35.fakta

514 41 10
                                    

Di salah satu ruang privasi restoran japan yang sudah direservasi .
Kurang lebih 30 menit sudah Ashel menunggu kedatangan si Aldo untuk menemuinya

"Nih anak bener² ya !
kalo bukan karena ini penting ga mungkin juga gue mau repot² ngajakin dia buat ketemuan di sini sumpah "

(Ashel bergumam kesal dan mengelus perutnya perlahan sembari memeriksa notif di ponselnya yang terus dia nantikan bahkan sejak tadi )

"Kok ga diangket sih ? "

(Ashel menghela nafas frustasi setelah sempat menekan ikon calling beberapa kali namun tetap diabaikan )

***
Aldo buru² masuk ke ruangan yang sudah dijanjikan bahkan tanpa mengetuknya lebih dulu

"Ashel sorry ... gue telat ya ? "

"Ngapain aja sih lama banget ?
lo pikir cuma lo apa yang sibuk "
(Ashel terdengar kesal )

"Sorry ... tadi gue ngurusin Marsha dulu karena moodnya lagi suka naik turun gitu efek dari morning sickness
jadinya lebih sering mual gitu "

"Bucin parah sih lo "

"Kan kasihan ... masa iya gue tinggalin sendirian ?
ini aja gue pastiin dia tidur dulu baru bisa temuin lo dengan tenang tanpa kekhawatiran .
Btw lo mau ngobrolin hal penting apa sampe perlu ketemu langsung kayak gini Ashel ? "

" ... "
(Ashel mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menunjukkannya pada si Aldo )

"Punya siapa ? "

"Zee "

"What ??? "

(Aldo terlihat kaget sembari memeriksa kembali sebuah testpack yang sudah terbungkus rapi itu beserta hasil foto usg di sampingnya )

"Gue hamil "

(Ashel yang hampir menangis mulai terdengar serak  sementara Aldo sempat bingung harus bereaksi seperti apa untuk menanggapi pernyataan mendadak yang dilontarkannya )

"Jadi ... itu anaknya Zee ?
terus kenapa ...
lo bilangnya ke gue ? "

(Aldo bertanya dengan hati² agar tidak menyinggung si Ashel lewat jawaban jujurnya )

"Gue butuh bantuan lo Al "

"Bentar ... lo ga mungkin ...
minta gue buat bertanggung jawab atas bayi lo dengan cara ngebiarin Marsha bertukar peran ama lo biar semuanya bisa kembali ke posisinya seperti mula kan Shel ??? "

"Gue masih waras please !
ga mungkin juga gue minta lo buat ngelakuin hal segila itu
sekalipun Marsha sendiri yang  mutusin buat balik ke Zee .
Fyi gue juga sama sekali ga ada inisiatif buat bergantung ke lo kok Aldo tenang aja oke ? "

"Terus apa ?
kenapa lo minta bantuan gue dan tolong jelasin dulu alesannya "

"Lo masih inget kan kejadian di rofftop 2 tahun lalu ?
dimana Zee pertama kalinya mengakui kalo dia itu mandul ? "

"Gue ga yakin - "

"Gue sempet periksa sendiri tentang rekaman Cctv hari itu dimana lo diem² nguping obrolan kita dari balik pintu- "

"Oke lo bener !
selama ini gue berusaha buat tutup mulut dan pura² ga tau hanya karena ga tega buat ngejelasin semua fakta itu demi ngejaga perasaannya Marsha .
Awalnya gue pikir hubungan lo ama Zee cuma terjalin sesaat dan ga bakal sampe seserius ini , jadinya gue ngerasa ya lebih baik diem daripada memperumit keadaannya tanpa punya bukti "

"Gue lihat dengan jelas Aldo !
hasil test kesehatannya Zee itu abnormal dan lo sadar kan kalo ada yang salah disini ?
dengan data sejelas itu gimana bisa gue berakhir hamil ?
mungkin terkesan ga logis tapi terkadang gue emang ngerasa kalo karakter Zee mulai berubah dan terasa beda seiring berjalannya waktu "

"Maksud lo bisa jadi dia bukan Zee yang kita kenal ?
jujur gue juga ga terlalu peduli entah dia Zee atau bukan ,
tetep aja dia udah nyakitin Marsha pada akhirnya kan ? "

"Kita perlu buktiin faktanya- "

"Buat apa ?
problemnya juga udah terlanjur begini dan gue ga bisa biarin Marsha terluka berulang kali hanya demi bantuin lo buat ngungkapin identitas bajingan- "

