dalam ketika melihat foto-foto dirinya bermesraan dengan seorang gadis, raut wajahnya tampak terlihat bingung karena gadis itu bukanlah Jennie, melainkan gadis berambut blonde yang memiliki tubuh tinggi dan juga berparas cantik, gadis itu adalah Rosèanne Park Chaeyoung, tangan Lisa mulai gemetar, dia mengambil seutas surat yang di letakan di dalamnya dan membecanya. "Remember me, hubby?"

Wajahnya tampak terkejut, gadis jangkung itu membasahi bibirnya yang terasa mengering. "Who is she?" Desahnya terdengar sangat pelan.

Sekali lagi, dia menoleh ke kanan dan ke kiri di depan unitnya, namun dia tidak melihat siapapun, dia terdiam sejenak, melihat ulang kembali foto-foto yang berada di dalamnya dengan raut wajah yang tampak bingung dan berpikir.

"Apakah dia mengenalku?"

"Kenapa dia memanggilku, hubby?" Gumamnya terus menerus pada diri sendiri.

Tidak lama, ponselnya berdering yang membuat Lisa melihat ke layar ponselnya, raut wajahnya yang bingung seketika berubah menjadi ceria melihat siapa yang sedang menghubunginya, sebelum dia menjawab teleponnya, dia memilih untuk membuang kotak itu ke tempat sampah yang berada di depan unitnya lalu memasuki unitnya kembali.

"Yeoboseyo, honey?" Jawabnya manis dengan seseorang yang baru saja menghubunginya, siapa lagi kalau bukan, Jennie. Gadis yang sangat ia cintai.

"Kenapa lama sekali menjawab telepon ku? Kau sedang apa?" Gumam Jennie dari sebrang sana menggunakan suara manjanya yang membuat Lisa terkekeh.

"Mianhae, baby... aku baru saja habis membuang sampah, ada apa, sayang? Kau membutuhkanku?" Jawab Lisa dengan suara yang sangat lembut, dia memilih untuk tidak menceritakan hal yang baru saja terjadi, mungkin dia tidak ingin membuat Jennie berpikiran negatif tentangnya karena permasalahannya, Jennie memiliki sikap yang sangat posesif, dia tidak menyukai jika ada yang mengganggu Lisa, siapapun itu.

"Tidak, hanya saja kau tidak memberiku kabar sejak kau tiba di rumah, urusan bersama daddy mu sudah selesai? Aku sudah merindukanmu, bisa datang kesini?" Ucap Jennie.

Lisa menggaruk pelipisnya dan berjalan menuju kamarnya. "Babe, sebenarnya ada yang ingin ku sampaikan, aku harus merapikan pakaianku karena aku akan segera berangkat ke Thailand." Ucap Lisa sambil memasuki kamarnya.

Di sebrang sana, Jennie membulatkan kedua matanya. "Maksud mu? Kenapa tiba-tiba? Apa ada sesuatu yang terjadi dengan daddy mu?" Ucap Jennie yang terdengar cemas.

Lisa menghembuskan samar napasnya. "Tidak baby, daddyku baik-baik saja, hanya saja daddyku menyuruhku untuk segera pulang karena dia...."

Kedua mata Lisa tampak bergerak ke kanan ke kiri, dia seperti sedang mencari alasan kepada Jennie.

"Apa, Lisa? Kenapa? Kau mau meninggalkanku disini setelah kau melemarku dengan cincin mu ini, huh?" Suara Jennie mulai bergetar yang membuat Lisa menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Aniya! Kenapa bilang seperti itu, honey? Daddyku merindukanku, itulah yang membuatku harus pulang ke Thailand, aku janji aku hanya sebentar disana, aku tidak akan meninggalkanmu, jangan berpikiran aneh-aneh, Jennie." Ujar Lisa yang memilih untuk berbohong, sebenarnya, kenapa dia harus berbohong dan tidak mengatakan hal yang sebenarnya bahwa ayahnya menyuruhnya pulang karena dia harus menjalani terapi, apakah dia tidak ingin membuat Jennie mencemaskannya?

HOME (JENLISA) GXG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang