49. flashback

1.5K 41 11
                                    

*Back to d-day

15 menit setelah berpisah ...
Marsha memeriksa kembali isi amplop yang diberikan oleh Zee . Selain berisikan selembar surat perceraian ... ternyata ada sepucuk surat lagi yang Zee selipkan ke dalamnya .
Dengan perasaan ragu akhirnya Marsha pun memeriksa isi dari kertas yang terlipat rapi itu

"Karena rasanya terlalu canggung bagi gue buat ngebahas masa lalu ini secara langsung ke lo nya Marsha .

Jadinya gue inisiatif buat ngungkapin semuanya lewat surat random begini ...
meskipun terkesan pecundang, gue yakin lo bakal ngerti tentang alasan kenapa ada baiknya kita menghindari pembahasan serius ini kan ?

Satu hal yang perlu gue ungkapkan sebelum kita memulai tentang pembahasan ini adalah permintaan maaf !
Maaf ... karena gue ga jujur tentang hasil tes kesehatan kita sebelumnya Marsha .

Gue mandul !
itu adalah penyebab utama tentang kenapa kita terus gagal memiliki keturunan meskipun lo udah terus berusaha sampai sekeras itu tanpa hasil .
Gue jadi ga tega buat matahin
usaha lo yang begitu sabar dan terus gigih selama menjalani proses menyakitkan demi harapan yang mustahil .

Gue berencana buat mengobati diri dengan nekad pergi ke singapore bahkan tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan lo ,
awalnya gue pikir semuanya bakal baik² aja dan berharap bisa bawa pulang kabar baik setelah berhasil tapi ...
siapa sangka gue se-sial itu hingga harus mengalami kecelakaan pesawat hingga tanpa disengaja malah  berujung tertukar dengan kembaran gue yang sempat hilang sejak lama .
Jelas bukan salah tim SAR yang udah berbaik hati atas niat baik buat menyelamatkan bukan ?
wajar kalo sampai terjadi kekeliruan ketika wajah kami benar² serupa sebagai saudara kembar yang identik .

Tentang alasan kenapa gue ga bisa balik secepatnya ?
ga perlu dijelaskan kronologinya demi kenyamanan lo yang juga udah menemukan kebahagiaan baru bersama orang yang pernah lo inginkan ditambah satu calon babynya

Sekarang ... karena situasinya udah terlanjur begini gue bakal ngalah kok meskipun 2 tahun tanpa lo itu bener² berasa neraka bagi gue ,
dan karena itu Aldo ...
gue baru bisa rela ngelepasin semuanya demi menebus semua penderitaan yang harus lo lalui tanpa gue sejauh ini Marsha .

Kalo ada orang yang perlu disalahkan disini itu gue Sha !
bukan Zeon ataupun Aldo ,
karena awal permasalahannya adalah gue sebagai orang yang memulai insiden nahas ini .

Satu hal terakhir yang gue mau lo bersedia lakuin setelah kesalahpahaman ini berhasil diluruskan ,
jangan lagi merasa bersalah atas perpisahan kita karena gue juga ga mau terlihat menyedihkan dan dianggap sebagai korban disini .

Kita tetap bisa menjalani hidup bahagia kok Marsha meskipun bukan berarti harus bersama hingga akhir ,
dengan jalan yang berbeda ...
please ... berbahagialah !
gue janji bakal ngelakuin hal yang sama kok :)

Hubungan kita benar² berakhir begitu lo melipat kembali kertas ini oke ?
jangan terlalu bersedih !!!
setelah hari ini berlalu hanya akan ada kebahagiaan yang menghampiri lo Marsha ,
gue percaya Aldo bakal menggantikan posisi gue dengan baik sebagai sosok suami yang lebih pantas karena sudah menjadikan wanita terbaik yaitu Marsha sebagai istrinya ,
harusnya gue yang sedih ...
tapi ya gpp karena di satu sisi jujur gue masih masih pengen ngucapin selamat sekali lagi untuk pernikahannya

*Satu tips rahasia dari gue
(Cukup bayangin kalo posisi kita lagi ditukar sekarang ,
gue rasa sebuah senyuman bakal terukir dengan mudah karena kita tentu akan mendoakan kebahagiaan masing² ... Harus !!! ) "

                          ***

Marsha kini berjalan dengan tenang menuju ke arah altar ,
dimana Aldo sedang berdiri menanti dengan senyuman manis dan khas miliknya .
Setelah sempat kesulitan saat mengontrol emosinya sejak tadi ,
Marsha pun berhasil mengalahkan egonya dan mulai berfokus hanya pada Aldo .
Harusnya belum terlambat baginya untuk kembali pada Zee yang notabanenya tetap baik sampai akhir tapi ...
jika mempertimbangkan tentang bayi yang sedang dikandungnya setelah melalui perjuangan panjang selama prosesnya ,
ga ada lagi alasan bagi Marsha buat berubah pikiran karena
menjadikan Aldo sebagai satu² nya pria yang akan menempati ruang hatinya adalah opsi terbaik yang perlu dia terima agar tidak ada lagi luka baru yang tercipta berkat keegoisannya ,
sekarang ada kenyataan yang tidak bisa Marsha abaikan berkat dua perasaan lain yang benar² membutuhkannya ...
yaitu Aldo dan anaknya .

"Jangan gugup ! "
Aldo setengah berbisik begitu Marsha tiba dan beralih menautkan lengan padanya

"Hmmh "
Marsha mengangguk perlahan sambil tersenyum manis

(Upacara pemberkatan pun berhasil dilalui dengan lancar tanpa kekurangan apapun ,
setelah pastor menyelesaikan ritualnya kini keduanya pun saling bertatapan dengan senyuman terbaik masing² )

"I love you my wife "

(Marsha mengangguk dua kali setelah menyadari bahasa isyarat
Aldo yang mengucapkan kalimat seromantis itu dalam diam meskipun tanpa suara karena masih ada microfon yang terpasang di tuxedonya )

Sepasang pengantin itu pun saling menautkan lengan satu sama lain selagi bibir mereka saling bersentuhan dengan lembut dalam nuansa haru ,
suara tepuk tangan meriah mulai mengisi ruangan itu hingga lagu romantis mulai dimainkan dan acara sakral itu pun diakhiri .

                         ***

Pokoknya thank you very much buat para reader setia author ,
makasih loh udah bersedia ngikutin kisah ini yang ruwet +
sempat kepending lama 😅
berhubung karena ini hanyalah fiktif mohon dimaklumi mana tau ada kekurangan yang sulit diterima bagi para pecinta romansa .
Cinta jalur sulit ini akhirnya bisa bersama juga butuh effort banget loh wkwkwk ✌🏻
Kalo ada masukan jangan sungkan diungkapkan biar bisa belajar bareng of course ...



Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang