**Bᴀʙ 19 Dᴀɴᴛᴇ, Tᴇᴛᴀɴɢɢᴀ Aᴘᴀʀᴛᴇᴍᴇɴ Lᴀɪʟ**

105 27 5
                                    

Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!
Cerita dibuat orisinil oleh terasora.
⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️

⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 19 Mas Dante, Tetangga Apartemen Lail

Lail berjalan dengan dua plastik belanjaan di kedua tangannya. Tak hanya Lail, Dante pun memegang dua kantong yang dibawanya. Saat mereka ke luar bersama dari super market dan mulai berjalan menuju tempat tinggal mereka, Lail pun mulai berdebar, pasalnya Dante juga sepertinya berjalan ke arah yang sama dengannya.

"Mas Dante tinggal di apartemen itu juga?" tanya Lail pada akhirnya. Mereka berjalan bersama menuju lobi gedung apartemen.

"Ya, saya tinggal di sini. Kamu tinggal di lantai berapa?"

Pertanyaan Dante membuat Lail menutup mulutnya rapat-rapat. Ia tidak yakin untuk memberitahu orang yang baru dikenalnya hari ini tentang lokasi sebenarnya unit apartemen yang ia tinggali.

"Aku tinggal di lantai 30," kata Dante karena gadis di sampingnya hanya diam saja. Dante bisa menebak mungkin Lail merasa tidak harus menjawab pertanyaannya.

Mendengar perkataan Dante, Lail terkejut bukan main. Pasalnya mereka ternyata tinggal di lantai yang sama. Bagaimana bisa? "Mas Dante serius tinggal di lantai 30?" tanyanya.

"Ya seriuslah. Ngapain bohong!"

Lail membuang mukanya sejenak. Ia ingin berteriak sekarang bahwa ternyata ia satu lantai dengan tempat tinggal Dante.

"Jadi kamu tinggal di lantai 30 juga?" tanya Dante saat mereka berada di dalam lift dan laki-laki itu merasakan keterdiaman gadis di sampingnya.

Lail berdehem pelan. Mereka merasakan lift yang mulai naik hingga akhirnya sampai ke lantai 30 dan pintu lift itu pun terbuka kembali.

Ke luar dari pintu lift duluan, Lail pun menunggu Dante hingga pria itu berhenti tepat di depan pintu apartemennya. Laki-laki itu diam sejenak lalu memandangi Lail yang benar-benar terlihat shock.

"Kamu tinggal di mana?" tanya Dante seraya membuka pintu apartemennya setelah menekan kompinasi pin.

Lail tersenyum canggung dan mulai berdiri membelakangi Dante. Kedua orang itu sama sekali tak menyangka bahwa mereka tinggal begitu dekat.

Dante menahan senyum di bibirnya, ia merasa sedang dipermainkan oleh takdir. Lail --gadis yang cukup menarik perhatiannya-- ternyata tetangga apartemennya. "Kamu baru pindah di sana?" tanya Dante. Ia meletakkan kantong belanjaannya di lantai lalu mengajak Lail mengobrol lagi di depan pintu apartemen mereka.

"Iya, baru kemarin."

Dante manggut-manggut. "Kemarin ya ... kemarin padahal aku ada di apartemen tapi nggak tahu sama sekali bahwa ada tetangga apartemen yang baru pindah." Dante sebenarnya bisa menyangka. Bagaimana pun juga apartemen tempat mereka tinggal memang mengusung konsep private. Jarang sekali mereka saling bersosialisasi di antara penghuni apartemen.

Mad Of You [ 𝐇𝐞𝐫𝐨 & 𝐋𝐚𝐢𝐥 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang