VOTE
&
KOMEN SESUAI ISI CERITA ~*****
"Eomma! Appa! Suhu tubuh Daehan kembali naik, dia bahkan mengalami kejang!" Gadis bibir love itu baru saja berteriak memanggil sang ibu dan ayahnya yang sedang menonton film bersama di ruang tamu.
Sejak pulangnya bersama Jennie siang tadi, Daehan terkena demam, suhu tubuhnya cukup panas, namun malam ini suhu tubuhnya justru kembali naik bahkan tubuhnya sampai mengejang membuat Jisoo sebagai sang ibu sangat mencemaskannya.
Ibu Jisoo yang tengah berbincang dan menonton di ruang tamu bersama sang suami itupun segera berlari menuju kamar Jisoo di susul dengan sang suami yang juga ikut merasakan panik.
"Wae, Jisoo-ya? Bukan kau sudah memberikannya obat demam?" Tanya sang ibu dengan panik ketika memasuki kamar Jisoo.
Jisoo tampak meringis menahan rasa sakit pada jari telunjuknya yang sedang di gigit kuat oleh putranya, dia terpaksa harus memasukan jari telunjuk tangannya karena melihat sang anak yang hampir merapatkan giginya dengan kuat, sebagai seorang ibu, Jisoo pasti sangat cemas bila putranya akan melukai dirinya sendiri, oleh karena itu Jisoo langsung menahan bibir putranya menggunakan jari telunjuk tangannya dan benar saja, sang anak menggigitnya dengan kuat karema tubuhnya sedang mengejang.
"Ya Tuhan...... Ambilkan sendok, Yeobo!" Perintahnya pada sang suami yang segera dilakukan oleh suami, ayah Jisoo berlari menuju dapur dan membawa sendok ditangannya lalu kembali memasuki kamar Jisoo dan membantu Jisoo melepaskan jari telunjuknya dan mengganti dengan sendok yang mereka ganjal kedalam bibir Daehan.
"Ahk!" Jisoo memekik cukup keras ketika jarinya terlepas dari mulut sang anak, meski gigi sang anak baru tumbuh dua di bawah, tetap saja membuat gigitan itu cukup sakit bahkan sakit sekali karena membuat jari telunjuk Jisoo berdarah sekarang, tetapi seolah dia tidak mempedulikan rasa sakit itu, Jisoo justru segera mengangkat tubuh sang anak.
"Kita bawa Daehan ke rumah sakit, eomma.. appa!" Tukasnya yang di angguki oleh kedua orangtuanya, mereka segera bergegas membawa Daehan menuju rumah sakit.
*****
Jisoo POV
Mengapa semua ini harus terjadi padaku? Tidak cukup puaskah Tuhan memberikan cobaan di hidupku?
Lalu sekarang apa lagi? Ada apa dengan putraku? Kenapa dia harus mengalami kejang seperti ini?
"Jisoo-ya, tenanglah, Daehan pasti baik-baik saja." Ibuku berbisik dan mengelus bahuku, seketika aku menitihkan air mataku ketika melihat putraku yang tak berdaya sedang di periksa oleh dokter spesialis anak di ruang UGD.
Rasanya sungguh menyakitkan melihatnya sakit seperti ini, karena bagaimanapun aku adalah seorang ibu, dan Daehan adalah putraku, jika aku bisa menukar rasa sakitnya, lebih baik aku yang sakit seperti ini.
Aku menghelakan napasku berkali-kali, menggumamkan seluruh doa yang ku bisa untuk meminta pada sang pencipta agar putraku segera membaik.
"Putra anda baik-baik saja, hanya suhu tubuhnya yang sangat tinggi sehingga menyebabkan putra anda mengalami kejang dan itu sudah umum terjadi, namun memang sangat bahaya jika di biarkan, tetapi untung saja anda tepat waktu membawanya ke rumah sakit." Ujar dokter setelah memeriksa putraku, putraku sudah tertidur lelap, napasnya sudah kembali teratur setelah ia di suntikan obat cairan kedalam tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (JENLISA) GXG
Romantik"Pergilah sejauh mungkin, aku tidak akan mengejarmu karena aku percaya bahwa aku adalah rumah mu. " J