"Dimana perbedaanya ?
kalian berdua sama² bersikap egois dalam versi yang berbeda .
Gue ngerti kenapa Zee masih berusaha buat pertahanin Marsha sebagai seorang suami dan anehnya gue juga tau jelas gimana rasanya mencintai orang yang salah meskipun itu artinya lo hanya perlu terus diam tanpa harus ikut campur atas pilihan hidup yang udah dia tentukan "

" ... "

(Ashel tersenyum sarkastik sembari menanti reaksinya Aldo yang kini hanya terdiam tanpa sebuah pembelaan )

"Tetep aja gue yang paling jahat kok di dalam kisah ini Al !
lo ga perlu sebaper itu hanya karena perkataan pelakor kayak gue yang ga tau tempatnya ,
ini karma gue karena udah berniat jahat sejak awal ...
lo tau apa yang paling menyiksa ?orang itu bukan Zee !
rasanya bener² ga adil dan sekarang gue masih harus menerima fakta terburuk sebagai wanita yang tertipu setelah mengandung anaknya orang asing "

(Ashel berusaha tetap tegar sambil mengusap setitik air matanya yang mulai mengalir dari sudut matanya )

"Apa rencana lo sekarang ? "

"Meskipun gue ga berhak maksain dia buat terima anak ini yang pasti gue butuh bantuan lo buat nyudutin dia buat ngakuin semua kebohongannya "

"Oke ... jujur gue emang lagi butuh kelemahan seorang Zee karena harus nyelesaiin surat perceraiannya dengan Marsha secepat mungkin "

"Thank you Al "

"Gue yang perlu say thank you karena berkat informasi ini sekarang gue bisa nghadepin Zee dengan lebih percaya diri .
Sorry kalo gue terlalu jujur tapi ... gue harap lo bisa jaga diri baik² karena bertahan sendirian disaat hamil muda begini mungkin aja bakal buat lo ngerasa menyedihkan "

"Gue boleh cari lo sesekali buat minta bantuan kan Al ? "

"Kalo lo emang butuh seseorang ,
biarkan Zee yang mempertanggung jawabkan perbuatannya oke ?
meskipun cuma gue satu²-nya orang yang tau jelas tentang posisinya lo ... sorry ...
gue ga bisa bantu apapun selama hal itu terlalu berisiko buat hubungan gue ama Marsha "

"I know ...
gue sempet lupa kalo Marsha bisa aja bener² ngebunuh gue setelah menyadari kalo kedua orang yang berarti bagi dia malah berbuat baik apalagi sampe mengasihani seseorang kayak gue yang jelas² adalah akar dari semua kesedihan yang udah dia alami sejauh ini "

"Saran gue lo bener² harus cari tempat yang aman buat berlindung sih Shel ,
karena kita ga pernah tau tindakan apa yang bisa dilakuin seorang Zee disaat situasinya udah terpojok nantinya "

"Kalo pun sampe terjadi hal buruk ... gue udah siap buat nghadepinnya sebagai resiko yang emang perlu gue pertanggung jawabkan disini .
Gue harap lo bisa lindungi Marsha sampe akhir karena bakal terlalu ga adil kalo orang sebaik dia malah berakhir ngalamin hal buruk nantinya "

"Khawatirin diri lo aja Shel !
Marsha udah pasti aman karena gue ga mungkin biarkan Zee nyakitin dia walaupun hanya segaris tipis berupa goresan "

"Lo bisa bawa ini dan jelaskan sama persis sesuai dengan pengakuan gue barusan Aldo "

(Ashel menyerahkan bukti penting itu pada Aldo dengan harapan tindakannya bisa sedikit membantu untuk melepaskan Marsha dari kurungan tak terlihat yang selama ini Zee buat dengan sengaja hanya untuk menahannya )

"Gue janji bakal ngusahain yang terbaik buat nyelesaiin semua masalah ini pastinya "

"Lo juga hati² Al ...
meskipun sulit dipercaya sebenarnya gue sama sekali ga berharap kalo lo bakal kembali terluka pada akhirnya .
Memperjuangkan Marsha itu bukan perkara gampang tapi gue percaya lo pasti bisa bertahan sampe takdir yang nyerah dan ngakhirin hubungan kalian dengan happy ending "

"Thank you !
saran gue lo jangan dulu makan sesuatu yang amis karena mungkin aja bakal ngerepotin loh nantinya "

(Aldo tersenyum sekilas sebelum pamit pergi meninggalkan si Ashel yang bahkan belum menyentuh sushi pesanannya sama sekali )

Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang