38. klarifikasi

474 40 14
                                    

Zeon menekan sandi rumah Ashel dan bergegas masuk ke dalam .
Tidak sulit baginya untuk menemukan keberadaan Ashel yang ternyata sedang merias diri di depan cermin

"Ashel "
(Zeon segera menghampiri dan memeluknya dari belakang )

" ... "
(Ashel hanya mengabaikan kehadiran Zeon sambil memejamkan kedua matanya dalam diam )

"Sorry ...  kalo gue udah bohongin lo dengan cara berpura² menjadi Zee padahal gue itu sebenarnya Zeon ,
gue ngerti lo pasti kecewa tapi
tentang perasaan gue sejauh ini itu nyata kok Shel ...
percaya gue please ! "

"Lo tau apa yang paling bikin gue kesel ga sih ? "
(Ashel kini tersenyum sarkastik )

"Meskipun gue bukan Zee ...
faktanya hubungan kita tetap berjalan happy kan sejauh ini ?
gue sayang lo Shel ... gue cinta !
lo berhak marah dan nyalahin gue disini dan gue bakal terima .
Satu permintaan terakhir yang gue harap lo bersedia lakuin sekarang ,
jangan tinggalin gue please !
gue janji bakal selesaikan masalah ini dengan jalan keluar terbaik oke ? "

"Lo jahat Zeon !!!
lo tega ngebodohin gue sampe seserius ini dan ngejadiin gue sebagai sosok yang kelihatan paling bego sumpah .
Puas kan lo sekarang ???
udah buat hidup gue jatuh sampe ke titik terendah dan hampir hancur begini .
Sumpah gue nyesel Zeon ...
udah bersedia ngelakuin hal segila ini dan menjadi satu²nya alasan atas keterpurukan Marsha yang harus dia alami berkat tindakan kejam gue .
Seharusnya gue tetep menahan diri dan ga terpengaruh waktu itu ... seenggaknya hubungan lo ama Marsha pasti bakal baik² aja apapun kondisinya entah lo itu Zee ataupun bukan yang pasti gue emang ga seharusnya ngelibatun diri di antara kalian berdua iya kan ? "

"Awalnya gue cuma kasihan setelah nyaksikan sendiri tentang ketulusan lo yang terus mencintai seorang Zee meskipun jelas² tau kalo dia itu pria yang udah menikah .
Seiring berjalannya waktu ...
gue mulai ngerasa nyaman berkat kehadiran lo yang selalu ada dan setia buat nemenin gue di saat butuh dan tanpa disadari gue malah jatuh cinta beneran sama Ashel yang mencintai gue sebagai sosok Zee yang bukan Zeon ! jujur fakta itu malah buat gue ngerasa terganggu dan itu aja udah cukup buat dijadiin alasan tentang kenapa gue ga bisa jujur selama ini meskipun harus bertahan dengan cara yang sulit diterima bagi siapapun bahkan termasuk Marsha .
Karena gue ga yakin ...
kalo kita bisa bareng pada akhirnya Shel !
gue egois ... dan itu cuma demi kebersamaan kita "

"Jadi ... lo udah tau tentang gue yang masih memendam rasa sama Zee ? "

"Hmmh "
(Zeon mengangguk perlahan )

"Dan lo ga keberatan sama sekali ? "

"Karena gue ga punya pilihan !
kalo gue mau tetep di sisi lo udah pasti gue harus bisa terima kan ?
sebagai Zeon ... seenggaknya dengan cara begini baru bisa dianggap layak dan sesuai dengan konsekuensinya "

"Tapi gue cintanya sama Zee ...
dan bukan lo Zeon "

"Never mine ...
gue bisa terima itu kok Shel "

"Perlu gue ingetin sekali lagi ?
jangan berharap lebih please !
karena setelah gue tau lo bukan Zee jujur gue juga ga yakin bakal bisa ngejalanin hubungan ini persis seperti sebelumnya "

"Terus gimana dengan bayi kita ?
lo ga berniat buat ngelahirin dia sebagai anaknya gue Ashel ? "

"Selesaikan dulu perkara lo sama Marsha ... setelahnya baru bahas tentang kita "
(Ashel terdengar lirih )

"Sebenarnya gue juga masih bingung mesti gimana sekarang .
Gue janji bakal mempertanggung jawabkan tindakan gue tapi di satu sisi gue juga ngerasa bersalah sama Zee karena udah ngelepasin Marsha- "

"Jadi lo sama sekali masih ga berniat buat cerai meskipun lo bukan Zee asli ?"
(Ashel menatapnya tidak percaya kalo ini )

"Seenggaknya tunggu sampe Zee balik dulu karena gue juga ga berhak buat putusin hal sepenting ini semau gue kan ? "

"Tapi mau sampai kapan ?
gimana kalo Zee malah ga balik ? terus gimana sama gue Zeon !? "
(Ashel yang sudah tidak kuat lagi menahan emosinya berakhir menangis tanpa bersuara )

"Kita bakal bareng terus oke ...
meskipun belum bisa ngakhirin semuanya gue harap lo bersedia menunggu seperti sebelumnya ,
setelah Zee balik gue bisa pastiin bakal bawa lo pergi ke tempat lain dimana kita berdua bisa hidup dengan tenang dan nyaman nantinya "

(Ashel hanya tersenyum sarkastik tanpa merespon Zeon sama sekali )

"Trust me okay ? "
(Zeon yang gugup mulai mengeratkan pelukkannya )

"Itu artinya gue harus tetap hidup bersembunyi sementara hubungan kita jelas masih belum ada perubahan sampai disini ... iya kan Zeon ?
sorry ... gue ga bisa ! "

"Itu emang rencana gue ...
tapi kalo lo ga bersedia its okay !
gue turutin apa maunya lo Shel "

"Gue ga bakal kasih lo pilihan sama sekali Zeon !
satu hal yang perlu lo tau ...
gue ga janji bakal terus²-an jadi Ashel yang lo harapkan itu "

"Kasih gue waktu please ...
lo juga tau kalo alasan gue begini itu bukan karena ga peduli ,
sementara cuma ini pilihan terbaik yang bisa kita lakuin sebagai dua orang yang pernah egois oke ? "

"Jadi ini yang namanya karma ?
benar² sepahit ini ternyata .
Mencintai orang yang salah ...
dengan keserakahan dan keegoisan semata hanya demi sebuah harapan
yang jelas² ga mungkin bisa tercapai karena situasinya yang udah terlanjur salah bahkan sejak di awal "

(Ashel yang kini baru menyadari semua kesalahannya benar² merasa malu pada dirinya sendiri )

"Karma itu berlaku ...
namun takdir yang berkehendak ,
karena kejadiannya juga udah terlanjur terjadi gue harap lo bisa lebih kuat buat nghadepinnya Ashel .
Lo ga sendirian ... ada gue oke ?
meskipun sulit gue yakin kita pasti bisa bertahan dan ngelewati fase ini pada akhirnya karena tetap akan selalu ada penyelesaian seburuk apapun sebuah kisah iya kan ?
termasuk kita Shel "

(Zeon mencoba menyemangati Ashel yang merasa putus asa .
Mengiring tubuh lemasnya ke arah tempat tidur dan mendudukkannya dengan lembut dan hati² )

"Welcome ... sayangnya papa !
maaf ya baru bisa sapa kamu sekarang soalnya akhir² ini papa udah jarang ketemu mama karena kebetulan emang lagi banyak masalah yang terjadi di luar sini .
Kamu baik² ya didalam sana ...
jangan nyusahin mama oke ?
we are love you nak "

(Zeon setengah berbisik sambil mengusap dan mengecup perutnya Ashel dengan penuh kasih sayang )

*Teruntuk para reader setianya author happy reading ya guys ya 🙏

(Penjelasan singkat )

-Bagi Ashel Zee itu adalah cinta pertama dan terakhir untuknya .
Itu sebabnya dia memutuskan untuk mengikuti alur yang Zeon coba ciptakan dengan harapan bahwa Zee memang benar  telah menyesali pernikahannya dan lebih memilih Ashel sebagai pendamping hidupnya di masa depan .

-Zee dan Ashel adalah teman baik yang mulai dekat sejak mereka kuliah.

-Alasan kenapa Ashel tidak pernah mengungkapkan perasaannya ke Zee itu karena selama ini Zee emang udah mencintai Marsha sejak awal .
Makanya Ashel lebih memilih untuk menjaga persahabatannya daripada membuat Zee merasa tidak nyaman jika dia malah mengungkapkan perasaannya



Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang