**Bᴀʙ 12 Pᴇʀᴜʙᴀʜᴀɴ Tᴇᴍᴀɴ Mᴀsᴀ Kᴇᴄɪʟ**

99 25 2
                                    

Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!

Cerita dibuat orisinil oleh terasora.
⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️


Bab 12 Perubahan Teman Masa Kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bab 12 Perubahan Teman Masa Kecil

Liburan mendadak itu cukup menyenangkan sejak Lail dan Hero kembali menyapa satu sama lain. Meskipun belum jelas bahwa Lail menerima hubungan sesama jenis yang dilakukan oleh Hero, tapi setidaknya mereka tidak saling membisu dan melempar tatapan tajam atau bersalah ke arah satu sama lain.

Sementara Nana si siswa kelas 10 yang mojok dengan ponselnya, Hero dan Lail pun pergi bersama. Keduanya pergi jalan-jalan di Bali untuk mencari oleh-oleh untuk teman-teman kuliah mereka sekaligus untuk diri mereka sendiri.

"La, kaos nih buat elo!" ujar Hero sambil menempelkan kaos berwarna hitam berukuran besar dengan sablon Bali-nya yang cukup besar. "Elo masih aja pake baju bola dari gue. Itu 'kan udah belel banget," komentar Hero.

"Belel soalnya sering gue pake, lagian nyaman. Nggak masalah buat gue." Meskipun begitu, Lail menerima kaos yang tadi dipegang oleh Hero. Ia menerimanya dan mencoba di tubuh bagian depannya. Lumayan deh! pikir Lail senang-senang saja. "Ini elo yang bayarin 'kan?" tanya Lail dengan cengiran di wajahnya.

Hero berdecak tapi tetap menganggukkan kepala. Ia menarik Lail yang sudah selesai memilih ke kasir, lalu membayar barang belanjaan mereka masing-masing.

Ke luar dari toko, kedua orang itu pun berjalan santai di keramaian itu.

Lail melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri Hero lalu berdehem pelan. Hero pun melihat jam tangannya yang sudah menunjuk pukul 16.00 sore. Berarti mereka sudah berada di luar resort sekitar 5 jam.

Lail merogoh tas selempang kecil yang terbuat dari rajutan itu lalu mengambil ponselnya. Mengecek pesan masuk yang kebanyakan dari adiknya yang menanyakan keberadaannya, keberadaan Hero juga, lalu marah-marah tidak jelas.

Tanpa sadar Lail berdecak sebal saat membaca pesan dari Nana, Hero yang penasaran langsung menatap ke arah ponsel Lail. Laki-laki itu tersenyum tipis saat membaca pesan dari Nana yang penuh emot marah.

"Nana marah ya? Tadi emangnya nggak ngasih tahu dulu kalau kita mau pergi?"

"Iya. Lagian 'kan dia lagi nge-game waktu gue tinggal." Lail membuat pembelaan atas apa yang dilakukannya. Lagian dia ingin menikmati quality time dengan Hero, berdua saja. Begini saja sudah cukup menyenangkan, daripada masa-masa panas mereka yang sudah seperti orang asing bagi satu sama lain.

"Nana tuh kayaknya punya banyak teman ya," komentar Hero. "Saya kayak lo, Lail."

Lail diam sejenak. Ia memikirkan dirinya yang memang punya banyak teman, tapi dari sekian banyak temannya, hanya Lail teman laki-lakinya. Itupun mereka berteman karena mereka tetanggaan. Berbeda dengan sang adik, yang kebanyakan temannya cowok. "Beda ah!"

Mad Of You [ 𝐇𝐞𝐫𝐨 & 𝐋𝐚𝐢𝐥 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang