18.makan siang

624 24 0
                                    

Keesokan paginya ,
masih dengan nuansa romantis persis seperti kemarin tentunya .
Hal pertama yang Zee lakukan
setelah membuka mata adalah
segera memeluk istrinya yang masih tertidur nyenyak dengan posisi yang sedang membelakanginya .
Seolah tak ada hari esok ...
Zee terlihat begitu menikmati
moment itu dengan penuh perasaan .

"Udah pagi loh ... "

(Zee berbisik pelan tapi si Marsha masih terlelap dan tidak bergeming sama sekali .
Bisa dimaklumi karena dirinya 
pasti kelelahan dan jelas tidak
cukup tidur semalam .
Membuat Zee merasa bersalah
karena sudah menjadi alasan
kenapa istrinya menjadi begini .
Satu hal yang perlu diketahui ...
Zee benar² puas akan layanan
charge love yang luar biasa itu )

"Terima kasih ...
kehadiran lo adalah salah satu
hal terindah yang harus gue
syukuri keberadaannya Sha .
Kalo boleh gue minta bonus ,
tumbuhin satu lagi di sini ...
buah cinta kita berdua biar lebih rame nantinya "
(Zee mengelus perut rata istrinya perlahan agar tidak membuatnya terbangun lalu mengecup bibirnya sekilas
*rutinitas baru di pagi hari ,
sebelum bangun dan bersiap
pergi ke kantornya )

                            ***

Jam makan siang ,
Zee masih sibuk dengan berkas²
yang menumpuk di mejanya .

"Sibuk ya ? "

(Zee sedikit kaget saat seseorang
tiba² berdiri di hadapannya )

"Marsha ... ngapain kesini ? "
(Zee tersenyum manis )

"Nganterin ini ... udah makan ? "
(Menunjukkan lunchbox bag
yang dia bawa bersamanya )

"Perhatian banget Sha  ...
istri manisnya siapa sih ini ? "
(merentangkan tangannya )

"Entahlah ... siapapun dia ,
yang pasti dia adalah pria hebat "
(Marsha memeluk pria yang berdiri di hadapannya itu )

"Hangatnya ...
pelukan ini terlalu sayang
untuk dilepaskan ga sih ? "
(Zee mengusap lembut punggung istrinya dengan penuh kasih )

"Ini di kantor loh ...
gimana kalo ada yang masuk ? "

"Biarin aja toh mereka juga bakal
ngerti kan kita lagi di fase²
bahagianya jadi pasangan baru "
(Zee tersenyum menggodanya )

"Perlu dikunci dulu pintunya ? "
(Zee menurunkan tangannya ke 
pinggul sambil terus mencium 
bibir si Marsha dengan intens )

"Zee ... jangan begini ... kita ... "
(Marsha mencoba berbicara di setiap jeda singkat yang diberikan suami nakalnya itu )

"Oke kita hentikan sekarang ...
meskipun sedikit mengecewakan
ya mau gimana lagi ,
karena istri gue ga berkehendak ya gue bisa apa dong ? "
(Zee menghentikan aksinya lalu
mengambil tisu dan membersihkan
bibir si Marsha yang lipsticknya sudah belepotan ke-mana² )

"Bibir lo juga udah menor itu "

(Tok ... tok ,
seseorang datang menghampiri )

"Opps sorry ,
apa gue mengganggu ? "
(Ashel terlihat sedikit tidak nyaman setelah memergoki sepasang pengantin baru itu )

"Ada apa ? "
(Zee bertanya to do point )

"Ini ... gue cuma mau kasih referensi berkas buat launching minggu ini ... silahkan dilanjutkan aja gpp ,
gue tunggu diluar dulu kali ya "
(Ashel menatap ramah si Marsha yang terlihat salting karena merasa malu )

"Udah kok ...
ini gue mau pulang juga "

"Lah kan baru datang Sha ? "
(Zee menatap kecewa padanya )

Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang