8.kepergok

1K 48 0
                                    

Setelah menyelesaikan ritual mandinya Aldo pun segera turun ke cafe dengan penampilan casualnya yang seperti biasa .

"Udah sembuh lo ? "
(Dio memperhatikan gelagat si Aldo dengan teliti )

"Udah mendingan "
 
"Drastis amat efeknya "

"Ya namanya juga obat "

"Yang bener nih ? "
(Dio menatap tak yakin padanya)

"Kenapa ?
serius amat liatin guenya "
(Aldo terlihat kurang nyaman karena si Dio terus menatapnya )

"Syukur deh kalo gitu "

"Mikirin apa sih serius amat ? "

"Banyak ... tapi dilihat dari raut wajah lo sepertinya emang ga ada masalah "

"Apaan sih Dio ?
masih pagi loh ini ...
udah ngajak rusuh aja lo ,
oh iya si Marsha mana ?
kok ga kelihatan ya ? "

"Marsha cuti hari ini "

"Loh kok mendadak gitu ? "

"Pacarnya jemput tadi "

"Serius lo ? masa sih ... pacar ? "

"Ngapain bercanda coba ?
 gue ga segabut itu kali Al "

"Ya maksud gue tuh ...
kok main pergi² aja tanpa minta izin ke gue sama sekali ? "

"Toh ga ada alasan kenapa dia 
mesti laporan dulu ke lo kan ? "

"Tapi kan ... ini cafe gue loh Dio "
 
"Marsha mah ga tau kalo faktanya pemilik asli cafe ini adalah Aldo dan bukan gue "

"Ya tetep aja ga bisa seenaknya gitu dong lagian lo juga ...
ngapain malah diizinin sih ?
sekarang kan masih jam kerja ,
tunggu jam pulang aja kenapa ? "

"Udah deh Al berhenti rese bisa ?
belakangan ini cafe juga sepi , lagian pelayan disini juga ga cuma Marsha kali ... apalagi pacarnya juga udah bayar mahal sebagai biaya sewa jasa "
(Dio memamerkan segepok uang yang diterimanya tadi )

"Gue ga nyangka kalo lo ternyata sematre itu ya Dio ! "
(Aldo terlihat kesal saat melempari uang itu ke lantai )

"Hello ... Aldo are you okay ?
lo serius marah nih sekarang ? "

"Please deh Dio jaga image bisa ?
lo ga semiskin itu sampe harus    
bersikap rendahan hanya demi segepok uang kan ? "
(Aldo meluapkan emosinya )

"Sorry Al ... salah gue udah 
berlebihan sampe buat lo kesal ,
meskipun gue ngelakuin ini juga demi kebaikan lo tadinya ,
buat bantuin kisah cintanya 
sahabat tersayang lo biar cepet 
diseriusin ama pacarnya "

"Udah deh ... lo ga perlu mikirin banyak alasan lagi "

"Aldo please stop sensinya oke ?
semuanya emang salah gue ... udah puas kan sekarang ? "
(El yang akhirnya lebih memilih untuk mengalah karena enggan memperpanjang perdebatan itu )

"Dio ... gue mau nanya ? "

"Apa ? "

"Ga jadi deh  "

(Dio hanya menatapnya frustasi )

"Dio  ... "

"Hmmh ... "
(Dio kini terlihat begitu sibuk memainkan ponselnya )

" ... "
(Aldo kembali terdiam )

"Lo penasaran kan ? "
(Dio memutuskan untuk membuka suara pada akhirnya )

"Gue laper ...
beliin makan gih sono "

"Oh laper ...
susah amat bilang gitu doang "

"Buruan !
makanan berat ya "

Be The Only 1 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang