32.bertengkar

724 29 3
                                    

Aldo menerobos masuk ke ruangan Zee disaat jam istirahat kantor .

"Bukannya udah etika dasar ya
ketuk pintu dulu baru masuk ?
ga sesulit itu juga buat diterapin sebagai bentuk formalitas ,
karena kita juga lagi di kantor
be careful oke .
Oh iya mau makan bareng Shel ?
bentar ya udah hampir kelar
tunggu gue di mobil aja gih "
(merapikan tumpukan berkas²
tanpa melihat lawan bicaranya )

"Sorry karena udah menganggu "
(Aldo berjalan masuk dan menghampiri si Zee yang terlihat sibuk di meja kerjanya )

"Ngapain lo disini ? "
(Zee merespon dengan ketus )

"Gue perlu bicara ama lo ...
bisa luangin waktu bentar kan ?
si Ashel juga masih didepan "

"To do point aja "

"Tolong tanda tangannya disini "
(memberinya sebuah berkas )

"Kekonyolan apa lagi ini ? 
surat permohonan perceraian .
Apa sih yang salah ama Marsha ?kenapa tiba² berubah pikiran padahal selama ini baik² aja toh "
(tertawa sarkastik membacanya )

"Stop buang² waktu dan
silahkan tanda tangani aja bisa ?
lo juga udah punya janji lain- "

"Unbelieveable !
kebetulan rumah tangga kami emang lagi bermasalah sekarang tapi ... biar gue aja yang urus sendiri problemnya oke ?
jangan terlalu ngerepotin diri lo buat ikut campur kedalamnya sebagai orang asing bisa ? "

"Butuh waktu berapa lama lagi sih buat lo bisa terima kenyataannya Zee ?
padahal lo juga udah tau sendiri kan tentang seberapa jauh hubungan kami selama ini ?
gue ama Marsha itu saling mencintai - "

"Apa sih gunanya ngebahas masa lalu kalo keadaannya juga udah berbeda kan sekarang ?
btw lo ga bosen apa keterusan
berharap ke Marsha padahal
sebelumnya dia juga loh yang pergi ninggalin lo iya kan ? cinta ?jangan terlalu narsis !
lo yakin ga cuma dimanfaatin ?
gimanapun dia begitu juga
karena kesalahan gue right ? "

"Gue ga peduli !
gue bisa terima apapun alesannya- "

"Cukup Aldo !!! "
(Zee yang kesal melempari semua berkas dari mejanya )

"Stop ngehindar please !
selesaikan dengan cara dewasa- "

"Lo yang berhenti !!!
dewasa ?sadar diri Aldo ... keberadaan lo juga
ga lebih baik dari gue brengsek !!
gue ga ngerti ama lo serius ,
dari sekian banyak wanita
kenapa mesti istri gue sih ?
salah gue udah nyakitin dia tapi itu juga salah lo karena udah
hadir dan bertingkah sok
pahlawan di didepannya ngerti !!
kami tentu bisa nyelesaiin masalahnya dengan tenang
kalo aja lo ga pernah hadir dan
ikut campur sejak awal "
(meninggikan suaranya kali ini )

"Faktanya lo telat sih Zee !
sorry ... karena gue udah selangkah lebih cepat kali ini "

"Apa maksud lo ? "

"Kami ... bakal punya anak- "
(Aldo tersenyum menyeringai )

"BAJINGAN LO ALDO !!!
lo pikir gue percaya hah ??? "
(Zee menonjok wajahnya si Aldo
beberapa kali karena emosi )

"Percaya atau ga itu terserah lo !
yang pasti gue udah jelasin
situasinya biar lo ga kaget ntar .
Oh iya ... ada satu hal lainnya yang perlu lo denger dari gue ,
kami bakal segera menikah "

"Yang benar aja - "

(Zee terlihat begitu murka ...
sementara Aldo hanya pasrah
karena merasa bersalah dan
membiarkan dirinya dipukuli )

"Dimana dia sekarang ? "

"Jangan ganggu Marsha ! "

"Jawab dengan jujur apa sih
rencana lo sebenarnya Aldo ?
harus ya sejauh itu sampe perlu
menghamilinya hah ? "

Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang