7.proposal

808 50 0
                                    

Setelah memakan waktu yang cukup lama kini tibalah keduanya di tempat tujuan

"Wow "
(Marsha terlihat begitu bersemangat saat menikmati pemandangan pantai yang sedang mengelilinginya )

"Lo suka ? "

"Yeah ... suka ,
btw kenapa lo ngajakin jauh² kesini ya kalo boleh tau ? "

"Ngedate "
(Zee tersenyum manis )

"Entah lo lupa atau karena kebanyakan halu faktanya kita ini bukan pasangan loh Zee "

"Kenapa ?
bukannya gue udah memperjelas situasinya kemarin ya Sha ? tentang perasaan gue ke lo "

"Itu kan dari sudut pandang lo ,
masa iya lo sendiri yang nentuin
tentang gimana tanggapan gue "

"Lo ga mau jadi pacar gue nih ?
bukannya lo mestinya bangga ya
dicintai oleh seorang Zee ?
salah satu orang baik dari sekelompok pria yang tidak cukup banyak populasinya di dunia ini loh Sha "

"Oke gue akui lo emang keren !
tampan ,mapan ,manis apalagi
keseringan senyum kek gitu "
(Marsha memperhatikan wajahnya si Zee yang terkesan hampir sempurna )

"Tuh kan !
pesona gue udah mulai bekerja "
(Zee melebarkan senyumannya )

"Tapi lo juga cukup egois karena berkata semaunya bahkan
tanpa mempertimbangkan dulu tentang gimana perasaan orang yang bersangkutan loh "

"Gue begitu cuma ke lo kok Sha ,
apalagi kata orang kejujuran itu adalah hal terpenting yang harus ada bagi mereka yang akan ataupun sedang menjalani sebuah hubungan ,
jadi wajar kan kalo gue sedikit effort buat nunjukkin ke seorang Marsha tentang seberapa seriusnya perasaan yang gue rasain sekarang "

"Zee ... please deh ...
kok jadi panjang gini ya ?
padahal gue juga ga pernah bermaksud buat nolak lo kok "

(Zee segera meraih tubuh Marsha ke dalam pelukkannya ,
dengan tujuan agar gadis itu bisa segera berhenti bicara )

"Mulai detik ini ...
lo mau kan jadi pacar gue ?
gue tahu ini terlalu cepat tapi
ga ada gunanya juga kalo
terus menunggu lebih lama ...
will you marry me please ? "

(Zee lagi² bertindak sesukanya ,
membuat si Marsha semakin gugup ketika harus merasionalkan antara otak dan jantungnya dalam kurun waktu yang bersamaan )

"Kok jadi ambigu gini sih ?
terus gue harus jawab apa Zee ? "

(Marsha hendak melepaskan dirinya dari pelukan Zee namun  gagal karena tubuhnya begitu kaku seolah enggan digerakkan )

"Say yes please ! "
(Zee mengeratkan pelukkannya )

"Okay ... I will !
sekarang lepasin gue dulu oke ,
kita perlu bicara kan ? "

"Serius kan ? "

(Zee menitikkan sedikit air matanya ketika si Marsha menatap haru padanya )

"Iya gue bersedia tapi ...
jangan sekarang ya ? "

"Kenapa ?
lo masih meragukan gue Sha ? "

"Ga gitu juga Zee !
gue tau lo serius hanya aja ...
rasanya gue yang belum siap kalo harus secepat itu Zee ,
lo bisa ngertiin gue kan ? "

"Jangan khawatir ,
gue janji bakal mencintai lo
setulusnya dan menjadikan lo
sebagai satu²nya wanita yang
paling berharga di hidup gue .
Please jangan pernah ragu hanya karena lo takut sama perubahan  yang mungkin terjadi di masa yang akan datang nantinya oke ?
satu hal yang bisa gue pastikan
adalah lo tentu punya kebebasan buat ngejalani kehidupan pribadi persis kayak sekarang kok Sha ,
tenang aja ... gue ga bakal ngerubah cara hidup lo sama sekali Marsha "

Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang