Selamat membaca 🤗
Tandai kalau ada typo yak!
***
Kenzie menatap pintu kamar mandi yang masih tertutup beserta terdengar suara gemericik air di dalam sana. Lantas dia buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi asisten pribadinya.
"Bagaimana keadaan kantor?" tanya Kenzie, padahal bukan itu maksud tujuannya menelepon asistennya ini.
"Baik Tuan. Semua berjalan lancar sesuai Anda inginkan. Saya di sini berusaha menghandle semuanya selama Anda berbulan madu."
Mendengar jawaban di seberang sana membuat Kenzie bergumam pelan dengan kepala mengangguk. Dia sangat percaya dengan orang di seberang telepon sana.
"Saya ada kerja tambahan lagi untukmu," ujarnya pelan, matanya sesekali melirik ke arah pintu kamar mandi. Takut sewaktu-waktu Safa keluar dari sana dan tanpa sengaja mendengar pembicaraannya nanti.
"Iya, Tuan?"
"Cari tahu tentang Farah Chile. Apa pun yang bersangkut paut dengannya, kau cari tahu semuanya. Jangan coba-coba menyembunyikan apa pun dari saya. Setelah pulang bulan madu, saya ingin pekerjaan mu satu ini sudah selesai. Kau paham?" tanya Kenzie setelah berujar panjang lebar.
"Paham Tuan."
Kenzie menghela napas lega. Setelah mengatakan hal tadi, keduanya pun lantas mengakhiri panggilan itu. Kenzie mengusap dahinya kasar, perasaannya tidak tenang sejak bertemu Farah pagi tadi. Resah dan gelisah, dia juga tidak bisa mempercayai perkataan Farah begitu saja, walau sudah melihat sendiri bagaimana foto anak kecil yang ditunjukkan Farah. Tapi, Kenzie butuh semua kejelasan yang rinci sehingga tidak ada tanda tanya lagi. Dan, semisalnya semuanya benar, lalu anak itu terbukti putri kandungnya. Kenzie akan mengambil tindakan sendiri tapi tidak tahu bagaimana memberitahu Safa tentang hal ini.
Namun, untung sekarang. Dia tentu harus menyembunyikan hal ini terlebih dahulu sebelum semuanya jelas.
"Mas."
Panggilan itu menyadarkan Kenzie. Dia mendongak dan tersenyum menatapi istrinya yang kini terlihat lebih segar. Keduanya baru saja tiba di hotel yang baru dia pesan lagi, setelah satu harian mereka habiskan waktu di luar sembari melihat berbagai jenis Komodo di pulau ini.
Safa terlihat senang untuk hal itu. Dan, Kenzie turut senang, apalagi melihat wajah bahagia istrinya yang tak pernah melunturkan senyumannya sama sekali.
"Mandi, gih, Mas." Safa menyuruh dan langsung disanggupi oleh Kenzie. Kebetulan dia merasa gerah sekali.
"Tolong siapin baju aku, ya sayang?" pinta Kenzie. Safa pun langsung mengangguk setuju, sudah tugasnya untuk hal itu.
Meski hatinya merasa resah, Kenzie berusaha tetap baik-baik saja di depan Safa. Setidaknya, Safa tidak menyadari kalau ada perubahan di dalam dirinya setelah bertemu dengan Farah dan wanita itu membicarakan tentang anak kecil.
Kenzie tersenyum kecil sembari memasuki kamar mandi. Tapi, tiba di dalam kamar mandi. Senyumannya itu luntur, Kenzie menatap dirinya di depan cermin kecil di atas wastafel. Rahangnya mengeras, seketika merasa benci melihat dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect [Malik's Family 2] ✓
RomanceSpin off "Mr. Boarding House" Di sarankan baca MBH dulu, tapi kalau mau baca ini langsung boleh, kok. 🚫WARNING🚫 DILARANG BAPER?! BIJAKLAH DALAM MEMBACA?! *** Bagaimana respon kalian ketika dilamar oleh seorang lelaki berbeda iman dengan kalian? **...