Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!
Cerita dibuat orisinil oleh terasora.
⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️
Bab 1 Kedekatan Antara Lail dan HeroLail duduk dengan tenang di kafe dekat kampus. Di depannya saat ini terdapat vanilla latte miliknya. Ia meminumnya perlahan lalu memperhatikan orang-orang di sekitarnya.
Mengecek jamnya melalui ponsel, Lail kemudian mengirim pesan pada laki-laki yang sudah mengajaknya bertemu sekarang. Sudah lewat 15 menit dan si bedebah itu belum juga datang. Lail mengatur napasnya agar tidak emosi setelah itu meminum vanilla latte miliknya lagi.
Wajah Hero nampak berbelok memasuki ruas Kafe Burgundy dan jantung Lail rasanya mulai berdegup kencang dengan tidak tahu dirinya. Ia menunggu kehadiran pria itu di depannya. Ah, bahkan dengan refleks Lail menegakkan tubuhnya yang sedang duduk agar sahabat masa kecilnya itu tak mempeributkan postur tubuhnya yang loyo.
Sejak Hero mulai nge-gym, laki-laki itu banyak berubah. Ia yang biasanya pendiam, dingin, dan menyebalkan mulai lebih mencair dan bisa berbasa-basi. Kalau dipikir-pikir, itu perkembangan yang sangat bagus setelah sekian lama pemuda itu lebih banyak menahan dirinya sendiri.
"La...." panggil Hero lalu duduk di kursi di depan Lail tanpa melepaskan tas selempangnya sama sekali. Pemuda itu juga baru pulang ngampus sama seperti dirinya. Memang keduanya satu kampus meskipun berbeda jurusan. "Udah lama nunggu?"
Lail menggelengkan kepalanya pelan. Ia memperhatikan Hero dan dapat merasakan bahwa sahabat yang dicintainya diam-diam itu akhir-akhir ini makin berbeda. Pemuda yang biasanya banyak menggerutu atau diam itu wajahnya lebih berseri-seri sekarang. Apakah akhirnya Hero mulai jatuh cinta pada perempuan di luar sana?
Membayangkannya saja entah mengapa membuat Lail tersenyum sedih. Ia buru-buru menunduk untuk meminum vanilla lattenya. Ia tak mau wajahnya yang aneh tertangkap oleh Hero yang ada di depannya.
"Gimana kuliah lo?" tanya Hero lalu mengeluarkan laptop di atas meja.
Lail mengerutkan kening. "Lo ada tugas?" tanyanya balik. Belum sempat membalas pertanyaan Hero.
"Hm, harus segera dikerjakan!" Hero setelahnya menyelam di antara tugas-tugas kuliahnya. Jari jemari laki-laki itu mulai menari dengan lincah sedangkan bola matanya nampak serius melihat ke arah layar laptop di depannya. "Pesenin gue minuman dong!"
Lail berdecak tapi tetap saja beranjak dari kursi yang didudukinya. Ia meninggalkan Hero yang masih sibuk dengan tugas kuliahnya. Saat ia berdiri di depan counter, Lail mencuri pandang ke arah sahabatnya itu. Hero nampak membuka buku cetak lalu meletakkannya di meja. Kembali ia mengetik sesuatu dengan wajah seriusnya.
Melipat kedua tangannya di depan dada, Lail mulai memikirkan masa depan sahabat yang dicintainya itu. Ia memikirkan mungkin Hero nantinya akan jadi pebisnis sukses seperti ayah dan kakeknya. Laki-laki itu dulu memang susah diajak bicara, tapi kalau soal berkomunikasi dengan orang penting, ia jago sekali. Berbeda dengannya, jika berhadapan dengan teman sebaya ia asyik, tapi jika disuruh menghadap guru atau orang penting lainnya, ia menjadi sangat kuper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mad Of You [ 𝐇𝐞𝐫𝐨 & 𝐋𝐚𝐢𝐥 ]
RomanceMᴀᴅ Oғ Yᴏᴜ ©ᴛᴇʀᴀꜱᴏʀᴀ ©②⓪②②-②⓪②③ Sᴛᴀᴛᴜs : Rᴇ-Pᴜʙʟɪsʜ 𝙴𝚔𝚜𝚕𝚞𝚜𝚒𝚏 𝚍𝚒 𝚆𝚊𝚝𝚝𝚙𝚊𝚍 *** BLURB : Lail dan Hero bersahabat sejak kecil. Persahabatan mereka begitu dalam dan mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dengan kondisi Hero yang sela...