Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!
Cerita dibuat orisinil oleh terasora.
⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️##Bab 32 Dante Bertemu Hero
Sejak sang dosen mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Lail, pria itu merasa ragu untuk menghubungi gadis itu. Ia merasa ragu karena khawatir jika Lail justru kepikiran jawaban yang harus diberikannya. Dante sengaja tak memberikannya deadline karena ia tak ingin memaksakan perasaan Lail. Toh lagipula memang perasaannya juga belum sedalam itu.
"Pak Dante!" teguran seseorang membuat lamunan Dante buyar. Ia memegang dadanya yang bergemuruh hebat. "Ya ampun, Pak Dante kaget ya? Ya ampun, maaf ya Pak Dante, saya nggak maksud ngagetin Bapak sama sekali."
Dante menghela napasnya dengan berat seraya memandangi mahasiswi jurusan bisnisnya yang menghampirinya itu dengan tatapan tajam karena sudah mengagetkannya. "Ada apa?" tanya Dante. Nada suaranya ia harapkan masih setenang mungkin. Ia tak mungkin kan membentak mahasiswinya sendiri di area kampus, bisa digantung instan gelar dosennya nanti.
"Pak Dante, aku mau tanya persoalan ini boleh nggak?" tanya gadis itu seraya memperlihatkan tugasnya yang sudah ia nilai salah.
"Oh soal ini...." Dante mulai menjelaskan panjang lebar, tapi mahasiswinya bukannya mendengarkan justru terpesona pada wajah tampannya. Dante menyadari hal itu dan menghela napasnya dengan lelah. "Kamu dengerin saya nggak sih? Katanya tanya persoalan ini?"
"E–eh saya dengar kok, Pak Dan. Pak Dan ngomong apa aja juga saya setia buat dengerin baik–baik."
"Kalau kamu dengerin baik–baik seharusnya kamu nggak dapat nilai C." Dante menggerutu tapi mahasiswinya bukannya sadar diri ia justru tertawa cekikikan. Sepertinya otaknya memang kurang pas jadi respon gadis di sampingnya ini tidak sesuai dengan yang seharusnya.
"Saya tuh sebenarnya mau jawab seperti itu, Pak. Cuma saya lupa aja!"
See, mahasiswinya tidak ada yang beres kecuali Lail! Untungnya panggilan telepon mengganggu obrolannya dengan mahasiswi di sampingnya. "Sebentar ya...." Dante pun berjalan meninggalkan mahasiswi —yang entah siapa namanya itu— seraya menerima panggilan. "Halo?"
"Halo, Dan. Ren masuk rumah sakit. Kamu bisa datang ke rumah sakit nggak sekarang?"
"Sekarang ya?" Dante mengingat jadwalnya baik–baik. "Kebetulan aku udah mau pulang. Memangnya di rumah sakit mana?" tanya Dante khawatir. Kakaknya yang kedua ini memang sering kali ke luar masuk rumah sakit karena kondisi tubuhnya yang lemah sejak dalam kandungan.
"Rumah Sakit Cahyono."
"Oh ya, aku tahu. Ren sama siapa?" tanya Dante lagi pada kakak laki–lakinya, Milan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mad Of You [ 𝐇𝐞𝐫𝐨 & 𝐋𝐚𝐢𝐥 ]
RomanceMᴀᴅ Oғ Yᴏᴜ ©ᴛᴇʀᴀꜱᴏʀᴀ ©②⓪②②-②⓪②③ Sᴛᴀᴛᴜs : Rᴇ-Pᴜʙʟɪsʜ 𝙴𝚔𝚜𝚕𝚞𝚜𝚒𝚏 𝚍𝚒 𝚆𝚊𝚝𝚝𝚙𝚊𝚍 *** BLURB : Lail dan Hero bersahabat sejak kecil. Persahabatan mereka begitu dalam dan mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dengan kondisi Hero yang sela...