20.jujur

607 27 0
                                    

Zee melirik ponselnya ...
sudah pukul 19.00 tapi masih belum ada notifikasi yang dinantinya sejak tadi siang .
Menekan sandi pintu dan segera
masuk ke rumahnya ,
mengitari seisi ruangan tapi belum menemukan sosok yang dicari² nya .
Dengan frustasi Zee melempar asal tasnya sebelum menuju ke k.mandi , setelah membersihkan diri dia pun berjalan santai menuju bathtub .
Langkahnya mendadak terhenti berkat pemandangan tak terduga tepat di hadapannya sekarang

"Lah kok tiduran disini Sha ? "
(mendekati istrinya sambil mem-
perhatikan wajah manisnya yang terlihat begitu menenangkan )

"Ntar masuk angin loh ... "
(mengelus wajahnya sayang )

"Udah pulang Zee ? "
(membuka matanya perlahan )

"Lo kecapean ya ?
kenapa malah ketiduran disini ,
ga kedinginan ya emang ? "

"Ga tidur kok cuma merem doang ,
sambil dengerin music jadinya ga sadar ama kedatangan lo "
(melepas earbuds di telinganya )

"Untungnya gue ...
coba aja kalo orang lain ?
ataupun penjahat misalnya ,
bakalan bahaya kalo sampai mereka beraksi dengan bebas sementara lo ga menyadarinya sama sekali kan ?
apalagi kalo mereka ngelihat
penampilan lo sekarang ,
ga mungkin mereka bakal kalem terus diem aja tanpa mencoba menyakiti lo"
(Zee terdengar serius )

"Sorry ... gue bakal ber-hati²
dan lebih waspada lain kali ya ,
perkataan lo ada benernya tapi
guenya kan baik² aja nih .
Jangan kesal gitu dong ? "
(Marsha memperbaiki posisi berbaringnya )

"Gimana ga kesal coba- "

(Marsha menarik suaminya untuk bergabung ke dalam bathtub ,
memeluk erat tubuhnya Zee
sambil menciumi bibirnya
dengan agresif + provokatif )

"Airnya hangat kan ?
ga bakal masuk angin kok .
Tadinya gue berniat suprisein lo,
sayangnya gue malah ga sadar pas lo dateng .
Sorry ... my hubby ,
udah kelar ya mandinya ? "
(tersenyum manis menatapnya )

"Tetep aja kenapa ...
 lo mesti pake acara beginian ? "

"Kan gue udah janji tadi ...
kalo difikirkan ya jujur ini ga seberapa dibanding dengan apa yang udah gue terima dari lo sih .
Tapi sejujurnya gue emang ga punya apapun selain hal sesederhana ini yang setidaknya bisa gue percayai
cukup untuk buat lo happy "

(Zee terdiam sejenak setelah menyadari maksud dari perkataan istrinya itu ,
Marsha hanya mencoba berusaha untuk menunjukkan kualitasnya meskipun Zee sama sekali tidak pernah menuntutnya atas hal itu )

"Zee ... "
(mendekatkan tubuhnya kali ini )

"Kenapa Sha ? "
(mulai gugup ketika handuk di
pinggangnya mulai terlepas ,
meskipun bathtub itu dipenuhin ribuan kelopak bunga tapi sudah jelas bukan  kalo si Marsha sedang mencoba merangsangnya kali ini dengan tubuh polosnya yang sudah Zee ingat jelas bentuk aslinya cukup dengan membayangkannya saja )

"Kenapa Zee ? "
(Marsha menghentikan aksinya ketika menyadari bahwa Zee
terlihat sedikit tidak nyaman )

"Its okay ... sorry "
(Zee malah menjauhkan dirinya dari Marsha setelahnya )

"Apa karena gue bersikap seperti jalang yang lo benci itu ?
maaf gue keterlaluan lagi ya ? "

"Bukan begitu Sha !
maksud gue ...
jangan lakuin itu disini "

"Murahan ya ?
terlalu dramatis kesannya
jadi aneh gitu rasanya iya kan ?  gue ga bakal ulangin lagi kok ,
seperti biasa sarannya google ga cukup membantu ataupun berdampak positif buat menghasilkan penyelesaian yang efektif dalam kasus kita juga "
(Marsha mengambil handuk kering disampingnya hendak beranjak pergi tapi lengannya berhasil ditahan oleh si Zee )

Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang