42. restu

417 38 6
                                    

Sesampainya di rumah ...
baru saja Marsha dan Aldo melangkah masuk ke dalam rumah mami tiba² keluar dari dalam sambil menenteng banyak barang bawaan .

"Pas banget kalian udah pulang !
ini loh mami mau anterin undangan yang udah siap sama keluarga dulu "

"Udah kelar ya mami ? "
(Marsha bertanya karena penasaran )

"Baru separuhnya dulu sih ...
cicil dikit² lah biar ga keteteran .
Marsha mami tinggal bentar boleh ya ?ntar tunggu mami balik baru kita lanjutin lagi of course "

"Gpp ... biar Marsha aja yang selesaikan sisanya mami "

"No ! bareng aja ntar ...
mami juga ga mau kalo kamu sampai kecapean terus si Aldo bakalan ngomelin mami  kalo istrinya ga diperhatiin ,
kamu istirahat dulu aja ya Sha "

(Mami setengah berbisik sambil tersenyum manis pada Marsha yang akhirnya hanya mengangguk tanda setuju )

"Ya udah ... biar Aldonya aja yang anterin mami dulu kalo begitu "
(Marsha menatap Aldo kali ini )

"Oke "
(Aldo pun menurut tanpa komplain )

"Oh iya ... tadi mami ada bawain kamu makanan ntar tinggal di panasin aja ya di dalam kulkas "

"Thank you mi ... take care ya "
(Marsha mengangguk dua kali sambil melambaikan tangannya )

"Gue tinggal bentar ya Sha "

"Ga usah buru² Al !
temenin mami aja yang bener ...
gue bisa sendiri kok aman "

"Bye ... my baby "
(Aldo mengusap perut Marsha sekilas sebelum mengecup lembut puncak kepala Marsha untuk berpamitan )

                            ***

Belum lama setelah kepergian mereka bel pintu pun berbunyi beberapa kali ,
Marsha yang sempat mengira bahwa itu adalah mamanya bergegas keluar untuk membukakan pintu .

"Mom ... my "
(Marsha setengah kaget setelah melihat sosok mommy nya Zee yang sedang berdiri tepat dihadapannya )

"Mommy boleh masuk kan sayang ? "

"Iya "

                              ***

*(Di ruang tamu )

"Jadi kamu tinggal disini selama ini ? "

(Marsha pun merespon pertanyaan mommy dengan sebuah anggukan )

"Kamu kurusan loh sayang ? "
(Mommy menatap khawatir pada Marsha sembari memeriksa wajahnya yang terlihat sedikit lebih tirus dari sebelumnya )

"Mommy ... maaf ... Marsha ... "
(Marsha yang sudah hampir menangis mencoba untuk berbicara kali ini )

"Mama kamu udah ceritain kronologinya ke mommy kemarin "
(Mommy terdengar lembut dengan tatapannya yang menenangkan )

"Maafin Marsha mommy ...
karena ga bisa tepatin janji buat ga ninggalin Zee ,
dan pernikahan ini- "

"Gpp sayang ... mommy hargai keputusan kamu "

(Mommy buru² mengangkat tubuh Marsha yang malah bersimpuh tepat di hadapannya saat ini )

"Mommy juga mau minta maaf atas nama Zee yang ternyata adalah alasan kenapa kamu sampai harus melalui semua kesulitan ini .
Mommy juga baru tau tentang Ashel belum lama ini karena pegawai kantor juga udah pada dibungkam makanya bisa ga ketahuan begitu merekanya .
Sebenarnya mommy juga udah tau tentang masalah kalian yang mulai renggang sejak setahun terakhir ini ,
awalnya mommy kira pertengkaran kalian hanya bersifat sementara dan jujur mommy sama sekali ga pernah menduga kalo kalian bakalan lebih memilih untuk berpisah dengan pilihan masing² pada akhirnya "

"Jadi mommy udah tau tentang- "

"Kalian selalu berpura² dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi saat di depan mommy ?
sebagai orang tua ya ga mungkin mommy ga sadar sama setiap perubahan yang terjadi sama kalian berdua sebagai anak²nya mommy dan justru karena curiga makanya mommy jadi sering minta kalian berdua buat pulang dengan berbagai alasan di setiap ada waktu luang .
Melihat interaksi kalian yang canggung membuat mommy berfikir sederhana kalo itu hanyalah sekedar pertengkaran yang sering terjadi dalam setiap rumah tangga orang .
Siapa sangka masalahnya malah semakin serius setelah terjadi berbagai insiden buruk lainnya "
(Mommy mencoba menjelaskan dari arah sudut pandangnya )

"Sekali lagi maaf ...
Marsha pikir lebih baik kalo mommy ga tau tentang fakta hubungan kami yang emang ga lagi baik² aja jadinya kami mulai terbiasa buat terus berakting dari waktu ke waktu dengan harapan kalo mommy bakalan percaya dan berhenti mencurigai kami demi menghindari berbagai prasangka buruk yang  bisa buat mommy khawatir "

"Mommy juga punya alasan yang sama dan memutuskan untuk mengikuti permainan yang kalian coba ciptakan itu dengan harapan setidaknya bisa sedikit lebih mengulur waktu hingga kalian berhasil menemukan jalan keluar untuk kembali berbaikan .
Karena mommy juga takut ...
kalo kalian berdua malah memutuskan untuk berpisah lebih cepat setelah tidak ada lagi tujuan yang perlu kalian penuhi .
Mommy tau kamu udah berusaha keras buat ngejaga perasaan mommy sebelumnya tapi sayangnya Zee memang ga pernah menyadari tentang semua ketulusan yang terus kamu coba perjuangkan Marsha .
Ini bukan salah kamu sepenuhnya tapi mommy juga ga bisa membenarkan tindakan Zee yang jelas² udah gagal mempertahankan rumah tangganya sendiri .
Jangan lagi menyiksa diri oke ?
kamu juga berhak bahagia meskipun bukan berarti harus tetap Zee orang yang kamu pilih pada akhirnya !
mommy sayang kalian berdua ...
sebagai putra dan putri yang perlu mommy dukung kebahagiaannya "

"Marsha tau ini egois ...
tapi Marsha harap mommy bener² bisa merelakan kenyataan ini please !
Marsha sama Zee emang ga bisa kembali bersama seperti sebelumnya jadi ... meskipun terkesan mengecewakan pada akhirnya perceraian adalah satu²nya solusi terbaik yang perlu kami wujudkan untuk menyelesaikan masalah ini "
(Marsha yang masih merasa bersalah mulai menitikkan air matanya tanpa dia sadari )

"Hmmh ...
mommy ngerti Marsha ,
karena ini juga tentang kehidupan kalian jadi ...
bukan hak mommy untuk ikut campur sampai akhir .
Selesaikan semuanya dengan Zee seperti yang kamu inginkan ,
mommy janji bakal selalu ada untuk mendukung keputusan kalian apapun hasil akhirnya .
Satu lagi ... jangan terlalu melarutkan diri ke dalam kesedihan yang tidak berarti ,
pikirkan calon cucu mommy yang sedang membutuhkan perhatian lebih dari kamu saat ini ya tolong di ingat .
Jaga dia baik² agar bisa terlahir dengan sempurna nantinya "

"Mommy "

"Iya sayang "

(Mommy kini memeluk erat tubuh Marsha yang malah menangis dalam diam di pelukkannya )

                           ***

Begitu Marsha sudah mulai tenang mommy pun memberikannya sebuah paperbag berlogo oriental

"Ini suplemen kesehatan ...
jangan lupa diminum biar kalian bisa sehat terus hingga proses pralahir pastinya ,
tentang rencana perceraiannya nanti mommy coba bicarakan sama Zee jadi kamu ga perlu khawatir ya sayang "

"Thank you mommy "

"Mommy sadar kalo permintaan ini memang berlebihan tapi ...
mommy harap kita masih bisa bertemu sesekali sebagai kerabat lama ya Marsha "

"Mommy ga benci Marsha aja udah lebih dari cukup buat dijadikan alasan kenapa kita masih harus saling bertemu di masa yang akan datang ,
Marsha perlu bersyukur punya mertua sebaik mommy yang selalu mendukung dan memperlakukan Marsha sebaik mungkin layaknya anak kandung sendiri sejauh ini "

(Mommy pun tersenyum puas setelah mendengar pujian Marsha yang menandakan bahwa hubungan mereka masih baik² saja tanpa perubahan apapun di dalamnya )

*(Btw ini author kelarin problem Marsha dulu ya guys ya ... next episode baru D-day married nya Marsha Aldo yang ga tau bakal gagal apa ga pelaksanaannya 🤐
happy reading ✌🏻 )

Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang