25.problem

580 28 0
                                    

*(3 Month later's )

Marsha tersenyum sarkastik setelah menatap ponsel di tangannya .

"Apa yang gue harapin coba ?
jangankan anniversary ,
ulang tahun gue aja dia ga inget
sama sekali toh sebelumnya "
(Menatapi cake cantik yang dipesannya khusus untuk merayakan anniversarry mereka yang ke -2 kalinya itu )

"Apa gue telfon aja kali ya ?
mungkin Zee kelupaan ...
meskipun udah gue ingetin ,
nyebelin banget sih emang !
katanya bakal luangin waktu pas
gue minta pulang cepat tadinya "
(Mencoba menelpon si Zee )

"Zee lo belom pulang ?
lembur lagi ?
terus rencana kita batal nih ?
serius lupa ama janji tadi pagi ?
kan kita mau dinner bareng ?
gue ga masalah kok selesaikan
aja pekerjaannya sono .
Siapa yang nungguin juga .
Ngapain mesti marah gue juga ga berhak nentuin prioritas lo .
Ya wajar dong kalo gue kesel
kan lo sendiri yang bilang
bersedia tadinya makanya gue
siapin semuanya masa tiba²
ada janji lain lagi gimana coba ?
lo anggap apa sih gue Zee ?
ga lebih penting dari urusan lo kan ah udah deh ...
apapun perkataan
lo barusan bagi gue cuma
terdengar seperti alasan malah .
Ga usah ... gue udah ngantuk juga
percuma pulang sekarang .
Bagi lo selama punya uang
semuanya bakal baik² aja kan .
Jangan jadiin gue alasan kenapa lo mesti bekerja sekeras itu oke ?
udah deh ngobrolnya gue juga ga
berniat gangguin orang sibuk . "
(Marsha mengakhiri panggilan itu karena terlalu kesal )

"Ga mungkin gue ga ragu kalo lo
terus menghindar kek gini kan ?
jujur gue ga bakal permasalahin ini selama ga nyakitin gue tapi ...
satu hal yang perlu diketahui ,
gue ga mungkin bisa terima kalo
ternyata sungguh ada orang lain
yang menjadi alasan sampe lo
permainin gue sejauh ini Zee ! "
(Bergumam seorang diri sambil
mengirim pesan singkat sebelum
bergegas pergi dengan kunci mobil di tangan kanannya )

***
Sesampainya di kantor Zee ,
Marsha segera menaiki lift dengan raut wajahnya yang terlihat sensitif .

"Marsha ?
ngapain kemari selarut ini ? "
(Aldo mencoba melambaikan tangan setelah merasa dirinya diabaikan oleh sosok yang sedang berdiri terdiam dengan pintu lift yang terbuka )

"Eh ... sorry gue ga fokus ,
baru kelar kerjaannya Al ? "

"Iya ... ini baru mau pulang ,
kenapa dengan penampilan lo? "
(Memperhatikan blazer panjang
yang dikenakan si Marsha )

"Astaga gue lupa "
(Marsha menerikkan ikatan blazernya yang longgar untuk menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan piyama )

"Serius gpp ? "

"Cuma mau jemput Zee kok "

"Bukannya Zee bawa mobil ? "

"Gue naik dulu deh ...
sampai ketemu besok Al "

(Marsha menekan tombol lift ,
tapi Aldo berhasil ikut masuk
sebelum pintunya tertutup )

"Gue ...
ada yang ketinggalan tadi "

"Dasar emang ... pelupa akut "

(Suasana hening karena si Marsha yang terlihat begitu banyak pikiran ,
pintu lift terbuka ... )

"Bentar ... jangan pergi please "
(menahan lengannya si Marsha )

"Kenapa ? "

"Temenin gue ... makan yuk "
(Aldo terdengar gugup )

"Sorry gue ga bisa sekarang "

" ... "
(Aldo segera menarik tubuh rapuh itu ke dalam pelukannya )

"Aldo lo kenapa sih ?
gue ga punya waktu buat - "

Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang